Trombositopenia sebagai prediktor kematian cedera kepala berat

https://doi.org/10.22146/bns.v15i1.55722

Tis’a Callosum(1*), Indarwati Setyaningsih(2), Harsono Harsono(3)

(1) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Cedera kepala berat masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada populasi dunia usia dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi kematian pada cedera kepala berat, salah satunya adalah trombositopenia. Penelitian tentang trombositopenia sebagai prediktor kematian cedera kepala berat jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trombositopenia sebagai prediktor kematian cedera kepala berat.

Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif. Subjek penelitian diambil berdasarkan catatan rekam medis rawat inap RSUP Dr. Sardjito dari 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2012, dengan kode diagnosis S06.4, S06.5, S06.6, S06.7 dan S06.8. Analisis data menggunakan uji Chi-square pada analisis bivariat, dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi logistik. Analisis survival dilakukan dengan Kaplan Meier.

Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 87, terdiri dari 43 subjek dengan trombositopenia dan 44 subjek dengan normotrombosit. Jumlah subjek yang meninggal pada kelompok trombositopenia sebanyak 26 orang sedangkan jumlah subjek yang meninggal pada kelompok normotrombosit sebanyak 13 orang. Trombositopenia merupakan prediktor kematian cedera kepala berat yang signifikan secara statistik (p=0,004) pada analisis bivariat, dengan RR 2,047 (95%CI 1,221-3,43). Variabel lain yang secara statistik signifikan sebagai prediktor kematian cedera kepala berat adalah skor Glasgow Coma Scale (GCS), hipertensi, hipoalbumin, hiperglikemia, adanya subarachnoid hemorrhage (SAH) dan intraventricular hemorrhage (IVH). Hasil analisis multivariat menunjukkan trombositopenia bukan merupakan faktor prediktor independen kematian cedera kepala berat (p=0,119), dengan RR 2,582 (95%CI 0,783-8,512). Variabel yang pada analisis multivariat secara statistik signifi kan sebagai prediktor independen kematian cedera kepala berat adalah skor GCS, hipoalbumin dan adanya SAH. Simpulan penelitian ini adalah trombositopenia merupakan prediktor non independen kematian cedera kepala berat.



Keywords


Trombositopenia; Cedera kepala berat; Prediktor Kematian

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/bns.v15i1.55722

Article Metrics

Abstract views : 716 | views : 2621

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.