Abstract
Memasuki tahun 2020, dunia dihadapkan dengan kemunculan wabah infeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Kemunculan wabah tersebut berdampak pada aspek kehidupan masyarakat yang mendorong adanya perubahan. Hal ini menjadikan institusi sosial seperti Gerakan Bersih Kecamatan Anggana (GBKA) berupaya menghadapi perubahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya GBKA mewujudkan ketahanan sosial melalui cara dan pendekatan kelompok dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa unsur “Betulungan” atau tolong menolong sebagai nilai kearifan lokal yang dimiliki masyarakat berperan penting dalam dinamika kelompok untuk mewujudkan ketahanan sosial. “Betulungan” menjadi potensi dalam rangkaian proses adaptasi kelompok guna mempertahankan eksistensi GBKA di tengah pandemi COVID-19.
Kata Kunci: ketahanan sosial; kelompok sosial; adaptasi; kerentanan
At the beginning of 2020, the world is overcoming an outbreak of Coronavirus Disease 2019 or known as COVID-19. The outbreak has disrupted community’s lives which leads to social change. In fact, like the roles of another social institution, GBKA tries to overcome this social changes. The study aims to describe GBKA’s efforts to achieve social resilience through a community approach in this pandemic COVID-19 situation. The research uses descriptive qualitative approach. This study found that the element of “Betulungan” or known as mutual assistance as the value of local wisdom owned by the community has an important role of community to achieve social resilience. “Betulungan” is a capital in a process of adaptation of community group in order to maintain the sustainability of the group in this COVID-19 pandemic situation.
Keywords: social resilience; community group; adaptive capacity; vulnerabilities
References
Blaikie, P. (2002). Vulnerability and Disaster in V Desai and R Poter edition 9 The Companion to Development Studies. London: Arnold.
Kodoatie, Robert J, dan Roestam, Syarif. (2006). Pengelolaan Bencana Terpadu. Jakarta: Watampone.
McCarthy, E. J. dan Perreault, W. D., (2006). Essentials of Marketing: A Global-Managerial Approach. New York: McGraw-Hill.
Mu’man Nuryana, (2002). Membangun Konsepsidan Strategi Ketahanan Sosial Masyarakat. Jakarta: Pusbangtansosmas.
Sugiyanto, (2002). Lembaga Sosial. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Betke, Friedhelm. (2002). Statistik Ketahanan Sosial: Menuju Operasionalisasi Konsep Baru dalam Bidang Statistik Sosial dalam Makalah Diskusi Pakar tentang Membangun Konsepsi dan Strategi Ketahanan Sosial Masyarakat. Jakarta: Pusbangtansosmas.
Jurnal:
Adger, W. N. (2000). Social and ecological resilience are they related. Jurnal Progress in Human Geography, 24(3), pp. 347-364.
Arifika, Diah dan Armawi, Armaidy. (2012). Kajian Dampak Bencana Lahar Dingin Pasca Letusan Gunungapi Merapi terhadap Ketahanan Sosial Ekonomi. Jurnal Ketahanan Nasional XVII(1), pp. 43-59.
Gallopin, G. C. (2006). Lingkage between Vulnarebality, Recilience, and Adaptive Capacity. Jurnal Global Environmental Change, 16(3), pp.293-303.
Hawkins, Robert L. dan Maurer, Katherine. (2010). Bonding, Bridging and Linking: How Social Capital Operated in New Orleans following Hurricane Katrina. British Journal of Social Work, 40(6), pp. 1777-1793.
Padmiati, Etty. (2013). Menuju Masyarakat Berketahanan Sosial melalui Pemberdayaan Lembaga Sosial Lokal di Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal PKS, 12(3), pp. 263-275.
Riswan, Yulianingsih dan Arifika, Diah. (2012). Perempuan dan Bencana: Memberdayakan Potensi Sosial dan Ekonomi Korban Banjir Lahar Dingin Merapi. Jurnal KAWISTARA, 2(2), pp. 165-177.
Suprayoga, Hadi. (2020). Pengurangan Risiko Pandemik Covid-19 Secara Partisipatif: Suatu Tinjauan Ketahanan Nasional terhadap Bencana. The Indonesian Journal of Development Planning, IV(2), pp. 105-224.
Tuller, S. Agyeman, J. Da Silva, P, P,.LoRusso, K, R. dan Kay, R. (2008). Assessing vulnerabilities: Integrating information about driving forces that affect risks and resilience in fishing communities. Jurnal Human Ecology Review, 15(2), pp. 171-184.
Wahyono, Ary. (2016). Ketahanan Sosial Nelayan: Upaya Merumuskan Indikator Kerentanan (Vulnerability) Terkait dengan Bencana Perubahan Iklim. Jurnal Masyarakat Indonesia, 42(2), pp. 185-199.