Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (The Indonesian Journal of Health Service Management)

EKSPLORASI PENGALAMAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUANG INTENSIVE CARDIOVASCULAR CARE UNIT (ICVCU) RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

2025-01-08T14:04:42+07:00

Latar Belakang: Dirawat di ruang perawatan intensif bisa menjadi situasi yang sulit bagi pasien maupun keluarganya. Berbagai respon fisik maupun emosional dapat terjadi yang memicu pemberi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengalaman baru yang lebih positif. