PERAN UNSUR CUACA TERHADAP PENINGKATAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA DI SENTRA PRODUKSI LADA DAERAH SULAWESI TENGGARA (The Role of Weather Elements Toward Increased Foot Rot Disease on Black Pepper in the Production Center of Southeast Sulawesi)
La Ode Santiaji Bande(1*), Bambang Hadisutrisno(2), Susamto Somowiyarjo(3), Bambang Hendro Sunarminto(4)
(1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Jl. H.E.A. Mokodompit, Kendari, 93231.
(2) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora. Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
(3) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora. Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
(4) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora. Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pengendalian penyakit tanaman di sentra produksi lada melalui modifikasi lingkungan merupakan pilihan bijak dalam upaya pengurangan penggunaan pestisida. Penyakit busuk pangkal batang lada telah menyebabkan penurunan produksi lada di berbagai daerah sentra rempah. Penyakit ini semakin meningkat dengan adanya pergeseran cuaca yang tidak menentu. Interaksi antar unsur cuaca dan kondisi agroekosistem diduga mempengaruhi perkembangan penyakit busuk pangkal batang lada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar unsur cuaca (suhu udara, kelembapan udara, jumlah hari hujan, total curah hujan), suhu tanah, dan lengas tanah terhadap terjadinya peningkatan penyakit busuk pangkal batang lada pada berbagai kondisi agroekosistem lada. Penelitian dilaksanakan di sentra pertanaman lada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Analisis lintas digunakan untuk mengetahui hubungan antar unsur cuaca dengan intensitas penyakit busuk pangkal batang lada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa unsur cuaca mempengaruhi peningkatan intensitas penyakit busuk pangkal batang lada. Unsur cuaca yang secara langsung menyebabkan peningkatan intensitas penyakit busuk pangkal batang lada pada tiap daerah bervariasi dan paling dominan adalah curah hujan. Unsur cuaca yang mempengaruhi peningkatan intensitas penyakit di Kabupaten Konawe Selatan adalah curah hujan dan lengas tanah, di Kabupaten Konawe oleh suhu udara, kelembapan udara, dan curah hujan, sedangkan di Kabupaten Kolaka oleh jumlah hari hujan, dan curah hujan.
ABSTRACT
Control of plant diseases in black pepper production centers through environmental modification is a wise choice in efforts to reduce the use of pesticides. The foot rot disease causes production of black pepper has been undergoing a decrease in center spices. The irregular change of the weather was strongly assumed to be the cause of the occurrence of the black pepper foot-rot disease. The interactions between agroecosystems condition and weather elements to influence the development of foot rot disease. The aims of this research were to analyze the relationship between the weather elements (temperature, humidity, number of rainy days, total rainfall), soil temperature, and soil moisture toward the prevalence of the black pepper foot-rot disease in various condition of the agriculture ecosystem. The research applied the following methods survey in the areas of black pepper plantations in the Province of South-East Sulawesi. Path analysis was used to determine the relationship between the weather elements with the intensity of foot rot disease. The results shows that the contributory causes of foot rot disease on black pepper are weather condition. The weather elements directly causing the disease intensity progress of foot root varied in each region and the most dominant weather element was rainfall. The increase of the disease intensity in South Konawe District was caused by the increase in rainfall and soil moisture. In Konawe District, it is caused mainly by rainfall, humidity and air temperature, in Kolaka District it is caused by the number of rainy days and rainfall.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Agrios, G.N., 2005. Plant Pathology. Fifth Edition. Academic Press. New York.
Anonim, 2006. Perkembangan Hama dan Penyakit Lada. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 11p.
Anonim, 2007. Rekapitulasi Data Organisme Pengganggu Tanaman Lada Tahun 2007 Triwulan ke-4. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 4p.
Anonim, 2009a. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Lada. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. http://ballitri.litbang.deptan.go.id/database/unggulan/propeklada.pdf. Diakses tanggal 4 Agustus 2009.
Anonim, 2009b. Statistik Perkebunan Tahun 2006–2008. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.
Bande, L.O.S., Hadisutrisno, B., Somowiyarjo, S., dan Sunarminto, B.H., 2011. Karakteristik Phytophthora capsici Isolat Sulawesi Tenggara. Agriplus, 21(1):75-82.
Bande, L.O.S., Hadisutrisno, B., Somowiyarjo, S., dan Sunarminto, B.H. 2014. Pola Agihan dan Intensitas Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Agroteknos, 4(1):58-65.
