@article{Kurniadi_Kurniawan_2022, title={KAJIAN KUAT TEKAN DAN GESER INTERFACE PADA BETON SCC DENGAN PEMANFAATAN FLY ASH SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN}, volume={4}, url={https://jurnal.ugm.ac.id/v3/jntt/article/view/4801}, DOI={10.22146/jntt.v4i1.4801}, abstractNote={<p>Teknologi bidang konstruksi terus berkembang. Beton <em>Self Compacting Concrete</em> (SCC) merupakan beton dengan kinerja tinggi yang mempunyai kemampuan mengalir dengan sendirinya, durabilitas baik, dan mempunyai kekuatan tinggi. Penggunaan beton SCC dapat menghemat tenaga kerja dan penggunaan alat pemadatan, namun jumlah semen yang digunakan lebih banyak daripada beton normal. Pada konsep bangunan hijau (<em>green building</em>) yang ramah lingkungan mensyaratkan bahwa pembangunan dalam bidang konstruksi menggunakan material-material yang ramah lingkungan. Penggunaan semen walaupun dalam beton digunakan sekitar 7%-15%, ternyata untuk menghasilkan semen digunakan energi yang cukup besar dan kurang ramah lingkungan. Penggunaan fly-ash merupakan cara untuk penerapan green building. Penelitian ini memanfaatkan fly ash sebagai bahan substitusi semen, substitusi ini akan mengurangi penggunaan semen yang akan mengakibatkan penurunan performa dari kekuatan beton SCC. Pada penelitian ini&nbsp; mengkaji kuat tekan dan geser <em>interface</em> pada beton Self Compacting Concrete (SCC) dengan pemanfaatan penggunaan fly ash yang akan di substitusikan dengan semen. Substitusi fly-ash tersebut sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan dengan menggunakan <em>chemical admixture type</em> F (sika viscocrete 1003). Pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan benda uji berupa silinder beton ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sesuai standar SNI sedang untuk pengujian kuat geser menggunakan benda uji kubus beton dengan ukuran 150 mm × 150 mm × 150 mm mengacu pada metode bi-surface shear test. Hasil workability beton SCC meliputi pengujian filling ability menggunakan slump flow test didapatkan nilai yang lebih besar dari persyaratan minimum 55 cm, pengujian <em>passing-ability</em> menggunakan L-Box test didapatkan nilai&nbsp; rasio h2/h1 yang lebih besar dari persyaratan minimum 0,8 dan viskositas/segregasi menggunakan V-funnel didapatkan nilai waktu kurang dari persyaratan maksimum 12 detik, dari ketiga pengujian tersebut maka beton tersebut termasuk dalam kriteria sebagai beton SCC. Kuat tekan beton SCC pada umur 7 hari 14 hari dan 28 hari menunjukkan dengan substitusi fly-ash sampai 20% ada peningkatan kuat tekan beton sampai 21 persen selanjutnya pada substitusi fly-ash 30% terjadi penurunan kuat tekan.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal Nasional Teknologi Terapan (JNTT)}, author={Kurniadi, Edi and Kurniawan, Agus}, year={2022}, month={Jun.} }