Abstract
Sebagai masyarakat pendatang dari Hadramaut, Yaman Selatan, banyak hal menarik yang dapat dilihat dan ditelusuri pada pengusaha batik keturunan Hadramaut. Beberapa dari mereka sudah mempunyai nama besar di kota Pekalongan, bahkan sudah mampu membuka cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Salah seorang pengusaha batik juga mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam mempekerjakan orang-orang disabilitas. Selain itu, produk batik mereka mampu menembus pasar internasional di berbagai negara. Fakta-fakta tersebut tidak lepas dari nilai-nilai yang mereka anut dalam hidupnya sebagai prinsip dalam berbisnis. Kajian ini berupaya melihat implikasi dari nilai-nilai yang terkadung dalam nilai-nilai keagamaan, sosial, dan budaya pada pengembangan usaha batik keturunan Hadramaut. Terkait dengan hal ini terdapat tujuh informan yang diwawancarai dan ditemukan bahwa ada implikasi nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya dalam pengembangan usaha batik, terutama dalam hal permodalan, produksi, akses pasar, kemitraan serta kreativitas. Nilai keagamaan terlihat paling menonjol pada bagian permodalan, kemitraan, dan kreativitas. Nilai sosial ditemukan pada bagian produksi dan kemitraan. Terakhir, nilai budaya terlihat paling menonjol pada bagian permodalan, produksi, akses pasar, dan kemitraan.
References
Albatati, A. A. M. (2013). Kunci Sukses Bisnis Pengusaha Keturunan Arab di Kawasan Ampel Surabaya (thesis). Universitas Airlangga, Surabaya.
Egianty, S. (2016). Eksistensi Masyarakat Suku Batak Toba di Tanah Perantauan (thesis). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Gloriani, Y. (2013). Kajian Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Pada Kakawihan Kaulinan Barudak Lembur Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Berbasis Multibudaya. LOKABASA, 4(2).
Kalamika, A. M. (2013). ETIKA AGAMA DALAM ETOS EKSPLORASI ENERGI (thesis). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kusmin, A. 2006. Batik Pekalongan dalam Lintasan Sejarah. Pekalongan: Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan
Kridarso, K., & Retnowati, E. (2017). Relasi antara pola tata ruang rumah produktif batik dengan karakter etnisitas penghuni di kota Pekalongan-Jawa Tengah.
Limanseto, H. (2021, May 5). UMKM Menjadi Pilar Penting dalam Perekonomian Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Retrieved August 11, 2022, from https://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia
Lendong, L. G. N. (2021). Serap 97 Persen Tenaga Kerja, Umkm Terbukti Jadi Penyangga Ekonomi Nasional di Masa Pandemi Covid-19. Tribunnews.com.
Lolangion, F. 2021. Etos Kerja Kristen dan Budaya Mapalus Sebagai Perberdayaan Ekonomi Gereja di Minahasa. Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 7 (1). https://doi.org/10.24114/antro.v7i1.24418
Nadjib, M. (2016). Agama, Etika dan Etos Kerja dalam Aktivitas Ekonomi Masyarakat Nelayan Jawa. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 21(2), 137-150. https://doi.org/10.14203/JEP.21.2.2013.19-32
Qodir, Z. (2002). Agama dan Etos Dagang. Solo, Indonesia: Percetakan Amanah.
Wahono dkk. 2004. Gaya Ragam Hias Batik Tinjauan Makna dan Simbol. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Museum Jawa Tengah “Ronggowarsito”.
Weber, M. (2006). Etika Protestan & Spitit Kapitalisme. TW Utomo & Yusup Priya Sudiarja. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Wibowo, A. S. (2007). Peranan Keturunan Arab dalam Jaringan Perdagangan Batik di Surakarta Abad Xx (thesis). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Yusuf, A. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabugan, Jakarta, Indonesia: KENCANA.