Cover Image

PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR KABUPATEN BULELENG MELALUI PENGEMBANGAN MINA WISATA BAHARI (Management of Buleleng Coastal Areas Through the Marine Fisheries Tourism Development)

https://doi.org/10.22146/jml.18810

Gede Ari Yudasmara(1*)

(1) Jurusan Budidaya Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11, Singaraja-Bali, 81116.
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Kawasan pesisir Kabupaten Buleleng saat ini telah dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan kepariwisataan, akan tetapi kegiatan tersebut masih belum memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan memiliki kecenderungan mengalami kejenuhan. Untuk itu, diperlukan suatu pengembangan wisata alternatif yang sesuai dengan kondisi dan potensi sumber daya alam yang ada serta saling bersinergi dengan aktivitas wisata lainnya, seperti contohnya pengembangan mina wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kondisi dan potensi sumberdaya alam pesisir dan laut, tingkat kesesuaian kawasan pesisir Buleleng dalam menunjang pengembangan mina wisata dan menghasilkan model aktivitas mina wisata di kawasan pesisir Buleleng yang terpadu dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kesesuaian kawasan dengan rancangan penelitiannya berupa survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Buleleng apabila dilihat dari kondisi dan potensi sumberdaya alamnya masih mampu untuk mendukung aktivitas mina wisata dengan tingkat kesesuaian kawasan berdasarkan indeks kesesuaian wisata, yaitu pesisir Buleleng timur terkategori cukup sesuai (76,92), pesisir Buleleng tengah terkategori cukup sesuai (61,53) dan pesisir Buleleng barat terkategori sangat sesuai (87,17). Rencana model mina wisata yang dapat dikembangkan antara lain pesisir Buleleng timur adalah mina wisata budidaya laut (ikan hias dan karang) dan mina wisata perikanan tangkap (pemancingan dan spearfishing adventures), pesisir Buleleng tengah adalah mina wisata budidaya laut (rumput laut) dan mina wisata perikanan tangkap (pemancingan dan spearfishing adventures), dan pesisir Buleleng barat adalah mina wisata budidaya laut (rumput laut, Bandeng, Kerapu, Mutiara, ikan hias dan karang) dan mina wisata perikanan tangkap (pemancingan dan spearfishing adventures). 

 

ABSTRACT

Buleleng coastal area has been used for various tourism activities, however, the activities have not given an optimum benefit for the community and tend to experience saturation. This study was aimed at investigating the condition and potentiality of the coastal area and the sea, the degree of fit of Buleleng coastal area in supporting the development of fisheries tourism and at producing a model of the coastal area tourism activities that are integrated and sustainable. This study used the approach of area suitability with field survey design. The results showed that Buleleng regency coastal area, viewed from the point of the condition and the potentiality of the natural resources still has the capacity to support fisheries tourism. The model plannings of fisheries tourisms that can be developed, among others, are: the East Buleleng coastal area is suitable for marine culture fisheries tourism (ornamental fish and coral) and fished fisheries tourism (fishing and spearfishing adventures); the central Buleleng coastal area for marine culture fisheries tourism (seaweed) and fished fisheries tourism (fishing and spearfishing adventures), and the West Buleleng coastal area for marine culture fisheries tourism (seaweed, milk fish, grouper, pearl, ornamental fish and coral) and fished fisheries tourism (fishing and spearfishing adventures).


Keywords


kawasan pesisir Buleleng; mina wisata; wisata bahari; pengelolaan; tingkat kesesuaian; Buleleng coastal area; fisheries tourism; level of Conformity; management; marine tourism



References

Abelson, A., dan Yehiam, S., 2002. Comparison of The Development of Coral and Fish Communities on Rock Aggregated Artificial Reefs In Eilat Red Sea. ICES Journal of Marine Science, 59:122-126.

Anonim, 2001. Peta Potensi Sumber Daya Alam Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, Buleleng.

Anonim, 2013. Buleleng Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng, Buleleng 250 hal.

Anonim, 2014. Produksi Penangkapan Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Buleleng. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Buleleng.

Bachtiar, 2001. Pengelolaan Terumbu Karang. Pusat Kajian Kelautan Universitas Mataram. Mataram, 74 hal.

Chateau, O., dan Wantiez, L., 2009. Movement Patterns of Four Coral Reef Fish Species in A Fragmented Habitat in New Caledonia: Implications for The Design of Marine Protected Area Networks. ICES Journal of Marine Science, 66(1):50-55.

Darmawan, A., dan Miftahul, A., 2012. Pengembangan Minawisata Pulau-Pulau Kecil Untuk Mendukung Implementasi Blue Economy. KONAS VIII Pengelolaan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil. Mataram.

Davis, D., dan Tisdell, C., 1995. Recreational SCUBA Diving and Carrying Capacity in Marine Protected Areas. Ocean and Coastal Management, 26:19-40.

Davis, D., dan Tisdell, C., 1996. Economic Managementof Recreational SCUBA Diving and The Environment. Journal of Environmental Management, 48:229-248.

deVantier, L., dan Turak, E., 2004. Managing Marine Tourism in Bunaken National Park and Adjacent Waters. Technical Report was preprared by The Natural Resources Management (NRM III) Program’s Protected Areas and Agriculture Team. Manado.

Dexter, W., Ronald, D., dan Maria, V., 2014. Community Based, Low-Tech Method of Restoring A Lost Thicket of Acropora Corals. ICES Journal of Marine Science, 71(7):1866-1875.

English, S., Wilkinson, C., dan Baker, V., 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resource. Australian Institute of Marine Science. Townsville.

Erlend, M., Jakob, G., Guillaume, L., Eirik, M., Esben, M., Hakan, T., dan Volstad, J., 2011. Effects of Fishing Tourism in a Coastal Municipality: a Case Study from Risor Norway. Ecology and Society, 16(3):11-21.

Ferter, K., Weltersbach, M.S., Strehlow, H.V., Volstad, J.H., Alo´s, J., Arlinghaus, R., Armstrong, M., Dorow, M., de Graaf, M., van der Hammen, T., Hyder, K., Levrel, H., Paulrud, A., Radtke, K., Rocklin, D., Sparrevohn, C.R., dan Veiga, P., 2013. Unexpectedly High Catch-And-Release Rates In European Marine Recreational Fisheries: Implications for Science and Management. ICES Journal of Marine Science, 70:1319–1329.

Harris, P, Bridge, T., Beaman, R., Webster, J., Nichol, S., dan Brooke, B., 2013. Submerged Banks in The Great Barrier Reef, Australia, Greatly Increase Available Coral Reef Habitat. ICES Journal of Marine Science, 70(2):284-293.

Hutabarat, A., Yulianda, F., Fahrudin, A., Harteti, S., dan Kusharjani., 2009. Pengelolaan Pesisir dan Laut Secara Terpadu (Edisi I). Pusdiklat Kehutanan. Deptan. SECEN-KOREA International Coorperation Agency.

Kasnir, M., 2011. Analisis Aspek Ekologi Penatakelolaan Minawisata Bahari di Kepulauan Spermonde Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(2):61-69.

Martinez, S., dan Abelson, A., 2013. Coral Recruitment: The Critical Role of Early Post-Settlement Survival. ICES Journal of Marine Science, 70(7):1294-1298.

McManus, J., Menez, L., Kesner-Reyes, L., Vergara, S., dan Ablan, M., 2000. Coral Reef Fishing and Coral-Algal Phase Shifts: Implications for Global Reef Status. ICES Journal of Marine Science, 57(3):572-578.

Nybakken, J.W. 1993. Marine Biology. An Ecological Approach. Third Edition. Harper Collins College Publishers. New York.

Nikijuluw, V., 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta.

Sammarco, P,W., Lirette, A., Tung, Y,F., Boland, G.S., Genazzio, M., dan Sinclair, J., 2014. Coral Communities on Artificial Reefs In The Gulf of Mexico: Standing vs Toppled Oil Platforms. ICES Journal of Marine Science, 71(2):417-426.

Simon, F., Yeamduan, N., dan Daniel, P., 2004. Carrying Capacity in The Tourism Industry: A Case Study of Hengistbury Head. Tourism Management Journal, 25:275-283.

Strehlow, H,V., Schultz, N., Zimmermann, C., dan Hammer, C., 2012. Cod Catches Taken by The German Recreational Fishery In The Western Baltic Sea, 2005–2010: implications For Stock Assessment And Management. ICES Journal of Marine Science, 69:1769-1780.

Stone, R,P., Michele, M, dan John F,K., 2015. Assessing The Ecological Importance of Red Tree Coral Thickets in The Eastern Gulf of Alaska. ICES Journal of Marine Science, 72(3):900-915.

Volstad, J,H., Korsbrekke, K., Nedreaas, K,H., Nilsen, M., Nilsson, G,N., Pennington, M., Subbey, S., dan Wienerroither, R., 2011. Probability-Based Surveying Using Self-Sampling to Estimate Catch and Effort In Norway’s Coastal Tourist Fishery. ICES Journal of Marine Science, 68:1785–1791.

Yudasmara, A.G., 2010. Model Ekowisata Bahari di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yudasmara, A.G., 2013. Pendekatan Sistem Dinamik dalam Pemodelan Pengelolaan Wisata Bahari di Kawasan Pesisir Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian Hibah Unggulan Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18810

Article Metrics

Abstract views : 7808 | views : 5785

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats