DISTRIBUSI KARBON DI BEBERAPA PERAIRAN SULAWESI UTARA (Carbon Distribution in North Sulawesi Waters)
Nasprianto Nasprianto(1*), Desy Maria Helena Mantiri(2), Terry Louise Kepel(3), Restu Nur Afi Ati(4), Andreas Hutahaean(5)
(1) Program Pasca Sarjana, Universitas Sam Ratulangi, Gedung B Pasca Sarjana, Jl. Kampus Unsrat Bahu Manado 95115. Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara, Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Manado.
(2) 
(3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl Pasir Putih 1 Ancol Timur Jakarta 13440
(4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl Pasir Putih 1 Ancol Timur Jakarta 13440
(5) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl Pasir Putih 1 Ancol Timur Jakarta 13440
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Provinsi Sulawesi Utara memiliki memiliki letak strategis di mana berada di jalur pelayaran kawasan pasifik serta kawasan segitiga terumbu karang dunia. Berbagai penelitian kelautan telah dilakukan di kawasan ini, namun demikian belum ada informasi ilmiah tentang karbon laut yang sangat penting untuk memahami dinamika fluks karbon dalam kerangka mitigasi perubahan iklim. Tujuan dari penelitian ini untuk menyediakan informasi awal mengenai sebaran karbon di perairan Sulawesi Utara dan menganalisis potensi penyerapan dan pelepasan karbon dioksida (CO2) di beberapa perairan Sulawesi Utara. Pengukuran dilakukan secara langsung di lapangan pada parameter pCO2. Pengukuran pCO2 dilakukan di perairan Teluk Buyat, Teluk Totok, Teluk Manado, Selat Lembeh dan perairan Tongkaina. Data-data pCO2 hasil pengukuran di perairan Teluk Buyat berkisar 414,17 – 608,29 µatm, perairan Teluk Ratatotok berkisar 428,18 – 516,97 µatm, perairan Teluk Manado berkisar 385,16 – 395,52 µatm, perairan Selat Lembeh berkisar 342,90 – 492,12 µatm dan perairan Tongkaina berkisar 394,54 – 568,32 µatm. Nilai pCO2 terendah terletak di perairan teluk Manado sedangkan yang tertinggi terletak di perairan Teluk Buyat. Kisaran hasil pengukuran masih dalam batas normal pengukuran di daerah pesisir yang berkisar antara 200 – 4.600 μatm. Hasil analisis ∆pCO2 Teluk Buyat, Teluk Totok, perairan Tongkaina dan perairan Selat Lembeh berperan sebagai pelepas karbon dan untuk Teluk Manado berperan sebagai penyerap karbon.
ABSTRACT
North Sulawesi has strategically located in the shipping lanes of the Pacific region as well as in the Coral Reef Triangle. Various marine researches have been done in the area, however, there is no scientific information about the ocean carbon which is essential to understand the dynamics of carbon flux in terms of climate change mitigation. The purpose of this study is to provide preliminary scientific information on the distribution of carbon and to analyze the sink and source potency in North Sulawesi waters. In situ measurements performed on the parameter pCO2. Measurements of pCO2were taken in the waters of Buyat Bay, Totok Bay, Manado Bay, Lembeh Strait and Tongkaina waters. In the waters of Buyat Bay ranged from 414.17 to 608.29 μatm, Ratatotok Bay ranged from 428.18 to 516.97 μatm, Manado Bay waters ranged from 385.16 to 395.52 μatm, Lembeh Strait waters ranged from 342.90 to 492,12 μatm and Tongkaina waters ranged from 394.54 to 568.32 μatm. Lowest pCO2 values located in Manado Bay, while the highest in Buyat Bay. Range measurement results are within normal limits measurements in coastal areas ranging from 200 – 4.600 μatm. The result of ∆pCO2analysis shows that Buyat Bay, Totok Bay, Tongkaina waters and Lembeh Strait relatively act as carbon source and Manado Bay as carbon sink.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Afdal, Panggabean, L.M.G., dan Noerjito, D.R., 2011. Fluks Karbon Dioksida, Hubungannya dengan Produktifitas Primer Fitoplankton di Perairan Estuari Donan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 37:323-337.
Anonim, 2014. http://www.gaw-kototabang.com/ hal.php?hal=co2. Diunduh pada Januari 2015.
