https://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/issue/feedLembaran Antropologi2024-10-03T14:59:08+07:00Dr. Realisa Darathea Masardi, M.A.lembaran-antropologi.fib@ugm.ac.idOpen Journal Systems<p><span style="font-weight: 400;">Lembaran Antropologi is a journal managed and published by the Department of Anthropology Faculty of Cultural Science Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Lembaran Antropologi aims to promote academic discourses and anthropological analysis on the study of human relations, cultures, and societies in both Global North and Global South. This journal holds the core values of the Department of Anthropology, Universitas Gadjah Mada in advancing ethnographic research and studies which is critical, inclusive, reflective, and emancipative. The journal seeks to establish a balanced perspective on global academic discourse by highlighting the positionality of researchers as post-colonial subjects in interpreting sets of human relations and social phenomena.<br><br>Lembaran Antropologi is a biannually journal with a publication period of <strong>January - June (first number)</strong> and<strong> July - December (second number)</strong> per year. <br></span></p>https://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/16715Dari Redaksi 2024-10-01T23:28:58+07:00Pujo Semedipujosemedi@ugm.ac.id2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/4221Mengembalikan Martabat Walang Sangit: Kajian Etnoekologi Pangan di Desa Sindukarto, Wonogiri2024-10-01T23:29:16+07:00Fety Hikmatul Umamifetyumami@gmail.com<p>Walang sangit sering dianggap sebagai serangga yang mengganggu keseimbangan proses pertanian padi dan menurunkan produktivitas padi. Tindakan yang dilakukan petani di Sindukarto dalam upaya mengurangi populasi walang sangit yaitu dengan melakukan penangkapan walang sangit untuk diolah menjadi makanan. Artikel ini akan membahas pengetahuan lokal petani Sindukarto mengenai pengolahan walang sangit menjadi makanan lokal. Artikel ini akan membahas 1) upaya pengendalian walang sangit di Desa Sindukarto; 2) proses pengolahan dan penyajian walang sangit; 3) alasan petani Sindukarto mengonsumsi walang sangit; dan 4) pandangan petani Sindukarto terhadap keberadaan walang sangit. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoekologi untuk melihat sejauh mana kearifan lokal petani dapat membantu mengatasi suatu masalah yang ada di lingkungan sekitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, observasi partisipatif, dan wawancara. Analisis data yang dipilih yaitu analisis domain dan analisis taksonomi (Spradley 1997, 139). Artikel ini menggarisbawahi bahwa upaya tersebut merupakan kearifan lokal petani <em>(local wisdom) </em>dalam memanfaatkan walang sangit yang merugikan petani menjadi alternatif pangan lokal.</p>2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/7254Sistem Pranata Mangsa: Tinjauan Etnosains dan Uji Keakuratan Data Iklim Tahun 2023 di Yogyakarta2024-10-03T14:59:08+07:00Kharisma Nabilakharismanabila250@mail.ugm.ac.idMahbubi Satria Agusti Wirawankharismanabila250@mail.ugm.ac.id<p>Sistem pranata mangsa telah diyakini oleh para peneliti terdahulu memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan adaptasi manusia, salah satu pengaruh tersebut ialah menjadikan sistem ini sebagai pedoman perubahan musim oleh masyarakat Jawa Kuno. Artikel ini bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan mengenai seberapa besar tingkat keakuratan penggunaan sistem pranata mangsa masa lampau yang diterapkan dengan menggunakan data perubahan musim pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnosains dengan menggunakan kepercayaan masyarakat yang memahami sistematika pranata mangsa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pranata mangsa memiliki tingkat keakuratan sebesar 83,3% dengan diuji relevansinya menggunakan data periode musim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tahun 2023. Sedangkan jika menggunakan data curah hujan kota Yogyakarta tahun 2023, pranata mangsa menghasilkan tingkat keakuratan sebesar 66,70%. Selain itu, perubahan iklim ditinjau melalui perspektif arkeologis juga telah menyebabkan terjadinya interaksi antar kelima komponen, yaitu alam, manusia, budaya, lingkungan, dengan perubahan iklim itu sendiri. Temuan ini diharapkan menambah pengetahuan mengenai keakuratan sistem pranata mangsa masa lampau jika diterapkan dengan menggunakan data musim terbaru.