Perancangan dan Pembuatan Taman Desa Sulobaja, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat

Ganies Riza Aristya; Ilham  Fauzi; Anthony Yuwono  Saputro; Sabrina Salma  Jannata; Leoni Yessa  Tifani; Zafran Daffa  Imanda; Erlangga Aravi  Nugroho; Aya Sofia Mulifatul  Khoeriyah; Nayla Rasya  Nareswari

doi:10.22146/parikesit.v3i1.19155

Ganies Riza Aristya Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Ilham Fauzi Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Anthony Yuwono Saputro Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Sabrina Salma Jannata Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Leoni Yessa Tifani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Zafran Daffa Imanda Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Erlangga Aravi Nugroho Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Aya Sofia Mulifatul Khoeriyah Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Nayla Rasya Nareswari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.22146/parikesit.v3i1.19155

Kata Kunci: Taman, Ruang terbuka hijau, Edukatif, Estetika, Sulobaja

Abstrak

Desa Sulobaja, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat menghadapi permasalahan terkait minimnya ruang terbuka hijau (RTH) sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi masyarakat. Kurangnya akses terhadap taman desa yang dapat digunakan untuk pembelajaran lingkungan, pertanian, dan kesehatan menjadi alasan utama perlunya pembangunan taman ini. Selain sebagai upaya mempercantik desa, taman ini dirancang untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan. Tujuan utama dari pembuatan taman ini adalah untuk menciptakan RTH yang estetis, multifungsi, dan edukatif, serta untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pertanian dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Pembuatan taman dilaksanakan pada 22—28 Juli 2024 dengan metode pelibatan partisipasi aktif warga desa dalam setiap tahap pembangunan, mulai dari perancangan, persiapan material, hingga perawatan taman. Kegiatan yang dilakukan mencakup perancangan desain taman; persiapan material seperti tanah, batu, dan kompos; persiapan tanaman yang hendak ditanam berupa palawija dan tanaman hias; serta pembangunan fasilitas pendukung dengan menggunakan peralatan sederhana. Warga desa secara gotong royong terlibat dalam penanaman tanaman palawija dengan sistem irigasi tetes, pemasangan irigasi kabut untuk tanaman hias, dan pembuatan tempat sampah terpilah untuk mendukung program pengelolaan sampah. Hasil dari kegiatan ini meliputi ikon taman bertuliskan "SULOBAJA" sebagai identitas desa, sistem irigasi modern untuk pertanian, serta fasilitas edukasi berupa papan informasi tentang lingkungan, pertanian, dan kesehatan. Keberhasilan pembangunan taman ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat memiliki peranan besar dalam menciptakan ruang terbuka hijau yang bermanfaat, baik dalam hal keindahan, lingkungan, maupun pendidikan. Potensi keberlanjutan taman ini didukung oleh komitmen warga desa dalam perawatan dan pengelolaannya, serta peluang pengembangan taman sebagai lokasi wisata edukatif dan pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat di masa depan.

Referensi

Ariasita, P. & Hanan, H. (2020). Penilaian efektivitas fungsi taman kota sebagai ruang terbuka hijau publik di Kota Malang. Jurnal Teknik ITS, 9(2), 47—53.

Damayani, N., Silvana, T., Saepudin, E., & Budiono, A. (2017). Pengembangan taman bacaan masyarakat di Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 6(1), 57—61.

Damayanty, D. (2021). Peran karang taruna dalam membina dan mengembangkan sikap kepemimpinan remaja. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1), 45—58.

Karouw, C. J. V., Moniaga, I. L., & Karongkong, H. H. (2019). Kajian sebaran & ketersediaan ruang terbuka hijau di Perkotaan Tondano. SPASIAL: Perencanaan Wilayah dan Kota, 6(3).

Kementerian Dalam Negeri. (2021). Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan ruang terbuka hijau. Kementerian Dalam Negeri.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2020). Pedoman penyelenggaraan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan. Kementerian PUPR.

Oktaviani, S. (2021). Kepedulian sosial pemuda karang taruna Kota Serang. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 10(2), 112—125.

Qathrunnada, A., Fuady, M., & Safwan. (2021). Evaluasi fungsi ekologis ruang terbuka hijau Taman Pusat Kota Banda Aceh (Studi kasus Taman Bustanussalatin dan Blang Padang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan, 5(4), 38—43.

Rahmi, D. H. (2017). Penyediaan ruang terbuka hijau di lingkungan perumahan di Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 24(3), 310—317.

Rini, H. S., & Afriyani, R. W. (2018). Fungsi edukasi Taman Kota Patih Sampun Pemalang sebagai ruang publik bagi masyarakat. Jurnal Sosietas, 8(2), 543—547. https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i2.14597

Salshabila, A. S. F., & Sukmawati, A. M. (2020). Kelayakan ruang terbuka hijau publik berdasarkan karakteristik fisik ruang (Studi di Taman Kota Gajahwong, Kota Yogyakarta). Ruang, 7(2), 74—86.

Sembel, A. S., Malik, A. A. M., & Moniaga, I. L. (2015). Peningkatan kualitas ruang terbuka hijau melalui pembangunan taman PKK di Kecamatan Kalawat. MEDIA MATRASAIN, 12(3).

Wenti, R. (2020). Eksistensi karang taruna dalam aktivitas kepemudaan. Jurnal Sosial dan Budaya, 7(2), 123—135.