Isi Artikel Utama
Abstrak
Menurut laporan tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), angka kasus kekerasan seksual terus meningkat setiap tahunnya. Data kasus kekerasan seksual yang terus meningkat mendorong perlunya payung hukum yang dapat melindungi korban. Oleh sebab itu, Komnas Perempuan melalui usulannya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mendapatkan mandat dari rakyat untuk mewakili suara mereka justru seolah tutup telinga akan masukan dan kritikan rakyat. Banyaknya kasus yang terus mencuat tidak lantas membuat DPR segera mengesahkan RUU PKS sehingga menimbulkan berbagai persepsi negatif dari masyarakat terhadap kinerja DPR. Oleh karena itu, kajian dalam artikel inii berusaha melihat sentimen masyarakat terhadap kinerja DPR dalam proses perumusan RUU PKS menggunakan metode big data. Data yang digunakan diambil dari media sosial Twitter. Kemudian, data diolah menggunakan text network analysis dan sentiment analysis untuk melihat persepsi dan sentimen masyarakat terhadap kinerja DPR atas tertundanya RUU PKS. Dari hasil persepsi dan sentimen masyarakat tersebut, lalu kami berusaha menganalisis model representasi yang dilakukan oleh DPR dalam konteks perumusan RUU PKS. Hasil sentiment analysis menunjukkan bahwa sentimen negatif mendominasi respons masyarakat atas tertundanya pengesahan RUU PKS. Pada analisis dengan menggunakan model representasi, diketahui DPR RI memiliki gaya/model perwakilan trustee dilihat dari adanya jurang yang lebar di antara tuntutan rakyat dengan kebijakan yang dihasilkan oleh DPR.
Kata Kunci
Rincian Artikel
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Seluruh naskah yang diterbitkan oleh Jurnal PolGov berada di bawah lisensi CC-BY-SA (Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License), yang memiliki ketentuan sebagai berikut: Share: menyalin dan mendistibusikan ulang naskah dalam media atau format apapun, Adapt: mencampur, mengubah, dan membuat sesuatu dari naskah dengan berbagai tujuan, termasuk komersil.
Hak cipta naskah dipegang seluruhnya oleh penulis. Lisensi yang tidak eksklusif diberikan kepada Jurnal PolGov untuk menerbitkan naskah dan menjadi penerbit asli dari naskah tersebut.
Kondisi-kondisi yang ada pada lisensi CC-BY-SA tidak mengikat penulis, sebagaimana penulis merupakan pemegang hak cipta. Namun, penulis harus mengakui hak-hak pembaca dan pihak ketiga untuk menggunakan naskah mereka selagi masih dalam ketentuan CC-BY-SA.
References
- Buku
- Sukmajati, M. (2018). Model-Model Perwakilan Politik: Teori dan Prakteknya di Indonesia. In Mengembangkan Sistem Perwakilan Politik Berintegritas (pp. 1–18).
- Artikel jurnal
- Paranyushkin, D. (2011). Identifying the pathways for meaning circulation using text network analysis. Nodus Labs, 26.
- RAMADHANA, S. P. (2020). ANALISIS WACANA KRITIS VAN DIJK PADA PEMBERITAAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL (RUU PKS) DI MEDIA ONLINE TEMPO. CO EDISI SEPTEMBER–DESEMBER 2019 (Doctoral dissertation, Stikosa-AWS).
- Rao, N. (1978). Representation in Local Politics: a Reconsideration and some New Evidence. In Political Studies. XLVI.
- Rehfeld, A. (2009). Representation rethought: On trustees, delegates, and gyroscopes in the study of political representation and democracy. American Political Science Review, 103(2), 214–230. https://doi.org/10.1017/S0003055409090261
- Rohma, Z. F. (2018). Konstruksi RUU PKS Dalam Framing Pemberitaan Media Online. Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2(2), 65-80.
- Sailunaz, K., & Alhajj, R. (2019). Emotion and sentiment analysis from Twitter text. Journal of Computational Science, 36, 101003.
- Artikel koran online
- Cnnindonesia.com. RUU PKS Dicabut dari Prolegnas, Sejumlah Anggota DPR Protes. Diakses melalui : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200702154936-32-520109/ruu-pks-dicabut-dari-prolegnas-sejumlah-anggota-dpr-protes
- Dea.uii.ac.id. (2019). Tanggapan Masyarakat Terhadap RUU-PKS melalui Data Media Sosial. Diakses melalui https://dea.uii.ac.id/user/lihat_publikasi/tanggapan-masyarakat-terhadap-ruu-pks-melalui-data-media-sosial
- Kemenpppa.go.id. (2021). Isi celah hukum, dukung pengesahan RUU PKS. diakses melalui:https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3214/isi-celah-hukum-dukung-pengesahan-ruu-pks
- Kompas.com. (2021). Menilik kembali aksi #ReformasiDikorupsi. Diakses melalui : https://nasional.kompas.com/read/2021/09/20/10420161/menilik-kembali-aksi-reformasidikorupsi-dua-tahun-lalu?page=all
- Komnasperempuan.go.id.(2020). Kekerasan Meningkat: Kebijakan Penghapusan Kekerasan Seksual Untuk Membangun Ruang Aman Bagi Perempuan Dan Anak Perempuan.
References
Buku
Sukmajati, M. (2018). Model-Model Perwakilan Politik: Teori dan Prakteknya di Indonesia. In Mengembangkan Sistem Perwakilan Politik Berintegritas (pp. 1–18).
Artikel jurnal
Paranyushkin, D. (2011). Identifying the pathways for meaning circulation using text network analysis. Nodus Labs, 26.
RAMADHANA, S. P. (2020). ANALISIS WACANA KRITIS VAN DIJK PADA PEMBERITAAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL (RUU PKS) DI MEDIA ONLINE TEMPO. CO EDISI SEPTEMBER–DESEMBER 2019 (Doctoral dissertation, Stikosa-AWS).
Rao, N. (1978). Representation in Local Politics: a Reconsideration and some New Evidence. In Political Studies. XLVI.
Rehfeld, A. (2009). Representation rethought: On trustees, delegates, and gyroscopes in the study of political representation and democracy. American Political Science Review, 103(2), 214–230. https://doi.org/10.1017/S0003055409090261
Rohma, Z. F. (2018). Konstruksi RUU PKS Dalam Framing Pemberitaan Media Online. Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2(2), 65-80.
Sailunaz, K., & Alhajj, R. (2019). Emotion and sentiment analysis from Twitter text. Journal of Computational Science, 36, 101003.
Artikel koran online
Cnnindonesia.com. RUU PKS Dicabut dari Prolegnas, Sejumlah Anggota DPR Protes. Diakses melalui : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200702154936-32-520109/ruu-pks-dicabut-dari-prolegnas-sejumlah-anggota-dpr-protes
Dea.uii.ac.id. (2019). Tanggapan Masyarakat Terhadap RUU-PKS melalui Data Media Sosial. Diakses melalui https://dea.uii.ac.id/user/lihat_publikasi/tanggapan-masyarakat-terhadap-ruu-pks-melalui-data-media-sosial
Kemenpppa.go.id. (2021). Isi celah hukum, dukung pengesahan RUU PKS. diakses melalui:https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3214/isi-celah-hukum-dukung-pengesahan-ruu-pks
Kompas.com. (2021). Menilik kembali aksi #ReformasiDikorupsi. Diakses melalui : https://nasional.kompas.com/read/2021/09/20/10420161/menilik-kembali-aksi-reformasidikorupsi-dua-tahun-lalu?page=all
Komnasperempuan.go.id.(2020). Kekerasan Meningkat: Kebijakan Penghapusan Kekerasan Seksual Untuk Membangun Ruang Aman Bagi Perempuan Dan Anak Perempuan.