Lengger Langgar Belenggu Orde Baru: Penari Laki-laki dalam Pertunjukkan Lengger di Banyumas 1970-an–1998

  • Surya Intan Safitri Departemen Sejarah UGM

Abstract

Abstract 

This paper aims to explore the presence of male dancers in Lengger art in Banyumas in the 1970s to 1998 and the community's response to male dancers who look feminine in Lengger art in Banyumas in the 1970s to 1998. This research uses the historical research method according to Kuntowijoyo, namely: topic selection, source collection, verification, interpretation, and writing. The results of the study explain that Lengger is an art form that expresses gratitude for a gsuccessful harvest using gender roles and a unique appearance, but its popularity was hampered by the political shackles of the New Order. Banyumas artists are slowly reviving Lengger so that this art is not extinct.

 

Abstrak 

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kehadiran penari laki-laki  pada kesenian Lengger di Banyumas pada 1970-an sampai 1998 dan respons  masyarakat terhadap penari laki-laki yang berpenampilan feminim dalam kesenian  Lengger di Banyumas pada 1970-an sampai 1998. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut  Kuntowijoyo, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi,  interpretasi, penulisan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Lengger  merupakan kesenian yang mengekspresikan rasa syukur akan keberhasilan panen  dengan menggunakan peran gender dan tampilan yang unik, namun sempat  terhambat kepopulerannya karena belenggu politik Orde Baru. Dengan perlahan  para seniman Banyumas membangkitkan kembali Lengger sehingga kesenian ini  tidaklah punah

References

Andrianto, Aris. “Legenda Penari Lengger dan Jejak LGBT di Serat Centhini.” Liputan 6, 25 Februari 2016, https://www.liputan6.com/regional/read/2445254/legenda-penari lengger-dan-jejak-lgbt-di-serat-centhini
Winandar, Titah Asmaning. “Menyelami Jagad Lengger Festival, Lebih dari Sekedar Tari Transgender asli Jawa.” VICE, 22 Juli 2022, https://www.vice.com/id/article/4axw7m/sejarah-tari-lengger-banyumas-jawa-tengah-di-jagad-lengger-festival-2022
Crouch, Melissa. (2022). Constitutional Democracy in Indonesia. Oxford: Oxford University Press.
Fitria, Devi. “Paradoks Centhini.” Historia, 8 Juni 2010, https://historia.id/kultur/articles/paradoks-centhini-Pz4KD
Fukuoka, Masanobu. (2014). Cross-Gender Attempts by Indonesian Female Impersonator Dancer Didik Nini Thowok. Wacana Seni Journal of Arts Discourse, 13: 57-84.
Hartanto, Sugeng Iman. (2016). Perspektif Gender pada Lengger Lanang Banyumas. Pantun, 2:145-153.
Kuntowijoyo. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Mahfuri, Rindik., dan Bisri, Mohammad Hasan. (2019). Fenomena Cross Gender Pertunjukan Lengger pada Paguyuban Rumah Lengger. Jurnal Seni Tari, 8:1-11.
Manik, Toba Sastrawan., dkk. (2021). Eksistensi LGBT Di Indonesia dalam Kajian Perspektif HAM, Agama, dan Pancasila. Jurnal Kewarganegaraan, 18 (2): 84-91.
Maseika, Edos. (Ed.). (2010). Dariah Lengger Lanang (Trailer) | The Best Video Documentary FE UI Cultural Film Festival 2012. (B. Hengky, & K. Nasyiton, Producers) Retrieved 2022, from YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=YF6JNaFRO3k
Pratiwi, Evi. (2018). Dinamika Kesenian Lengger Banyumas pada Tahun 1965-1998. Risalah, 5(4): 385-395.
Puspita, Dani Candra. (2019). Bedhayan Ardhanaresvara Cross Gender Karya Didik Nini Thowok. Doctoral dissertation, ISI Yogyakarta.
René T. A. Lysloff. (2001). Rural Javanese “Tradition” and Erotic Subversion: Female Dance Performance in Banyumas (Central Java). Asian Music, 33(1): 1–24.
Sarindra, Karina. (Ed.). (2017, September 4). Lelaki Ayu Primadona Jawa: Lengger Lanang. (R. Rahadianto, Producer, & VICE) Retrieved 2022, from YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=c2Ry8oZT5Qg
Sunaryadi. (2000). Lengger, Tradisi dan Transformasi. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.
Triantoro, Somi. “Didik Nini Thowok, Dagelan dan Edukasi Cross Gender dalam Tarian”. WhiteBoard Journal, 1 Agustus 2018, https://www.whiteboardjournal.com/ideas/didik-nini-thowok-dagelan dan-edukasi-cross gender-dalam-tarian/
Washarti, Rizki. “LGBT, Budaya Indonesia dan Lintas Gender”. BBC Indonesia, 21 Februari 2016, https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/02/160224_indonesia_bissu_gender
Published
2023-11-22
Section
Articles