Korelasi antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup penderita penyakit Parkinson
Andre Lukas(1*), Subagya Subagya(2), Ismail Setyopranoto(3)
(1) Rumah Sakit Awal Bros Panam, Pekanbaru, Riau
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Penyakit Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang progresif dan prevalensinya terus meningkat. Penyakit ini merupakan penyakit neurodegeneratif tersering kedua setelah demensia Alzheimer. Korelasi antara depresi dan kualitas hidup pasien Parkinson pernah dibuktikan oleh beberapa penelitian bahwa depresi dapat memicu gangguan hingga 60% dari aspek yang dinilai dalam PDQ-39. Demensia/gangguan kognitif dan ansietas secara signifikan juga berpengaruh terhadap penurunan kualitas hidup pasien Parkinson.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup pasien Parkinson di Indonesia, khususnya populasi di Yogyakarta dan sekitarnya, yang pada akhirnya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran peningkatan pelayanan kesehatan bagi pasien penyakit Parkinson.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita penyakit Parkinson di Poliklinik Saraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Poliklinik Saraf RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Sleman, RSUD Saras Husada Purworejo, dan RSUD Banyumas selama bulan November 2014 sampai Februari 2015 yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dan Pearson lalu dilanjutkan analisis multivariat dengan regresi linear.
Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 subjek. Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup penderita Parkinson (r =0,700; p <0,001; r =0,825; p <0,001; r =-0,668; p <0,001). Analisis multivariat menunjukkan ansietas dan depresi berkorelasi secara independen terhadap kualitas hidup penderita Parkinson (r =0,201; r =0,636). Ringkasan pada penelitian ini adalah ansietas dan depresi secara independen berkorelasi positif terhadap penurunan kualitas hidup penderita penyakit Parkinson.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup pasien Parkinson di Indonesia, khususnya populasi di Yogyakarta dan sekitarnya, yang pada akhirnya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran peningkatan pelayanan kesehatan bagi pasien penyakit Parkinson.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita penyakit Parkinson di Poliklinik Saraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Poliklinik Saraf RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Sleman, RSUD Saras Husada Purworejo, dan RSUD Banyumas selama bulan November 2014 sampai Februari 2015 yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dan Pearson lalu dilanjutkan analisis multivariat dengan regresi linear.
Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 subjek. Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup penderita Parkinson (r =0,700; p <0,001; r =0,825; p <0,001; r =-0,668; p <0,001). Analisis multivariat menunjukkan ansietas dan depresi berkorelasi secara independen terhadap kualitas hidup penderita Parkinson (r =0,201; r =0,636). Ringkasan pada penelitian ini adalah ansietas dan depresi secara independen berkorelasi positif terhadap penurunan kualitas hidup penderita penyakit Parkinson.
Keywords
Parkinson; ansietas; depresi; gangguan kognitif; kualitas hidup
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/bns.v17i3.55792
Article Metrics
Abstract views : 1734 | views : 3913Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.