</p>2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/15496Hidup Bersama Sampah: Pemaknaan Nilai Sampah dan Cara Hidup Pekerja TPS Dinoyo, Kota Malang2024-10-01T23:29:03+07:00Anjani Audita Indraswarianjaniaudita@student.ub.ac.id<p>Pekerja sampah di TPS Dinoyo, kota Malang, harus bertahan hidup di antara himpitan tekanan ekonomi dan lingkungan kerja atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tekanan ekonomi dapat dihasilkan dari situasi seperti meningkatnya kebutuhan harga komoditas pangan, hingga tiadanya pemenuhan hak kerja para pekerja sampah sebagai pekerja informal. Bertahannya mereka pada pekerjaan pengelolaan sampah membuat saya mengajukan pertanyaan, bagaimana cara pekerja sampah bertahan hidup di tengah tekanan ekonomi dan lingkungan kerja di sekelilingnya. Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut, saya mengusahakan riset ini dari sisi pemilahan sampah sebagai cara untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan mengolaborasikan beberapa metode observasi-partisipasi, penulisan catatan lapangan, wawancara mendalam, serta pencarian sumber dokumentasi dan arsip. Dengan mengajukan teori sampah serta penelusuran soal pemilahan sampah, hasil penelitian ini kemudian menunjukkan bahwa ada keterlibatan yang penting antara sampah yang dikelola dan cara bertahan hidup para pekerja sampah dari entitas yang dikelolanya.</p>2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/4220Ekaristi Daring untuk Orang Muda Katolik di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik2024-10-01T23:29:19+07:00Yulius Brahmantya Priambadaardbrahmantya@gmail.com<p>Pandemi Covid-19 menjadi pengalaman penting bagi manusia modern bahwa<br>penyebaran penyakit secara global mampu merubah struktur relasi komunal dari<br>praktik sosial beragama. Studi ini menaruh perhatian pada perubahan relasi manusia dalam melakukan ritual keagamaan yang mulanya dilakukan dengan interaksi tatap-muka lantas berubah dengan perantara siaran digital. Melalui keterlibatan dalam aktivitas komunitas Orang Muda Katolik (OMK) di paroki Santa Maria Fatima, Banyumanik, Jawa Tengah, saya mengajukan pertanyaan: bagaimana persekutuan keagamaan yang merupakan bagian dari partisipasi sosial, berubah menjadi situasi siaran digital yang memiliki keterbatasan interaksi? Dengan meminjam definisi Rappaport (1999) yang menjelaskan bahwa ritual merupakan bagian atas adanya penampilanan berargumen , saya menganalisis temuan dari penelitian dini menunjukkan bahwa pemaknaan komunitas OMK terhadap Ekaristi daring mengalami ambivalensi. Saya menggarisbawahi bahwa pengalaman personal dalam relasi beragama OMK Santa Maria Fatimatelah berubah selama pendemi Covid-19 dan memunculkan kehadiran “penampilan daring” sebagai fungsi pemersatu komunitas secara baru.</p>2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/4335Ruang-Ruang Pembentuk Aktivisme: Membangun Narasi Politik Mahasiswa Pada Aksi 2122024-10-01T23:29:14+07:00Ferdy Azmal Fakhraniferdy.azmal@mail.ugm.ac.id<p>Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 telah menimbulkan polarisasi dalam dinamika pilihan politik mahasiswa. Informasi mengenai isu penistaan melalui media massa online yang mereka baca, menjadi pertanyaan penelitian yang saya ajukan demikian, bagaimana media massa mampu mempengaruhi sikap mahasiswa, yang menyeret mereka menuju sentimen politik? Analisis tersebut bertujuan untuk memahami literasi media baru di kalangan mahasiswa Yogyakarta serta memahami tindakan politik mahasiswa, sebagai salah satu pihak yang memiliki peran penting dalam demokrasi Indonesia. Data penelitian ini didapatkan melalui metode wawancara mendalam terhadap narasumber dan juga respon narasumber terhadap media online terpilih. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teori resepsi untuk mengetahui proses budaya pada pembacaan berita. Peneliti menemukan bahwa pilihan bacaan mereka dikuatkan oleh referensi dari pihak yang memiliki kuasa lebih dalam ruang sosial mereka, seperti senior organisasi, atau pihak yang paling aktif di grup, baik online maupun offline. Hal tersebut mengakibatkan pilihan dan keputusan politis mahasiswa masih mengandalkan ruang sosial pilihan mereka untuk menentukan mana informasi yang akan mereka pilih. </p>2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/16065Out of Agriculture: The 1850s - 2010s Java and Southern Germany Compared2024-10-01T23:29:00+07:00Pujo Semedipujosemedi@ugm.ac.id2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/13294The Death of Basecamps?2024-10-03T12:02:07+07:00Hana Prada Juwitahana15.saragih@gmail.comElan Lazuardie.lazuardi@ugm.ac.id2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologihttps://jurnal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/14594Making Kin: Ecofeminist Essays from Singapore2024-10-01T23:29:05+07:00Rewina Ika Pratiwirere.pratiwi30@gmail.com2024-06-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologi