KANDUNGAN KADMIUM (Cd) PADA TANAH DAN CACING TANAH DI TPAS PIYUNGAN, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Cadmium (Cd) Content in Soil and Earthworms in Piyungan Controlled Landfill Municipal Waste Disposal, Bantul Yogyakarta Special District)
Heny Mayasari Setyoningrum(1*), Suwarno Hadisusanto(2), Tukidal Yunianto(3)
(1) Pusat Studi Lingkungan Hidup, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jl. Lingkungan Budaya, Sekip Utara, Yogyakarta, 55281
(2) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
(3) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Analisis kandungan logam berat cadmium (Cd) pada tanah dan cacing tanah telah dilakukan di TPAS Piyungan Bantul untuk mengetahui tingkat pencemaran Cd dalam tanah. Penelitian dibagi menjadi penelitian di lapangan yang meliputi pengambilan sampel tanah-cacing tanah dan pengukuran parameter lingkungan, serta penelitian di laboratorium yang meliputi analisis kandungan kadmium, bahan organik dan tekstur tanah. Tingkat pencemaran kadmium ditentukan menggunakan Indeks Kontaminasi-Polusi. Hasil penelitian memperlihatkan kandungan kadmium pada tanah di TPAS Piyungan antara tidak terdeteksi (< 0.01) – 0.47 ppm. Kandungan kadmium di TPAS Piyungan lebih rendah dibandingkan jumlah maksimum kadmium yang diperbolehkan di tanah dan khusus untuk zona III dan zona I titik sampling 1 dan 2 lebih tinggi dari standar kandungan kadmium pada tanah yang bebas polusi, sedangkan kandungan kadmium pada tanah kontrol lebih rendah dibandingkan kandungan kadmium secara umum pada tanah bebas polusi tersebut. Kandungan kadmium dalam tanah di lokasi TPAS tidak selalu lebih tinggi bila dibanding kontrol. Cacing tanah mengandung kadmium antara 0.35 – 0.45 ppm, kandungan kadmium dalam cacing tanah di beberapa lokasi TPAS lebih rendah dibanding kontrol. Tingkat pencemaran kadmium di TPAS Piyungan berada pada tingkat kontaminasi sangat ringan hingga kontaminasi sangat berat. Lokasi TPAS yang masih aktif digunakan memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi bila dibanding lokasi lain. Rasio kadmium pada tanah dan cacing tanah di TPAS Piyungan adalah 0.13 : 1.75.
ABSTRACT
Cadmium (Cd) analysis has been done at Piyungan TPAS (Piyungan TPAS, stands for Tempat Pembuangan Akhir Sampah) for knowing the level of Cd contamination insoil. The research was divided into in-sites study, which consisted of soil and earthworms sampling, and soil environmental factors measurement, and laboratory analysis, which consisted of cadmium content, organic compounds and soil textures analysis. Cadmium pollution level analyzed with Contamination-Pollution Index. The results showed that cadmium content in soil were undetected (<0.01) – 0.47 ppm, it had lower content than maximum cadmium content allowed in soil. Especially for zone III and zone I sampling point 1 and 2, they had higher soil cadmium content than cadmium content standard for unpolluted soil, and for control areas, they had lower cadmium content than maximum cadmium content allowed in soil. The cadmium content inPiyungan TPASsoilwere not alwayshigher than control sites. Earthworms contained 0.35 – 0.45 ppm of cadmium and in several Piyungan TPAS’s zones contained less cadmium thancontrol sites. Cadmium pollution level were ranged from very slight contamination to very severe contamination. The active area of Piyungan TPAS had a worse cadmium contamination than other area. Cadmium ratio in soil and in earthworms were 0.13 : 1.75.
Keywords
Full Text:
ARTIKEL LENGKAP (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Alloway, B.J., dan Ayres, D.C., 1997. Chemical Pronciples of Environmental Pollution. Blackie Academic and Professional. London. Anonim, 1999. Canadian Soil Quality Guidelines for The Protection of Environmental and Human Health. Canadian Council of Ministers of The Environment, diakses tanggal 2 Februari 2014. Anonim, 2005. Level of Cadmium in the Environment diakses tanggal 5 Januari 2012. Atmojo, S.W., 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah: Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Bengtsson G., Ek, H., Rundgren, S., 1992. Evolutionary Response of Earthworms to Long-Term Metal Exposure. Oikos, 63: 289-297. Hanafiah, K.A., Anas, I., Napoleon, A., Ghoffar, N., 2005. Biologi Tanah : Ekologi dan Makrobiologi Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kabata-Pendias, A., 2011. Trace Elements in Soils and Plants. 4th.Ed. CRC Press, USA. Kaonga, C.C., Kumwenda, J., Mapoma, H.T., 2010. Accumulation of Lead, Cadmium, Manganese, Copper and Zinc by Sludge Worms: Tubifex tubifex in Sewage Sludge. Int. J. Environ. Sci. Tech, 7(1): 119-126. Lacatusu, R., 1998. Appraising Levels of Soil Contamination and Pollution With Heavy Metals. European Soil Bureau Research Report, No.4: 393-402. Maftu’ah, E., dan Susanti, M.E., 2009. Komunitas Cacing Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Berita Biologi, 9(4): 371-378. Nguyen, Q., dan Furst, A., 1988. Acute Toxicity of Cadmium and Zinc in The Earthworms (Lumbricus terestris). Biol Trace Elem Ress, 18: 81-83. Palar, H., 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Tischer, S., 2009. Earthworms (Lumbricidae) as Bioindicators: The Relationship Between In-Soil and In-Tissue Metal Content. Pol. J. Ecol, 57(3): 513-523. Widaningrum, Miskiyah, dan Suismono, 2007. Bahaya Kontaminasi Logam Berat Dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin Teknologi Pasca Panen Pertanian, 3: 16-27. Yu, S., 2009. Bioaccumulation of Metals in Earthworms. Dissertation: Graduate School of The Ohio University. Ohio. Yunus, H.S., 2010. Metodologi Penelitian: Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18538
Article Metrics
Abstract views : 4968 | views : 7530Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats