Pengolahan Limbah Praktikum Menggunakan Alat Penyulingan Sebagai Bahan Pengujian Kelarutan Aspal dengan Tetra Chore Ethelyn (TCE)

https://doi.org/10.22146/ijl.v0i3.89312

Sukamto Hadi Mulyono(1*)

(1) UII
(*) Corresponding Author

Abstract


Sampah adalah bahan yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses yang tidak dapat digunakan lagi dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik. Limbah yang dihasilkan di Lab, dari kegiatan praktikum, penelitian mahasiswa dan dosen berupa limbah cair dan limbah padat.

Tujuan Penelitian ini untuk mencari bahan baku alternative kebutuhan Supplies Praktikum Bahan Perkerasan, dan sebagi sarana untuk mengembangan penelitian PLP, limbah cair tersebut berasal dari uji kelarutan aspal terhadap Tetra Chore Ethelyn (TCE) dan limbah uji ekstraksi pelarutnya adalah Pertamax. Limbah ini berpotensi untuk dimanfaatkan kembali yaitu dengan cara pemurnian kembali dengan proses penyulingan menggunakan alat yang dirancang khusus.

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa limbah hasil kegiatan praktikum dan penelitian masih layak untuk digunakan atau digunakan kembali dengan menunjukkan nilai kelarutan yang tidak terlalu dominan yaitu hanya memiliki selisih sebesar 0,01% yaitu kelarutan aspal dalam TCE limbah sebesar 99,63% sedangkan TCE murni memiliki nilai kelarutan sebesar 99,64%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa limbah ini masih dapat digunakan untuk kegiatan praktikum dan penelitian selanjutnya tanpa harus menggunakan TCE yang baru.


Keywords


Limbah cair, Tetra Chore Ethelyn, TCE, bahan baku, praktikum

Full Text:

PDF


References

Kemenperindag, Kementrian Perindustrian dan Perdagangan. 1997. No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang Prosedur Impor Limbah. Kementrian Perindustrian dan Perdagangan : Jakarta

Hidayat, Nur. 2016. Bioproses Limbah Cair. Penerbit Andi : Yogyakarta

PP, Peraturan Pemerintah. 1999. No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Penerbit: Pemerintah Republik Indonesia : Jakarta

BSN, Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 03-3642-1994 Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi dengan Penyulingan PU. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta

Jurusan Teknik Sipil, FTSP UII. 2022. Materi/Modul Praktikum Mata Kuliah Bahan Perkersan. Yogyakarta

BSN, Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 2488: 2011 Cara Uji Penyulingan Aspal Cair. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta

Anwar, A., Nugraha, N., Nasution, A., & Amaranti, R. (2017). Teknologi Penyulingan Minyak Sereh Wangi Skala Kecil Dan Menengah Di Jawa Barat. Teknoin, 22(9). https://doi.org/10.20885/teknoin.vol22.iss9.art4

Bina Marga. 2010. Diklat Penggunaan Bahan & Alat Untuk Pekerjaan Jalan & Jembatan. Modul Bahan Aspal Untuk Perkerasan Lentur. Jakarta

Khumaisah, L. L., Asep Kadarohman, Ratnaningsih Eko. 2010. Efektivitas Biolavasida Ekstrak Etanol Limbah Penyulingan Minyak Akar Wangi (Vetiveria zizanoides) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti, Culex sp., dan Anopheles sundaicus. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, Vol 1, No.1. Bandung. Hal 59-65

Ma’mun. 2015. Petunjuk Teknis Penanganan Bahan Dan Penyulingan Minyak Atsiri. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Sirkuler

Aryani, F. 2020. Penyulingan Minyak Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) dengan Suhu yang Berbeda. Buletin Loupe, 16(02).

Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. UI Press. Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v0i3.89312

Article Metrics

Abstract views : 765 | views : 394

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Indonesian Journal of Laboratory

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

View My Stats