KONTAMINASI LOGAM BERAT DI SEDIMEN: STUDI KASUS PADA WADUK SAGULING JAWA BARAT (Heavy Metals Contamination in Sediment: Saguling Reservoir Case Study West Java, Indonesia)
Yoyok Sudarso(1*), Gunawan P. Yoga(2), Tri Suryono(3)
(1) Puslit Limnologi-LlPl, Jl. Jakarta-Bogor Krn 46, 169ll, Cibinong, Kab. Bogor
(2) Puslit Limnologi-LlPl, Jl. Jakarta-Bogor Krn 46, 169ll, Cibinong, Kab. Bogor
(3) Puslit Limnologi-LlPl, Jl. Jakarta-Bogor Krn 46, 169ll, Cibinong, Kab. Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Waduk Saguling merupakan salah satu waduk cascade yang berlokasi di Jawa Barat, yang sekarang ini mengalami beberapa permasalahan antara lain: proses sedimentasi yangtinggi, korositas turbin, penurunan kualitas air akibat blooming alga, polusi organik, pestisida, dan logam-logam berat yang berasal dari buangan limbah domestik, industri, aktivitas gunung berapi, dan sebagainya. Logam berat di ekosistem akuatik mempunyai kecenderungan untuk berikatan dengan sedimen yang mampu bertindak sebagai sumber polusi sekunder ke kolom air. Penelitian pada tahun 2004 ini bertujuan untuk mengungkap kontaminasi logam berat Cu, Cd, dan Pb pada sedimen Waduk Saguling. Sampling dilakukan tiga kali mulai bulan Juni hingga September 2004 dengan l3 titik stasiun pengamatan. Hasil kontaminasi logam berat pada sedimen di setiap stasiun pengamatan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan diantara masing-masing stasiun pengamatan yaitu: untuk logam Cd (F: 17,803 dan p = 0,00001), Pb (F= 154,343 dan p < 0,01), dan Cu (F:36,499, P<0,000001). Konsentrasi logam berat hasil pengamatan dibandingkan dengan guideline dari kementrian lingkungan Ontario, SEPA, ERL, ERM, PEL, SEL, dan TEL, secara umum menunjukkan bahwa kontaminasi logam Pb dan Cu yang paling berpotensi menimbulkan gangguan pada ekosistem perairan, sedangkan logam Cd masih dibawah ambang batas dari guideline tersebut diatas. Khusus untuk guideline yang berasal dari US-EPAregion Y Great lakes ke tiga logam tersebut diatas sudah masuk dalam kategori terpolusi berat dari St. Gunung Wayang hingga Stasiun Rajamandala.
ABSTRACT
Saguling reservoir is one of three cascade reservoirs, which is located in West Java. Nowadays, the reservoir has some serious problems such as: high sedimentation rate, turbine corrosity, water quality depletion caused by blooming algae, organic pollution, pesticide, and heavy metals which are resulted from domestic and industrial wastes, as well as teaching from volcano activity. Heavy metals bound to particulate matters are major component of sediment that in turn can be a secondary pollution source. This research was conducted in the year of 2004, and the aims was to reveal heavy metals contamination in Saguling reservoir sediment. Samples were taken three times at 13 sampling sites during June to September 2004. Results of heavy metal contamination in sediment of Saguling reservoir show significant differences among sampling sites. The Fsiher test values for each heavy metals were Cd (F = 17,803 and p = 0,00001), Pb (F = 154,343 and p < 0,01), and Cu (F = 35,499 and p = < 0,000001). Heavy metals content in sediment were then compared to some guidelines such as SEPA, Ontario Environment Ministry, ERL, ERM, PEL, SEL and PEL. It seemed that Pb and Cu contamination in sediment were at risk to disturb aquatic ecosystem, while Cd was still below threshold of those guidelines. However, according to USEPA region V Great Lakes, all heavy metals contamination in sediment were beyond the thresold.
Full Text:
ARTIKEL LENGKAP (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18632
Article Metrics
Abstract views : 3619 | views : 3482Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats