Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS <p style="text-align: justify;">Journal of Social Development Studies (JSDS) publishes peer-reviewed articles on all social development issues that are widely scattered both in Indonesia and wide-globe region countries. The journal aims to encourage the knowledge sharing activities between academics, scholars and practitioners in this field. Moreover, the journal is published since 2020 and managed by the Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada twice per year, in March and September. In 2021 JSDS indexed in Directory of Open Access Journal (DOAJ) and in 2022 got national accreditation SINTA 3. The journal focuses on three main areas of discussions: community empowerment, corporate social responsibility, and social policy. The journal welcomes papers that discuss the following themes: Social Movement and Empowerment; Human Rights, Citizenship and Development; Social Entrepreneurship; Community Development Theories, Approaches and Methods; Community Organization and Participation; Socio-cultural, Environmental and Economic Development; Industrial Relations; Decent Work; Education and Social Policy; Health Insurance and Policy; Social Protection; Wellbeing, Welfare, and Development; Poverty and Social Justice; Social Inclusion; Gender, Family and Development; Digital Technology and Development; Welfare Regime.</p> en-US nurhadi@ugm.ac.id (Nurhadi) jsds.fisipol@ugm.ac.id (Hana Aulia) Thu, 19 Sep 2024 10:37:16 +0700 OJS 3.1.2.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Process-Tracing dan Prospeknya sebagai Metode Alternatif dalam Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/14821 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Process tracing</em> semakin populer digunakan dalam menguji atau mengembangkan teori berdasarkan sebab-akibat. Namun apa sebenarnya metode <em>process tracing</em>, dan bagaimana cara menggunakannya dalam penelitian empiris? Artikel ini menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan terlebih dahulu merangkum <em>state-of-the-art </em>metode penelusuran proses, membedakannya dari pendekatan penelitian kualitatif konvensional, dan menunjukkan bagaimana peneliti dapat menerapkan metode ini dalam desain penelitian deduktif dan induktif. &nbsp;Selain itu, artikel kami juga menyajikan landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis dari metode <em>process-tracing</em> dan menempatkannya dalam kerangka pemikiran neo-positivis daripada interpretatif. Analisis kami menunjukkan bahwa penelusuran proses menawarkan beberapa keuntungan bagi penelitian berorientasi proses, antara lain: memungkinkannya pengembangan penjelasan kausal lebih meyakinkan, mensistematisasi data ke dalam penjelasan yang terstruktur, dan menilai relevansi teori-teori yang berkembang kedalam realitas sosial secara sistematis dan lebih akurat. Artikel ini merupakan artikel berbahasa Indonesia pertama yang dapat menjadi panduan ringkas, namun komprehensif, bagi mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik untuk memahami dan mengaplikasikan metode <em>process tracing</em> kedalam riset secara efektif.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>process tracing, </em>penelusuran proses, <em>causal mechanism</em>, metodologi</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Process tracing has gained popularity as a method for testing and developing theories related to cause-and-effect in social reality. However, what exactly is process tracing, and how can it be utilized in empirical research? This article addresses these questions by first summarizing the current state-of-the-art process-tracing methods, distinguishing them from conventional qualitative research approaches, and demonstrating how researchers can apply these methods within deductive and inductive research designs. Additionally, the article discusses the ontological, epistemological, and axiological foundations of process tracing, situating it within a neo-positivist framework rather than an interpretive one. Our analysis suggests that process tracing offers several advantages for process-oriented research: it enables the development of more convincing causal explanations, organizes data into structured narratives, and regularly and accurately evaluates the relevance of theories to social reality. This article serves as the first comprehensive guide in the Bahasa for social and political sciences students, providing them with the understanding and tools necessary to apply the process tracing method in their research effectively.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>process tracing, causal mechanism</em>, <em>methodology</em></p> Tauchid Komara Yuda, Cahyani Widi Larasakti Copyright (c) 2024 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/14821 Thu, 19 Sep 2024 00:00:00 +0700 Menuju Desa Maju: Menakar Efektivitas Reformasi Birokrasi di Kalurahan Panggungharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/14977 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tata kelola pemerintahan yang belum optimal menimbulkan persepsi masyarakat terhadap birokrasi menjadi negatif. Birokrasi kalurahan mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pelayanan publik. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (<em>good governance</em>) maka perlu upaya reformasi birokrasi di tingkat kalurahan. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini mengkaji efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi, serta studi pustaka. Metode analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi Kalurahan Panggungharjo menghasilkan perluasan pelayanan publik yang tidak hanya sebatas lingkup administratif. Untuk mewujudkan reformasi kalurahan tersebut, terdapat berbagai upaya yang dilakukan, yakni: mengubah pola pikir masyarakat, mengubah relasi kuasa, partisipasi masyarakat secara aktif (<em>meaningful participation</em>), perluasan dimensi pelayanan publik, serta penggunaan datakrasi dalam pengambilan kebijakan. Pelaksanaan reformasi birokrasi kalurahan berdampak pada peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selain itu, Kalurahan Panggungharjo juga menerima penghargaan dari berbagai pihak.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Reformasi Birokrasi; Pelayanan Publik; Panggungharjo; Pemerintah Kalurahan</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The unoptimal governance has led to a negative public perception of the bureaucracy. The village bureaucracy plays a crucial role in public service delivery. To achieve good governance, bureaucratic reform at the village level is essential. This study examines the effectiveness of bureaucratic reform in Panggungharjo Village, Bantul Regency, DI Yogyakarta. Data collection methods included direct observation, in-depth interviews, documentation, and literature review. The data analysis method used is qualitative descriptive analysis. The findings indicate that the bureaucratic reform in Panggungharjo Village has led to an expansion of public services beyond administrative functions. Various efforts have been made to implement this reform, including changing public mindset, altering power relations, encouraging meaningful public participation, expanding service dimensions, and using data-driven decision-making. The reform has positively impacted various aspects of community life, and Panggungharjo Village has received accolades from various parties.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Bureaucracy Reform; Public Services; Panggungharjo; Sub-district Government</em></p> Muh Faiq Fauzan, Fawwaza Masedha Athariq, Muhammad Imam Maulana, Pramesthi Aura Nawang Savitri, Mahira Putu Ariandhini, Kafa Abdallah Kafaa Copyright (c) 2025 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/14977 Thu, 09 Jan 2025 10:57:35 +0700 Menyingkap Kekhasan Pengalaman Perempuan Pekerja Perkebunan https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/11052 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perempuan terlibat dalam berbagai sektor pekerjaan formal maupun informal, tetapi sering dianggap sebagai pekerja kelas dua. Di PT Perkebunan Teh Harum Melati, pengalaman perempuan pekerja jarang dibahas secara mendalam. Dengan menggunakan teori Feminist Standpoint dari Nancy Hartsock, penelitian ini mencoba memahami pengalaman unik perempuan yang bekerja di pabrik teh. Selain menghadapi tantangan di tempat kerja, mereka juga berperan dalam rumah tangga sebagai ibu dan istri, serta dalam komunitasnya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus tunggal, dengan pengumpulan data berlangsung sejak Juni hingga Agustus 2023 di pabrik teh dan perumahan karyawan di Simalungun, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman perempuan di tiga arena kehidupannya (rumah, kerja, dan komunitas) saling terkait dan membentuk pengalaman khas. Pengalaman bekerja bertahun-tahun meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian mereka dalam merencanakan masa depan. Kekuatan mereka juga didukung oleh hubungan keluarga dan pertemanan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> pekerja perempuan, pengalaman, keluarga, tempat kerja</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Women are involved in various sectors of both formal and informal work, but they are often regarded as second-class workers. At PT Perkebunan Teh Harum Melati, the experiences of female workers are rarely explored in depth. By using Nancy Hartsock's Feminist Standpoint theory, this study seeks to understand the unique experiences of women working in the tea factory. In addition to facing challenges at work, they also play roles at home as mothers and wives, as well as within their communities. This qualitative study employs a single case study method, with data collection conducted from June to August 2023 at the tea factory and employee housing in Simalungun, North Sumatra. The findings show that women's experiences across the three spheres of life (home, work, and community) are interconnected and shape a distinctive experience. Years of work experience have enhanced their self-confidence and courage in planning for the future. Their strength is also supported by family and social relationships.</p> <p><strong>Keywords:</strong> working women, experiences, family, workplace</p> Prity Nurpazirah, Milda Longgeita Br Pinem Copyright (c) 2025 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/11052 Thu, 09 Jan 2025 13:37:55 +0700 Social Return on Investment on Fishing Facilities Assistance to the Tegalkamulyan Fisherman Group: A Forecast Analysis https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/19275 <p>Abstrak</p> <p>Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu maupun kelompok agar dapat mandiri dalam aspek ekonomi dan sosial. Zakat, Infak, dan Sodakoh (ZIS) menjadi instrumen penting dalam upaya pemberdayaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak program bantuan sarana penangkapan ikan yang diberikan oleh Rumah Zakat kepada KUB Mina Sahabat dengan menggunakan pendekatan Social Return on Investment (SROI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (kualitatif dan kuantitatif) dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan rasio SROI, program ini memperoleh hasil sebesar 1:6. Artinya, setiap Rp1 yang diinvestasikan menghasilkan manfaat sosial sebesar Rp6. Hasil penelitian ini kemudian dapat memperkaya kajian akademik mengenai efektivitas distribusi ZIS dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, serta memberikan panduan bagi lembaga zakat dalam menyalurkan dana secara lebih efektif dan berkelanjutan.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Dampak ZIS, Nelayan, Pemberdayaan Masyarakat, Social Retun on Investment</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Community empowerment seeks to enhance the capacity of individuals and groups to achieve economic and social self-sufficiency. Zakat, infaq, and alms (ZIS) serve as key instruments in supporting these empowerment efforts. This study aims to evaluate the impact of the fishing facilities assistance program implemented by Rumah Zakat for the KUB Mina Sahabat group through the Social Return on Investment (SROI) approach. A mixed-methods approach was employed in this study, integrating both qualitative and quantitative methods. The sampling technique used was purposive sampling, and data were collected through a combination of observations, interviews, and documentation analysis. The findings of this study reveal that the SROI ratio is calculated at 1:6. This indicates that for every IDR 1 invested, a social benefit equivalent to IDR 6 is generated. These results contribute to the academic discourse on the effectiveness of ZIS allocation in community-based economic empowerment programs. Furthermore, the findings offer valuable insights for zakat institutions to enhance the effectiveness and sustainability of their fund distribution strategies.</p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Impact of ZIS, Fishermen, Community Empowerment, Social Return on Investment</em></p> Nonica Hidayati, Abdussalam, Aditya Rahmat Gunawan Copyright (c) 2025 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/19275 Mon, 28 Apr 2025 07:51:20 +0700 Manajemen Kawasan Kumuh: Studi Kasus Produksi Bersama Rumah Harapan untuk Pengendalian Tuberkulosis dan Pembangunan Berkelanjutan di Jakarta Pusat https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/15205 <p>Abstrak</p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen kawasan kumuh sebagai proses teknis dan politis melalui aktivitas produksi bersama (<em>co-production</em>) dan bagaimana aktivitas tersebut berkontribusi dalam agenda eliminasi tuberkulosis (TB) menurut pilar Sustainable development goals (SDGs) dan strategi global END TB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan konsep co-production dan SDGs No.3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Peneliti menggunakan contoh program Rumah Harapan yang telah terselenggara di Gang Buaya, Jakarta Pusat pada tahun 2023. Data yang diperoleh adalah penggabungan sumber data primer dan sekunder terbaru dari tahun 2022-2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses teknis produksi bersama Rumah Harapan digambarkan dengan kerja sama antar aktor yang multi level dan multi disiplin sehingga menunjukkan sifat saling komplementer. Hal ini kembali menegaskan perluasan definisi produksi bersama yang tidak hanya mengindikasikan interaksi negara dengan masyarakat. Dalam proses politis, Rumah Harapan dinilai sebagai sebuah alat aktor-aktor dalam memperjuangkan kepentingan dan menegosiasikan hak mereka. Penulis juga menyimpulkan bahwa pelaksanaan program Rumah Harapan sejalan dengan empat prinsip dan tiga pilar utama strategi END TB dan dapat menjadi model slum-upgrading yang ramah bagi pasien tuberkulosis.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Produksi bersama, <em>Sustainable development goals (SDGs)</em>, Rumah Harapan, Tuberkulosis</p> <p>&nbsp;</p> <p>Abstract</p> <p><em>The aim of this study is to analyze slum management as a technical and political process through joint production activities (co-production) and how these activities contribute to the tuberculosis (TB) elimination agenda according to the Sustainable Development Goals (SDGs) pillar and the global END TB strategy. This is a qualitative descriptive study that utilizes the concept of co-production and SDG No.3, Good Health and Well-being. The researcher uses the example of the Rumah Harapan program, which was conducted in Gang Buaya, Central Jakarta in 2023. The data obtained is a combination of the latest primary and secondary data sources from 2022 to 2024. The findings indicate that the technical process of co-production at Rumah Harapan is characterized by multi-level and multi-disciplinary cooperation among actors, thus demonstrating a complementary nature. This reaffirms the expanded definition of co-production that goes beyond merely indicating interaction between the state and society. In the political process, Rumah Harapan is considered a tool for actors to advocate for their interests and negotiate their rights. The author also concludes that the implementation of the Rumah Harapan program aligns with the four principles and three main pillars of the END TB strategy and can serve as a TB-friendly slum-upgrading model.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Co-production, Sustainable development goals (SDGs), Rumah Harapan, Tuberculosis</em></p> Galuh Anissa Sekar Ayu, Arvhi Mega Utami, Nazwa Andhin Kirani, Reza Pahlevi Copyright (c) 2025 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/15205 Mon, 28 Apr 2025 08:05:21 +0700 Difagana: Wujud Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana Alam Inklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/11582 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Indonesia merupakan negara yang tidak memiliki satu pun wilayah dengan indeks risiko bencana alam yang rendah. Namun demikian, kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB) di Indonesia masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah kurangnya keterlibatan penyandang disabilitas. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wilayah dengan berbagai potensi ancaman dan sejarah bencana besar, Dinas Sosial mencetuskan program Difabel Siaga Bencana (Difagana). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana inklusi sosial penyandang disabilitas diintegrasikan ke dalam kebijakan PRB di DIY melalui kajian atas program Difagana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, serta metode analisis tematik yang diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PRB di DIY telah bergerak menuju pendekatan yang lebih inklusif dengan menempatkan penyandang disabilitas sebagai subjek aktif. Selain itu, program Difagana dapat menjadi model kebijakan PRB yang inklusif bagi penyandang disabilitas di daerah lain.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Inklusi Sosial, Pengurangan Risiko Bencana, Kebijakan Inklusif, Penyandang Disabilitas, Difagana</p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Indonesia is a country where no region has a low natural disaster risk index. However, disaster risk reduction (DRR) policies in Indonesia continue to face challenges, particularly the limited involvement of persons with disabilities. In response, the Social Service of the Special Region of Yogyakarta—an area characterized by diverse threats and a history of major disasters—initiated the Difabel Siaga Bencana (Difagana) program. This article aims to analyze the social inclusion of persons with disabilities within DRR policies in the Special Region of Yogyakarta by examining the inclusivity of the Difagana initiative. This study employs a qualitative approach with a case study design, utilizing thematic analysis and validating findings through source triangulation. The results indicate that DRR policies in the Special Region of Yogyakarta have become increasingly inclusive by positioning persons with disabilities as active stakeholders. Furthermore, the Difagana program serves as a potential model for developing inclusive DRR policies for persons with disabilities in other regions..</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Social Inclusion, Disaster Risk Reduction, Inclusive Policy, Disability, Difagana</em></p> Zulaikha Nur Mahmudi, Suzanna Eddyono Copyright (c) 2025 Journal of Social Development Studies https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/11582 Wed, 07 May 2025 17:34:59 +0700