Bowers, J.H., dan Mitchell, D.J., 1990. Effect of Soil Water Matric Potential and Periodic Flooding on Mortality of Pepper caused by Phytophthora capsici. Phytopathology, 80(12):1447–1450.
Bowers, J.H., Sonoda, R.M., dan Mitchell, D.J., 1990a. Path Coefficient Analysis of the Effect of Rainfall Variables on the Epidemiology of Phytophthora Blight of Pepper Caused by Phytophthora capsici. Phytopathology, 80(12):1439–1446.
Bowers, J.H., Papavizas, G.C., dan Johnston, S.A., 1990b. Effect of Soil Temperature and Soil-Water Matric Potensial on the Survival of Phytophthora capsici in Natural Soil. Plant Disease, 74(10):771–777.
Duniway, J.M., 1983. Role of Physical Factors in the Development of Phytophthora Dieseases. In: Erwin, D.C., S. Bartnicki-Garcia, and P.H. Tsao (Eds.). Phytophthora, Its Biology, Taxonomy, Ecology, and Pathology. APS. St. Paul Minnesota.
French-Monar R.D., Jones, J.B., Hampton, M.O., dan Roberts, P.D., 2007. Survival of Inoculum of Phytophthora capsici in Soil Through Time Under Different Soil Treatments. Plant Disease, 91(5):593–599.
Kasim, R., dan Prayitno, S., 1979. Beberapa Faktor yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembentukan Sporangia Phytophthora capsici dari Tanaman Lada. Pembr. L.P.T.I. 34:41–55.
Keane, P.J., dan Kerr, A., 1997. Factors Affecting Disease Development. In J.F. Brown & H.J. Ogle, eds. Plant Pathogen and Plant Disease Rockvale Publications. Armidale. 287–298.
Kemala S., 1996. Prospek dan Pengusahaan Lada. Dalam: Monograf Tanaman Lada. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Lee, B.S., dan Lum, K.Y., 2004. Phytophthora Diseases in Malaysia. In: Drenth A and Guest D.I (Eds). Diversity and Managements of Phytophthora in Southeast Asia. Australian Centre for Internastional Agricultural Research. Canberra.
Manohara, D., Wahyuno, D., dan Sutrasman, 1995. Penelitian Phytophthora asal Lada, Cabe Jawa dan Sirih. Prosiding Kongres XII dan Seminar Ilmiah PFI. Yogyakarta. Hal. 942–947.
Noveriza, R., 1997. Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan Sepuluh Isolat Phytophthora capsici dan Uji Patogenitasnya. Prosiding Kongres XIV dan Seminar Nasional PFI. 27-29 Oktober 1997. Palembang. Hal. 311–317.
Nurhayati, dan Situmorang, A., 2008. Pengaruh Pola Hari Hujan terhadap Perkembangan Penyakit Gugur Daun Corynespora pada Tanaman Karet Menghasilkan. J. HPT Topika. 8(1):63–70.
Sahara, D., dan Sahardi, 2005. Efisiensi Faktor Produksi Lada pada Pola Usahatani Integrasi dan Pola Tradisional di Sulawesi Tenggara. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 8(2):242–249.
Setiarso, P., Buchari, Noviandri, I., dan Mujahidin, M., 2011. Analisis Diazinon secara Diferensial Pulsa Voltametri Dibandingkan dengan Kromatografi. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 18(2):105-113.
Usman, 2004. Analisis Kepekaan Beberapa Metode Pendugaan Evapotranspirasi Potensial terhadap Perubahan Iklim. Jurnal Natur Indonesia 6(2):91-98
Winarno, F.G,. 2001. Rempah-rempah dan Industri Pangan. Prosiding Simposium Rempah Indonesia (MaRI). MaRI-Pusat Penelitian Perkebunan. Jakarta, 13-14 September 2001. Hal. 17–24.
Wisnubroto, S., 1999. Meteorologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya. Yogyakarta.
Wiyono, S. 2007. Perubahan Iklim dan Ledakan Hama dan Penyakit Tanaman. Makalah pada Seminar Keanekaragaman Hayati di Tengah Perubahan Iklim: Tantangan Masa Depan Indonesia. KEHATI. Jakarta 28 Juni 2007.
Yuhono, J.T., 2007. Sistem Agribisnis Lada dan Strategi Pengembangannya. Jurnal Litbang Pertanian, 26(2):76–81.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18741
Article Metrics
Abstract views : 6855 | views : 5660Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats