Metode Pengeringan Sari Pandan (Pandanus amaryllifolius) untuk Meningkatkan Kualitas Bubuk Sari Pandan
Nurwanto Nurwanto(1*)
(1) Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
Sari pandan merupakan hasil ekstraksi daun pandan. Sari pandan siap pakai yang beredar di Indonesia mayoritas berbentuk pasta, yang memiliki beberapa kelemahan, diantaranya mudah rusak, lengket, dan susah ditakar. Pembuatan sari pandan dalam bentuk bubuk diharapkan dapat meningkatkan mutu sari pandan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengeringan spray drying dan pengeringan vakum. Pengujian kadar air menunjukkan bahwa sari pandan yang dibuat dengan metode spray drying memiliki kadar air yang lebih rendah daripada metode pengeringan vakum. Pengamatan sifat fisik sari pandan dalam kondisi siap pakai menunjukkan bahwa metode spray drying menghasilkan warna dan aroma sari pandan yang lebih kuat daripada metode pengeringan vakum. Uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai warna dan aroma sari pandan yang dibuat dengan metode spray drying.
Pandan extracts is made from pandan leaves. The majority of ready-to-use pandan extracts in Indonesia are in the form of pasta which has several disadvantages, including perishable, sticky, and hard to be measured. Pandan extract in powder form is expected to improve the quality of the pandan extract. The method used in this study are spray drying and vacuum drying. Water content analysis shows that pandan extract made by spray drying method has a lower moisture content than the vacuum drying method. Observation of the physical properties of pandan extract in ready-to-use form showed that the spray drying method produced stronger color and aroma than the vacuum drying method. Organoleptic tests showed that panelists preferred the color and aroma of pandan extract made using the spray drying method.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Erwin LT. 2011. Seri jadi Koki Sekejap : Masak Sajian dari Bumbu Dasar dalam Waktu 30: PT Gramedia Pustaka Utama. Menit. Jakarta (ID).
[2] Palupi IA, Ndhiha BBA, Trihandaru S. 2014. Identifikasi Pigmen Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) dengan Spektrofotometer Sederhana. [Karya Ilmiah].: Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga (ID)
[3] Hambali E, Fatmawati, dan Permanik R. 2007. Membuat Aneka Bumbu Instan Kering.: Penebar Swadaya. Jakarta (ID).
[4] [AOAC] Association of Official. Analytical Chemistry. 2005. Official Methods of Analysis. AOAC. Washington DC (US).
[5] Rohimah I, Sudaryati E, Nasution E. 2013. Analisis Energi dan Protein serta Uji Daya Terima Biskuit Tepung Labu Kuning dan Ikan Lele. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi Vol 2, No 6.
[6] Mufarida NA. 2016. Perpindahan Panas dan Massa pada Spray Dryer. CV Pustaka Abadi. Jember (ID).
[7] Audrey. 2018. Pengembangan Serbuk Pewarna Alami Angkak (Monascus Sp.) dengan Berbagai Metode Pengeringan dan Konsentrasi Soy Protein Isolate sebagai Enkapsulan. [Skripsi]. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang (ID).
[8] Hutasoit, N. 2009. Penentuan Umur Simpan Fish Snack (Produksi Ekstrusi) Menggunakan Metode Akselerasi dengan Pendekatan Kadar Air Kritis dan Metode Konvensional. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).
[9] Herawati H. 2008. Penentuan Umur Simpan pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 27(4) : 124-130.
[10] Troller J.A, J.H.B. Christian. 1978. Water Activity and Food. Academic Press. New York (US).
[11] Bianca K. 1993. Pengaruh Penambahan ZnCl2 dalam Pembuatan Ekstrak Warna dari Campuran Daun Suji dan Daun Pandan [Skripsi]. IPB University. Bogor (ID).DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v4i3.70158
Article Metrics
Abstract views : 5401 | views : 5283Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Indonesian Journal of Laboratory
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.