Biarkan Kami Bermain: Siklus Orientasi Pers Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Abstract

Sejarah pers mahasiswa adalah sejarah tentang ketegangan identitas. Di satu sisi, identitas pers mahasiswa bertarung di atas medan pendekatan substansial, yaitu dualisme antara pendekatan jurnalistik dan pendekatan ilmiah. Di sisi lain, identitas pers mahasiswa bertarung di atas medan jangkauan spasial, yaitu kontestasi antara cakupan intrakampus dan cakupan ekstrakampus. Ketegangan ini tidak lepas dari dualisme identitas yang dimiliki pers mahasiswa, yakni identitas sebagai jurnalis dan mahasiswa. Menurut Arifin, sebagai jurnalis, pers mahasiswa dituntut untuk mewartakan sebuah peristiwa secara konsekuen dan independen. Sementara itu, sebagai mahasiswa, pers mahasiswa dituntut menjadi pelopor perubahan dan pemecah kebekuan. Dalam lintasan sejarah, dualisme identitas menubuh di atas struktur sosial-politik yang dinamis. Itu sebabnya, setiap identitas berkelindan mengisi pemberitaan pers mahasiswa seiring perubahan struktur sosial-politik tersebut. Hal ini tidak kalis bagi Balairung, pers mahasiswa generasi ketiga di Universitas Gadjah Mada (UGM), sejak kemunculan dua generasi pendahulunya.