Anonim, 2015. Up-to-date Weekly Average CO2 at Mauna Loa. http://www.esrl.noaa.gov/gmd/ ccgg/trends/weekly.html. Diunduh pada Januari 2015.
Bakker, D.C.E., de Baar, H.J.W., dan de Wilde, H.P.J., 1996. Dissolved Carbon Dioxide in Dutch Coastal Waters. Marine Chemistry, 55:247-263.
Borges, A.V., Delille, B., dan Frankignoulle, M., 2005. Budgeting Sinks and Sources of CO2 in the Coastal Ocean: Diversity of Ecosystems Counts. Geophysical Research Letters, 32:L14601, doi:10.1029/2005GL023053.
Cai, W.J., Dai, M dan Wang, Y., 2006. Air-Sea Exchange of Carbon Dioxide in Ocean Margins : A Province Based Synthesis. Geophysical Research Letters, 33:L12603, doi: 10.1029/2006GL026219.
Chen, C.T.A., Zhai, W., dan Dai, M., 2008. Riverine Input and Air-Sea CO2 Exchanges Near the Changjiang (Yangtze River) Estuary: Status Quo and Implication on Possible Future Changes in Metabolic Status. Continental Shelf Research, 28:1476-1482.
Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Fitranti, A.B., Sunarto, Prihadi, J.D., dan Herunadi, B., 2012. Potensi Pelepasan dan Penyerap CO2 Kaitannya dengan Suhu dan Salinitas di Perairan Teluk Banten. Jurnal Akuatika, 2:174-182.
Frankignoulle, M., Abril, G., Borges, A., Bourge, I., Canon, C., Delille, B., Libert, E., dan Theate, J.M., 1998. Carbon Dioxide Emission from European Estuaries. Science, 282:434-436.
Fletcher, S.E.M., Gruber, N., Jacobson, A.R., Doney, S.C., Dutkiewicz, S., Gerber, M., Follows, M., Joos, F., Lindsay, K., Menemenlis, D., Mouchet, A., Muller, S.A., dan Sarmiento, J.L., 2006. Inverse Estimates of Anthropogenic CO2 Uptake, Transport and Storage by the Ocean. Global Biogeochemical Cycles, 20: Doi:10.1029/ 2005GB002530.
Kinnaird, M,F., 2002. Sulawesi Utara. Sebuan Panduan Sejarah Alam. Redikencana, Jakarta.
Meybeck, M., 1993. Riverine Transport of Atmospheric Carbon - Sources, Global Typology and Budget. Water, Air and Soil Pollution, 70:443-463.
Milliman, J.D., dan Syvitski, J.P.M., 1992. Geomorphic/Tectonic Control of Sediment Discharge to The Ocean: The Importance of Small Mountainous Rivers. Journal of Geology, 100:525-544.
Sabine, C.L., Feely, R.A., Gruber, N., Key, R.M., Lee, K., Bullister, J.L., Wanninkhof, R., Wong, C.S., Walles, D.W.R., Tilbrook, B., Millero, F.J., Peng, T.H., Kozyr, A., Ono, T., dan Rios, A.F., 2004. The Oceanic Sink for Anthropogenic CO2. Science, 305:367-371.
Rustam, A., Pranowo, S.W., Kepel, L.T., Adi, S.N., dan Hendrajan, B., 2013. Peran Laut Jawa dan Teluk Banten Sebagai Pelepas dan/atau Penyerap CO2. Jurnal Segara, 9:75-84.
Takahashi, T., Sutherland, S.C., dan Kozyr, A., 2008. Global Ocean Surface Water Partial Pressure of CO2 Database: Measurements Performed During 1968-2007 (Version 2007). Carbon Dioxide Information Analysis Center (CDIAC), Oak Ridge National Laboratory, Tennessee.
Tsunogai, S., Watanabe, S., dan Sato, T., 1999. Is There A “Continental Shelf Pump” for the Absorption of Atmospheric CO2? Tellus, Ser. B. 51:701-712.
Wahyono, 2011. Kajian Biogeokimia Perairan Selat Sunda dan Barat Sumatera Ditinjau Dari pertukaran Gas Karbon Dioksida (CO2) Antara Laut dan Undara. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia. Depok.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18771
Article Metrics
Abstract views : 6829 | views : 7640Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats