Jurnal Pro Natura https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura <p>Selamat datang di situs resmi Jurnal Pro Natura, yang memiliki tujuan untuk memberikan sumbangsih pada eksplorasi teori dan praktik di bidang Hukum Lingkungan. Dengan semangat untuk memperkaya dan menyebarkan pengetahuan mengenai Hukum Lingkungan di Indonesia kepada masyarakat luas, situs ini menyediakan artikel jurnal untuk diunduh secara gratis.</p> <p>Pro Natura adalah jurnal akademik <em>double-blind review</em> untuk studi Hukum Lingkungan yang diterbitkan oleh Departemen Hukum Lingkungan, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Pro Natura menerima naskah yang berkualitas, original, dan ditulis sesuai ketentuan pada fokus topik mengenai Hukum Lingkungan dan Tata Kelola Lingkungan. Jurnal ini diterbitkan secara berkala, dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Pro Natura menerbitkan Artikel<em>&nbsp;</em>mengenai Hukum Lingkungan dan Tata Kelola Lingkungan di Indonesia.</p> en-US <p>Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:</p> <p>Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> &nbsp;yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.</p> <p>Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.</p> <p>Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan.</p> pro-natura@ugm.ac.id (Agung Wardana) pro-natura@ugm.ac.id (Redaksi Pro Natura) Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700 OJS 3.1.2.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Menyingkap Tirai Dapur Redaksi https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/23060 <p>Pada edisi pertama di tahun 2025 ini, Jurnal Pro Natura kembali menghadirkan lima artikel yang menunjukkan keragaman perspektif dalam merespon dinamika hukum dan tata kelola lingkungan di Indonesia. Artikel pertama ditulis oleh Ariningtyas dan Indriyani, dengan judul <em>Meninjau Proyek Solwara 1: Sebuah Refleksi Bagi Indonesia dalam Pengembangan Deep Seabed Mining.</em> Selanjutnya, artikel kedua yang berjudul <em>Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sempadan Sungai: Studi Kasus Kampung Warna Warni Jodipan, Malang,</em> ditulis oleh Athilla, dkk. Artikel ketiga ditulis oleh Samudra, dengan judul <em>Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia Ditinjau dari Pembangunan Berkelanjutan dan Tata Kelola Lingkungan yang Baik. </em>Artikel keempat berjudul <em>Partisipasi Hijau Bermakna (Meaningful Green Participation) sebagai Perwujudan Pemerintahan yang Ekokratis,</em> yang ditulis oleh Manurung. Terakhir, artikel yang ditulis oleh Farkhan berjudul <em>The Nexus Between Human Rights and Climate Justice: Climate-induced Internally Displaced Person Within Indonesia Law. </em>Dengan ini, kami hadirkan Jurnal Pro Natura volume kedua nomor satu kepada para pembaca sekalian. Harapan dan semangat kami tetap sama, agar semoga karya-karya yang dimuat di Jurnal Pro Natura ini senantiasa menjadi media koreksi dan refleksi dalam dinamika arus produksi ilmu pengetahuan hukum dan tata kelola lingkungan masa kini.&nbsp;</p> Muhammad Zakiuddin Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/23060 Mon, 14 Jul 2025 16:00:17 +0700 Meninjau Proyek Solwara 1: Sebuah Refleksi Bagi Indonesia dalam Pengembangan Deep Seabed Mining https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13504 <p>Proyek Solwara 1 adalah inisiatif pertambangan dasar laut pertama di dunia yang bertujuan untuk mengeksploitasi Endapan Sulfida Masif Dasar Laut (SMS) di perairan lepas pantai Papua Nugini. Proyek ini menghadapi tantangan signifikan terkait penerapan prinsip kehati-hatian, mengingat dampak lingkungan&nbsp; potensial yang belum sepenuhnya dipahami terhadap ekosistem laut dalam yang sensitif. Artikel ini mengkaji proyek Solwara 1 untuk memberikan wawasan penting bagi Indonesia dalam pengembangan penambangan dasar laut dengan menunjukkan bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian dalam proyek tersebut mencakup berbagai langkah mitigasi dan strategi manajemen risiko yang ketat. Namun, artikel ini juga mengidentifikasi tantangan dalam menerapkan prinsip ini, terutama terkait dengan data ilmiah yang terbatas tentang ekosistem target dan ketidakpastian mengenai dampak jangka panjang. Selain itu, keterlibatan pemangku kepentingan lokal dan transparansi dalam pengambilan keputusan perlu ditingkatkan untuk memastikan keadilan dan keberlanjutan proyek. Bagi Indonesia, implikasi temuan ini menyoroti pentingnya prinsip kehati-hatian dan pengembangan regulasi serta teknologi yang lebih canggih untuk mendukung penambangan dasar laut yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.