Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 17 No 2 (2023): Volume 17, Number 2, 2023

Optimasi kondisi operasi pembuatan adsorben ampas singkong untuk pemurnian minyak jelantah dan aplikasinya sebagai sabun cair cuci tangan

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.76634
Telah diserahkan
November 29, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2023

Abstrak

Ampas singkong merupakan limbah dari hasil industri pembuatan tepung tapioka yang belum dimanfaatkan dengan baik. Di dalam ampas singkong masih banyak komposisi kimia yang dapat dimanfaatkan, salah satunya yaitu serat lignoselulosa yang mengandung selulosa (36,6%), hemiselulosa (21,3%) dan lignin (17,3%). Pada penelitian ini ampas singkong akan dibuat menjadi adsorben karena kandungan selulosa yang tinggi pada ampas singkong berpotensi untuk menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah. Dalam hal ini, adsorben akan digunakan untuk memurnikan minyak jelantah dan hasil dari pemurnian miyak jelantah akan dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sabun cair cuci tangan.  Pada penelitian ini akan dikaji mengenai pengaruh waktu oven, suhu oven dan ukuran partikel terhadap hasil kadar asam lemak bebas dan kapasitas adsorpsi adsorben. Hasil percobaan menunjukan bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kapasitas adsorpsi adsorben dan asam lemak bebas adalah ukuran partikel, Hal ini dibuktikan dari hasil nilai efek variabel bebas yang paling besar yaitu 96 terhadap kapasitas adsorpsi adsorben dan 0,144 terhadap kadar asam lemak bebas. Kondisi optimum untuk mendapatkan kapasitas adsorpsi adsorben dan kadar asam lemak bebas dengan nilai terbaik didapat pada percobaan ke 8 dengan suhu oven 120oC, waktu oven 5 jam dan ukuran partikel 120 mesh dimana nilai kapasitas adsorpsi  adsorben sebesar 238,93 mg/g dan kadar asam lemak bebas sebesar 0,1024 %. Kualitas sabun cair cuci tangan yang dihasilkan dari hasil optimal pemurnian minyak jelantah sesuai dengan standar SNI yaitu diperoleh nilai pH 9,07, tinggi busa 35,5 mm dan hasil uji organoleptik yaitu bentuk cairan homogen, bau yang khas seperti campuran minyak dan KOH serta warna kuning bening. 

Referensi

  1. Asip F, Afrizal R, Rosa SS. 2008. Pembuatan oil adsorbant dari enceng gondok. Jurnal Teknik Kimia,. 15(4):44–49. http: //ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/jtk.
  2. Firdausa FK, Santoso AB, Handayani W. 2017. Ekstraksi xilan dari limbah ampas singkong dan pemanfaatannya sebagai substrat endo-B-1,4-D-xilanase. Berkala Sainstek. 5(1):50–54. doi:10.19184/bst.v5i1.5376.
  3. Hariyanto B, Larasati DA. 2016. Dampak pembuangan limbah tapioka terhadap kualitas air tambak di kecamatan Margoyoso kabupaten Pati. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS:357–369. http://hdl.handle.net/11617/8575.
  4. Karunawan J, Wati AL, Rahmawati I, Sulhadi S, Priyanto A, Aji MP. 2017. Pemanfaatan limbah ubi kayu dari sisa pengolahan tepung tapioka di kecamatan Margoyoso kabupaten Pati menjadi bahan adsorben untuk penjernih air. Prosiding Seminar Nasional Fisika. 6:43–48. doi:10.210 09/03.snf2017.02.ere.06.
  5. Kusumawardani. 2016. Pemanfaatan limbah nasi aking sebagai adsorben untuk menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah. [[Doctoral thesis]]: .
  6. Ma’rifah M, Jamaluddin J, Yuyun Y, Widodo A. 2018. Pengaruh penambahan aktivator dalam pembuatan karbon aktif ampas tahu sebagai adsorben minyak jelantah. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia. 4(1):88–97. doi:10.22487/kovalen .2018.v4.i1.9363.
  7. Marina Olivia Esterlita, Netti Herlina. 2015. Pengaruh penambahan ativator ZnCl2, KOH, dan H3PO4 dalam pembuatan karbon aktif dari pelepah aren (arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU. 4(1):47–52. doi:10.32734/jtk.v4i1.14 60.
  8. Nurdiani I, Suwardiyono S, Kurniasari L. 2021. Pengaruh ukuran partikel dan waktu perendaman ampas tebu pada peningkatan kualitas minyak jelantah. Inovasi Teknik Kimia. 06(ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891):28–36. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/inteka /article/view/4451.
  9. Pandey A, Soccol CR, Nigam P, Soccol VT, Vandenberghe LP, Mohan R. 2000. Biotechnological potential of agroindustrial residues. II: cassava bagasse. Bioresource Technology. 74(1):81–87. doi:10.1016/S0960-8524(99)001 43-1.
  10. Rahayu L, Purnavita S. 2014. Pengaruh suhu dan waktu adsorpsi terhadap sifat kimia fisika minyak goreng bekas hasil pemurnian menggunakan adsorben ampas pati aren dan bentonit. Jurnal Momentum UNWAHAS. 10(2):115187. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOME NTUM/article/view/1058.
  11. Rahayu L, Purnavita S, Sriyana H. 2014. Potensi sabut dan tempurung kelapa sebagai adsorben untuk meregenerasi minyak jelantah. Jurnal Momentum UNWAHAS. 10(1):138279. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/in dex.php/MOMENTUM/article/view/964.
  12. Ramdja AF, Febrina L, Krisdianto D. 2011. Pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas tebu sebagai adsorben. Jurnal Teknik Kimia. 17(1):7–14. http://ejournal.ft.un sri.ac.id/index.php/jtk.
  13. Siskayanti Rini, Kosim Muhamad Engkos RD. 2020. Efektifitas arang aktif dari tempurung kelapa dalam mengadsorpsi logam Fe pada pelumas motor bekas pakai. Jurnal Universitas PGRI Palembang. 5:108–115. https://jurnal .univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/vie w/4990/4438.
  14. Wahyuningsih AWK, Ulfin I, Suprapto S. 2019. Pengaruh pH dan waktu kontak pada adsorpsi remazol brilliant blue R menggunakan adsorben ampas singkong. Jurnal Sains dan Seni Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 7(2):7–9. doi:10.12962/j23373520.v7i2.30070.
  15. Yuliawati Rohmah. 2016. Pusat data dan sistem informasi pertanian kementerian pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian:1–68. https://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/.