Efektifitas Larutan Pengawet pada Sampel Plankton pada Pemeriksaan di Laboratorium
Lies Winarsih(1*), Dedi Susanto(2), Novia Duya(3)
(1) Laboratorium biologi fakuktas MIPA Universitas Bengkulu,Bengkulu,38121
(2) Laboratorium biologi fakuktas MIPA Universitas Bengkulu,Bengkulu,38121
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Biota air dan kualitas air merupakan interaksi yang kuat. Biota air biasanya terdiri dari plankton, bentos dan berbagai jenis ikan. Dalam pengambilan sampel untuk pemeriksaan plankton di laboratorium biasanya dilakukan pengawetan.Dalam beberapa penelitian sebelumnya pengawetan sampel menggunakan (a) Formalin 4%, (b) Formalin 4 % ditambah Gliserin, (c) Formalin 2–5 % ditambah Natrium/Kalsium Karbonat,(d) Formalin 5 % ditambah CuSO4, (e) Lugol 4 %, (f) Lugol dalam Asam Acetat. Pengambilan sampel plankton dilakukan pada zona permukaan dengan cara mengambil sampel air dengan ember volume 20 liter kemudian disaring dengan menggunakan plankton net. Hal ini dilakukan sebanyak 5 kali sehingga volume yang tersaring berkisar 100 liter, air yang tertampung dalam botol plankton net dipindahkan ke dalam botol sampel dan diberikan pengawet berturut turut dengan (a) Formalin 5 %,(b) Formalin 4% ditambah Gliserin, (c) Formalin 4 % ditambah Na/K Karbonat, (d ) Formalin 5 % ditambah CuSO4, (e) Lugol 4 %, dan (f) Lugol dalam Asam Asetat. Kondisi faktor abiotik dari air terjun Pengantin tergolong baik dan optimal untuk pertumbuhan organisme perairan yaitu DO sebesar 9 mg/L, suhu sebesar 230C, pH sebesar 7,05, sebesar 14,27 cm/detik, serta TSS dan TDS sebesar 15,33 mg/l dan 83,33 mg/l, sedangkan dari hasil pemeriksaan BOD,COD didapat hasil 4,52 mg/l dan 27,45 mg/l. Dari masing masing larutan pengawet yang digunakan dalam sampel diperoleh kehadiran plankton yang berbeda untuk pengawet (a) Lugol Asam Asetat diperoleh 21 spesies dengan 401 individu, (b) formalin 4% ditambah Gliserin diperoleh 18 spesies dengan 403 individu, (c) Lugol 4% diperoleh 13 spesies dengan 190 individu, (d) Formalin 4% dan CaCO3 sebanyak 13 spesies dengan 172 individu, (e) Formalin 5% dan CuSO4 diperoleh 11 spesies dengan 104 individul dan (f) Formalin 4% sebanyak 15 spesies dengan 77 individu .
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali dan Kamal S. 2017. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
(APHA) American Public Health Association (1989) Standard Methods for the Examination of Water and waste Water. American Water Work Association, Water Pollution Control Federation,Port City Press,Baltimore,Maryland
Arumwardana,Seila.2014 Struktur Komunitas Plankton Di Perairan Hutan mangrove Sungai Cikolamberan, Leuweung Sancang,Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.
(BSN) Badan Standarisasi Nasional, 2019a SNI 06-6989.3-2019: Cara Uji padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid, (TSS) Secara Gravimetri. Badan Standarisasi nasional : Jakarta
(BSN) Badan Standarisasi Nasional, 2019b SNI 06-6989.27-2019 Air dan Limbah : Cara Uji Kadar padatan Terlarut Secara Gravimetri. Badan Standarisasi nasional : Jakarta
Desmawati, I., Ameivia, A., Ardanyanti, L.B. 2020. Studi Pendahuluan Kelimpahan Plankton di Perairan Darat Surabaya dan Malang. Jurnal Rekayasa, Vol 13, (1), pp 61-66.
Effendi,H (2003) Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan ,Penerbit Kanisius ,Yogyakarta
Mason, S.F. 1981, Biology Freshwater Polution 2nd Edition. New York : Longman Scientific and Technical
Odum, E.P. 1996 Dasar Dasar Ekologi, Edisi ketiga (Terjemahan Oleh Simingan T).Gajah Mada Uiversitas Press,Yogyakarta
Priyono, A. 2012. Biota Perairan Di Area Pertambangan Emas PT. Natarang Mining, Lampung Selatan. Bogor. Media Konservasi, Vol. 17 (1), pp 16-22
Sianipar, H.F, .2020, Keanekaragaman Plankton Di Pematangsiantar, FP.Aswaja, Nusa Tenggara Barat
Sari, D.P., Kamal, S., Hanim, N. 2018. Komposisi Jenis Plankton di Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Prosiding Seminar Nasional Biotik, Vol. 6 (1), pp .16- 22..
Sulastri, 2018. Fitoplankton Danau Danau Di Pilau Jawa : Keanekaragaman dan perannya Sebagai Bioindikator Perairan.Jakarta: LIPI Press
Vuuren, S.J, 2006 Easy Identification of The Most Common Fresswater Algae: a Guide For The Identification Of Microscopic Algae in South African Freswate. Resource Quality Services (RQS)tri
Wardhana, W. 2012. Teknik Sampling, Pengawetan dan Analisis. Departemen Biologi FMIPA UI., Jakarta
DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v1i3.89737
Article Metrics
Abstract views : 9272 | views : 6040Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Laboratory
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.