</p> Agnes Ariningtyas Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13504 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sempadan Sungai: Studi Kasus Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13514 <p>Artikel ini membahas mengenai upaya kelurahan untuk mengelola Kampung Jodipan yang terletak di Sempadan Sungai Brantas, Malang, melalui penataan ruang. Secara metodologis, artikel ini menggunakan metode doktrinal berdasarkan sumber primer dan sekunder serta disajikan secara deskriptif-analitis. Artikel ini berpendapat bahwa penggusuran atas kampung yang dipandang melanggar sempadan sungai bukanlah solusi yang tepat. Dalam konteks ini, artikel ini menunjukkan bagaimana langkah yang diambil oleh Kelurahan Jodipan, alih-alih menggusur, dengan melakukan restorasi atas pemukiman kumuh menjadi Kampung Warna-Warni merupakan upaya yang lebih dalam menjawab permasalahan lingkungan dan pemukiman kumuh di Sempadan Sungai Brantas. Hal ini terbukti dari adanya perbaikan kondisi lingkungan dan penyediaan sarana-prasarana penunjang pengelolaan lingkungan hidup yang jauh lebih layak di area tersebut.</p> Kevin Daffa Athilla, Arifin Setyo Budi, Jasmine Natasha Pramestiti Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13514 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700 Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia Ditinjau dari Pembangunan Berkelanjutan dan Tata Kelola Lingkungan yang Baik https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13518 <p>Saat ini, kebutuhan akan energi bersih menjadi perhatian global. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil secara masif yang melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK), yang pada gilirannya menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global. Dalam konteks ini, energi baru dan terbarukan menjadi solusi atas permasalahan lingkungan global tersebut. Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi emisi GRK melalui Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) sebagai bagian dari kewajibannya dalam Perjanjian Paris. Artikel ini bertujuan untuk meninjau kebijakan energi terbarukan di Indonesia, dengan menilai sejauh mana kebijakan tersebut selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta mematuhi prinsip-prinsip tata kelola lingkungan yang baik. Artikel ini berpendapat bahwa pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia memerlukan cara berpikir dan sistem yang baru, sehingga pengaturan mengenai energi baru dan terbarukan harus dimasukkan ke dalam regulasi yang komprehensif dan selaras dengan pembangunan berkelanjutan serta tata kelola lingkungan yang baik.</p> Muhammad Srinoto Samudra Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/13518 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700 Partisipasi Hijau Bermakna (Meaningful Green Participation) sebagai Perwujudan Pemerintahan yang Ekokratis https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/17927 <p>Aspek penegakan hukum lingkungan dapat terdiri dari mekanisme hukum administrasi, pidana, dan perdata. Penegakan hukum administrasi erat kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan itu sendiri. Salah satu unsur pokok hukum administrasi adalah dengan adanya pengaturan terhadap tata cara partisipasi masyarakat. Dalam hal itu, artikel ini akan membahas mengenai konstruksi yang ideal mengenai partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berimplikasi pada lingkungan hidup dan konstruksi partisipasi dalam menciptakan ekokrasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan melalui penelitian hukum doktrinal. Artikel ini menawarkan sebuah konstruksi Partisipasi Hijau Bermakna (Meaningful Green Participation) sebagai gabungan dari konsep partisipasi publik, partisipasi lingkungan, dan partisipasi bermakna. Sementara itu, artikel ini berpendapat bahwa dalam menciptakan ekokrasi yang ideal mensyaratkan adanya partisipasi yang memberikan ruang bagi kepentingan lingkungan hidup (deep-ecological participation) melalui pelibatan semua aspek kehidupan (all-life control).</p> Fredrick Binsar Gamaliel Manurung Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/17927 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700 The Nexus Between Human Rights and Climate Justice: Climate-Induced Internally Displaced Persons within Indonesia Law https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/18009 <p>Climate change threatens human life. One of the ways it does so is by forcing people to migrate, either across national borders or within their own country, becoming internal refugees. This article questions how Indonesia's legal system specifically addresses internal refugees affected by climate change as a vulnerable group. This article addresses two main questions: first, what are the considerations for regulating internally displaced persons due to climate change within Indonesia's legal system? Second, how does Indonesia's current legal framework balance human rights and climate justice perspectives regarding internally displaced persons caused by climate change? This article concludes that internally displaced persons due to climate change are currently regulated through general provisions. As a result of these general regulations, the human rights and climate justice aspects for internally displaced persons due to climate change, which have specific dimensions, are not yet adequately accommodated and protected in the existing regulations.</p> Muhammad Farkhan Copyright (c) 2025 The author(s) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.ugm.ac.id/v3/Pro-Natura/article/view/18009 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0700