ERUPSI GUNUNGAPI KELUD DAN NILAI-B GEMPABUMI DI SEKITARNYA



Kirbani Sri Brotopuspito(1*), - Wahyudi(2)

(1) Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA, UGM, Sekip Utara, Kotak Pos BLS 21, Yogyakarta 55281
(2) Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA, UGM, Sekip Utara, Kotak Pos BLS 21, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


Kegiatan erupsi Gunungapi Kelud (G. Kelud) di Jawa Timur dengan koordinat 7,9o Lintang Selatan (LS); 112,8o Bujur Timur(BT) tercatat secara baik dari tahun 1000. Sejak tahun 1000 sampai dengan tahun 2007 telah terjadi 31 erupsi dengan 15377 korban jiwa meninggal dunia. Kantung magma tunggal G. Kelud, yang diperkirakan dengan interpretasi data gravitasi, berada pada kedalaman 1 (satu) kilometer di bawah dasar kawahnya. Runtun waktu istirahat erupsi G. Kelud secara statistik mempunyai distribusi eksponensial Poissonian dengan koefisien atenuasi eksponensial λ = 0,0413/tahun atau waktu istirahat erupsi rerata  = 24,21 tahun, yang tidak dapat dimaknai bahwa setiap 24,21 tahun selalu terjadi erupsi. Gejala kejadian erupsi G.Kelud yang mempunyai distribusi statistik eksponensial Poissonian pada dasarnya adalah gejala yang bersifat acak (stochastically random) dan ini sesuai dengan dimensi korelasi hasil analisis fraktal yang bernilai mendekati 4,5. Pada tahun 2007 ini G. Kelut telah mempunyai waktu istirahat erupsi selama 17 tahun sejak erupsi dengan V.E.I. (Volcano Explosivity Index) = 4 pada 1990 dan mempunyai kebolehjadian terjadinya erupsi 65,2% dengan aras keyakinan 95%. Nilai-b gempabumi di sekitar G. Kelud dihitung pada kawasan yang dibatasi garis lintang 3LS dan 17LS serta garis bujur 111,8BT dan 112,8BT. Runtun waktu gempabumi dari1973 sampai dengan sebelum erupsi 1990 mempunyai nilai-b = 0,8817, gempabumi setelah erupsi 1990 sampai dengan 2007 mempunyai nilai-b = 1,0147, dan keseluruhan gempabumi 1973-2007 mempunyai nilai-b = 1,0032. Rendahnya nilai-b menjelang erupsi G. Kelud 1990 dapat diterangkan dengan adanya gejala penimbunan tegangan (stress accumulation) yang disertai dengan gejala adanya peningkatan kelajuan retakan atau ketidakstabilan pertumbuhan retakan-retakan baru yang diakhiri dengan erupsi (catastrophic failure). Kenaikan nilai-b setelah terjadinya erupsi G. Kelud 1990 ini juga dapat dimengerti, karena erupsi gunungapi juga merupakan gejala pelepasan tegangan (stress release) yang dikuti dengan lambatnya tingkat pertumbuhan retakan.

Kata kunci: Erupsi, Gunungapi Kelud, Statistik, Fraktal, Gempabumi, Nilai-b

Keywords


Erupsi, Gunungapi Kelud, Statistik, Fraktal, Gempabumi, Nilai-b

Full Text:

PDF




Article Metrics

Abstract views : 726 | views : 1201

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ISSN 0215-9309 (Print)

Jumlah kunjungan : Web
Analytics View my Stat.