Evaluasi Waktu Pengeringan pada Metode Freeze Drying terhadap Karakteristik Kacang Tanah, Bawang Putih dan Tomat Menggunakan Alat Labconco FreeZone 2.5 L
Wahyu Prasetya(1*), Anang Juni Yastanto(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Pengeringan dengan metode beku atau biasa disebut freeze drying menjadi salah satu alternatif pengeringan yang dianggap baik untuk mempertahankan kualitas sampel. Laboratorium Rekayasa Proses salah satu laboratorium yang memfasilitasi penggunaan alat untuk proses pengeringan dengan metode freeze drying. Alat freeze drying yang digunakan ialah Labconco tipe Freezone 2.5 L. Selama ini pengeringan dilakukan secara bersama-sama untuk berbagai macam sampel dengan kadar air yang berbeda selama 2 hari dengan kisaran waktu 30-32 jam. Proses ini tentunya perlu dilakukan evaluasi, apakah kondisi sampel yang berbeda namun dilakukan pengeringan dengan waktu yang sama, didapatkan hasil yang diharapkan oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimal yang dapat digunakan pada pengeringan menggunakan freeze dryer Labconco FreeZone 2.5 L berdasarkan kadar air sampel yang berbeda. Sampel dibekukan kurang lebih selama 24 jam sebelum dilakukan pengeringan dengan freeze dryer, selanjutnya sampel dimasukan ke Labconco FreeZone 2.5 L. Proses pengeringan dilakukan dengan variasi waktu 24, 36 dan 48 jam. Sementara untuk uji kadar air dilakukan dengan mengacu pada metode AOAC 960.52. Hasil menunjukan bahwa pada pengeringan dengan waktu 24 jam, sampel kacang tanah, bawang putih dan tomat berturut-turut memiliki rata-rata kadar air 4,13%±0,28; 25,88%±0,20 dan 38,16%±0,13. Kemudian pengeringan dengan waktu 36 jam berturut-turut rata-rata kadar air menjadi 2,86%±0,01; 8,53%±0,15 dan 29,71%±0,07. Sementara hasil pengeringan dengan waktu 48 berturut-turut rata-rata kadar air sampel 2,62%±0,14; 3,94%±0,92 dan 12,92%±0,09. Dapat disimpulkan bahwa sampel kacang tanah kering dengan waktu 24 jam, kemudian sampel bawang putih kering dengan waktu 36 jam, sementara untuk sampel tomat kering dengan waktu pengeringan minimal 48 jam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
AOAC. (1995). Official Methods of Analysis of Association of Official Analytical Chemist. AOAC International. Virginia USA.
Febrianto, A.W. 2019. Perubahan Kadar Air, Warna dan Tekstur Bawang Putih (Allium sativum) pada Beragam Suhu Pemanasan. Universitas Jember. Jember
Habibi, N.A, S. Fathia, dan C.T. Utami. 2019. Perubahan Karakterisik Bahan Pangan pada Keripik Buah dengan Metode Freeze Drying. Jurnal Sains Terapan. Vol. 5 (2): 67-76
Irawati. 2017. Kualitas Organoleptik Chicken Nugget pada Jenis dan Level Penambahan Pasta Tomat. Skripsi. Universitas Hasanuddin: Makassar
Ismandari, Titik, dkk. 2008. Pengeringan Kacang Tanah (Arachis Hypogael) Menggunakan Solar Dryer. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian. IPB University
Leviana, W dan V. Paramita. 2017. Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Air dan Aktivitas Air dalam Bahan pada Kunyit (Curcuma Longa) dengan Alat Pengering Electrical Oven. Vol. 13 (2): 37-44.
Prasetyo, Tri. F., A.F. Isdiana, dan H. Sujadi. (2019). Implementasi Alat Pendeteksi Kadar Air Pada Bahan Pangan Berbasis Internet of Things. SMARTICS journal. Vol. 5 (2): 81-976
Rinihapsari, E. 2000. Potensi Resiko Pemanfaatan Bawang Putih (Allium sativum L) Terkontaminasi yang Beredar di Pasaran. Jurnal Teknologi angan dan Gizi. Volume 1 Nomor 2
Suryono, F. 2010. Perancangan Pengering Kacang Tanah Berpolong Kapasitas 40 Kg/Jam. Tesis. Universitas Muhammadiyah Malang : Malang
Widyatmoko, A. 2017. Freeze Dryer : Menjaga Kualitas Produk tetap Baik. https://kanalpengetahuan.tp.ugm.ac.id/menara-ilmu/2017/751-freeze-dryer-menjaga-kualitas-produk-tetap-baik.html
DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v1i2.87724
Article Metrics
Abstract views : 9132 | views : 12697Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Indonesian Journal of Laboratory
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.