Pola konsumsi minuman es dan kepedulian terhadap keamanan pangan di Kota Bogor

https://doi.org/10.22146/ijcn.31037

Winiati Pudji Rahayu(1*), Siti Nurjanah(2), Sophia Ekaristi Dharma Gita(3)

(1) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor / Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
(2) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor / Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
(3) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author

Abstract


Consumption pattern of iced beverages of the consumer in Bogor and their awareness of food safety

Background: Iced beverage will be potentially contaminated by microbes if it is prepared and handled by a lack of sanitary and hygiene. The level of risk depends on exposure affected by the prevalence and concentration of microorganisms, also the consumption patterns.

Objective: The objective of this study was to determine the iced beverages consumption number in Bogor using a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) and to know the level of knowledge and awareness of food safety.

Method: The survey used 300 respondents, including males and females, which classified in three groups of age and three groups of income level also the final level of education.

Results: Most of the respondents were frequently consumed flavored iced beverages (52%) compared to other types of iced beverages and the average number of daily consumption was 182 mL/person. Based on compare means analysis, the amount of iced beverages consumption was not affected by age and gender but was influenced by income. The level of knowledge and awareness of food safety of consumers in Bogor was good (>80%). Based on Chi-Square analysis, the level of knowledge and awareness of consumers were not affected by age, gender, or final education. However, when viewed from the percentage of correct answers, the main factor of the level of knowledge and awareness of consumers was the final level of education.

Conclusion: The amount of iced beverages consumption was not affected by age and gender but influenced by income, and the average consumption was 135 mL/person/day. The level of knowledge and awareness of food safety of consumers in Bogor was good (>80%).


Keywords


awareness; consumption number; iced beverages; knowledge; survey

Full Text:

PDF


References

  1. Food and Agriculture Organization (FAO). Ensuring quality and safety of street foods. [series online] 2009 [cited 1 Oktober 2018]. Available online: URL: http://www.fao.org/tempref/docrep/fao/011/ak003e/ak003e09.pdf
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Keputusan Menkes RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta: Kemenkes RI; 2003.
  3. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan tahunan 2011. Jakarta: BPOM; 2012.
  4. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Peraturan Kepala BPOM no 21 tentang Kategori Pangan. Jakarta: BPOM; 2016.
  5. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan tahunan 2012. Jakarta: BPOM; 2013.
  6. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka; 2003.
  7. Mubarokah A, Sartono A, Isworo JT. Hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan pada santriwati SMA pondok pesantren Asy-syarifah Mranggen Demak. Jurnal Gizi Univesitas Muhammadiyah Semarang 2014;3(1):1-7.
  8. Setiadi. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2008.
  9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbang Depkes). Buku studi diet total: survei konsumsi makanan individu Indonesia 2014. Jakarta: Litbang Depkes.; 2014.
  10. Gibson RS. Principles of nutritional assessment. New York (US): Oxford University Press; 2005.
  11. Alamsyah Z, Sumarwan U, Hartoyo, Yusuf EZ. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan jenis minuman pada situasi konsumsi hangout dan celebration. Jurnal Manajemen dan Organisasi 2010;1(1):40-55. doi: 10.29244/jmo.v1i1.14149
  12. Vollard AM, Ali S, van Asten HAGH, Widjaja S, Visser LG, van Dissel JT, et al. Risk factors for typhoid and paratyphoid fever in Jakarta, Indonesia. JAMA. 2004;291(21):2607-15. doi: 10.1001/jama.291.21.2607
  13. Purnamasari. Higiene, sanitasi dan pemeriksaan kandungan bakteri E. coli pada es krim yang dijajakan di Kecamatan Medan Peisah Kota Medan [Skripsi]. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara; 2009.
  14. Muchlisoh S. Identifikasi pencemaran E. coli dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada jus buah yang dijual di wilayah Kelurahan Tembalang [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009.
  15. Nababan H, Rahayu WP, Waturangi DE, Suratmono, Puspitasari R, Pusparini N, et al. Critical points and the presence of pathogenic bacteria in iced beverage processing lines. J Infect Dev Ctries. 2017;11(6):493-500. doi: 10.3855/jidc.8934
  16. Rahayu WP, Nurjanah S. Laporan penelitian karakterisasi risiko Escherichia coli pada minuman es. Bogor: LPPM IPB; 2017.
  17. Wiseman G. Nutrition and health. New York (US): Taylor & Francis Inc; 2002.
  18. Dodik B, Hardinsyah, Marhamah, Zulaikah, Aries M. Konsumsi minuman dan preferensinya pada remaja di Jakarta dan Bandung. Jurnal Gizi Indonesia. 2011;34(1):43-51.
  19. Ariyani D, Anwar F. Mutu mikrobiologis minuman jajanan di sekolah dasar wilayah Bogor tengah. Jurnal Gizi Pangan. 2006;1(1):44-50. doi: 10.25182/jgp.2006.1.1.44-50
  20. Rahayu, Wafiyah Q, Nurjanah S, Nurwitri CC. Tingkat kepatuhan pedagang minuman es terhadap cara produksi pangan yang baik di Kota Bogor. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. 2017;6(3):145-51. doi: 10.21776/ub.industria.2017.006.03.5
  21. Kumurur VA. Pengetahuan, sikap, dan kepedulian mahasiswa pascasarjana ilmu lingkungan terhadap lingkungan hidup Kota Jakarta. Ekoton. 2008;8(2):1-24.
  22. Mirani E. Pengaruh konseling genetik pada tingkat kecemasan dan depresi terhadap gender abigus genitalia [Thesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009.
  23. Syamsianah A, Mufnaetty, Mahardhika DM. Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI dengan lama pemberian ASI eksklusif pada balita usia 6-24 bulan di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010;6(2):69-78.
  24. Purwanti M, Sudarwanto M, Sanjaya AW, Rahayu WP. Pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap keamanan makanan tambahan pemulihan yang dikonsumsi balita penderita gizi buruk. Jurnal Penyuluhan Pertanian. 2008;3(1):1-14.



DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.31037

Article Metrics

Abstract views : 3264 | views : 9492

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Gizi Klinik Indonesia (JGKI) Indexed by:
 
  

  free
web stats View My Stats