Identifikasi Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Mikrotremor Di Dusun Tegalsari Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo

https://doi.org/10.22146/jfi.v24i2.53636

Ayu Syahputri(1*), Sismanto Sismanto(2)

(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Laboratorium Geofisika, Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Tanah longsor adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banyak faktor yang menyebab tanah longsor terjadi antara lain curah hujan yang tinggi, topografi yang curam, lapisan sedimen yang tebal dan pergerakan tanah. Salah satu daerah yang sering mengalami tanah longsor adalah Kecamatan Samigaluh. Oleh karena itu, pengambilan data mikrotremor dilakukan di Dusun Tegalsaari Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui nilai frekuensi dominan dan amplifikasi di daerah tersebut yang diperoleh dari metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Selanjutnya, nilai frekuensi dominan dan amplifikasi diolah untuk mengetahui indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, peak ground acceleration dan ground shear strain yang digunakan untuk mengetahui daerah yang berpotensi mengalami tanah longsor. 

Berdasarkan hasil analisis data mikrotremor diperoleh nilai frekuensi dominan antara 2,1 Hz – 18,7 Hz, nilai amplifikasi berkisar antara 1,4 sampai 8,1, indeks kerentanan seismik antara 0,27 – 26,04 s2/cm, nilai PGA berkisar antara 81,36  – 245,42 gal, ground shear strain antara 2,39 x 10-5 – 2,30 x 10-3 dan ketebalan sedimen berkisar antara 9,06 – 89, 55 meter. Daerah dengan potensi tanah longsor yang tinggi ditentukan dengan menganalisis persebaran nilai amplifikasi, indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, peak ground acceleration, dan ground shear strain sehingga diperoleh daerah yang memiliki potensi tanah longsor tinggi berada di area 16, 46, 92, 100, 101, 103, 104, 105, 113, dan 114.


Keywords


tanah longsor, frekuensi dominan, amplifikasi, indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, peak ground acceleration, ground shear strain

Full Text:

PDF


References

  1. Amukti R, Mildan D, Dinata IA, Isniarno NF, Wijaksana IK. Identifikasi kerentanan longsor daerah Pangalengan dengan metode slope morphology. JPSE (Journal of Physical Science and Engineering). 2017;2(1):1–6.

  2. Rata - Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan Per-Bulan Di Kabupaten Kulon Progo; 2018. Available from: https://kulonprogokab.bps.go.id/statictable/2019/02/22/109/ rata- rata- curah- hujan- dan- hari- hujan- menurut- kecamatan- per- bulan- di- kabupaten- kulon- progo- 2017.html.

  3. Novianto MWA, Djadja, Wahyudin, Hermawan. Peta Geologi Teknik Lembar Yogyakarta. Bandung: Direktorat Geologi Tata Lingkungan; 1997.

  4. Nakamura Y. Clear identification of fundamental idea of Nakamura’s technique and its applications. In: Proceedings of the 12th world conference on earthquake engineering. vol. 24. Auckland New Zealand; 2000. p. 25–30.

  5. Gosar A. Microtremor HVSR study for assessing site effects in the Bovec basin (NW Slovenia) related to 1998 Mw5. 6 and 2004 Mw5. 2 earthquakes. Engineering geology. 2007;91(2-4):178–193.

  6. Ibs-von Seht M, Wohlenberg J. Microtremor measurements used to map thickness of soft sediments. Bulletin of the Seismological Society of America. 1999;89(1):250–259.

  7. Nakamura Y. On the H/V Spectrum. In: The 14th World Conference on Earthquake Engineering; 2008. .

  8. Nakamura Y. A method for dynamic characteristics estimation of subsurface using microtremor on the ground surface. Railway Technical Research Institute, Quarterly Reports. 1989;30(1).

  9. Gurler ED, Nakamura Y, Saita J, Sato T. Local site effect of Mexico City based on microtremor measurement. In: 6th International Conference on Seismic Zonation. Palm Spring Riviera Resort, California, USA; 2000. p. 65.

  10. Mucciarelli M, Gallipoli MR. The HVSR technique from microtremor to strong motion: empirical and statistical considerations. In: Proc. of 13th World Conference of Earthquake Engineering, Vancouver, BC, Canada, Paper. vol. 45. Citeseer; 2004. .

  11. Ratdomopurbo A, Suharna. Pedoman Pemetaan Mikrozonasi. Bandung: Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral; 2008.

  12. Douglas J. Ground motion estimation equations 1964–2003. Imperial College London. 2004;p. 12–142.

  13. Ishihara K. Evaluation of soil properties for use in earthquake response analysis. In: Proc. Int. Symp. On Numerical Model in Geomech; 1982. p. 237–259.



DOI: https://doi.org/10.22146/jfi.v24i2.53636

Article Metrics

Abstract views : 6309 | views : 5121

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ayu Syahputri, Sismanto Sismanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JFI Editorial Office

Departement of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Sekip Utara PO BOX BLS 21, 55281, Yogyakarta, Indonesia

Email: jfi.mipa@ugm.ac.id

JFI is indexed by:


Creative Commons License
Jurnal Fisika Indonesia, its website and the articles published are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Social media icon made by Freepik from www.flaticon.com

Social media icon made by Freepik from www.flaticon.com

web
analytics View My Stats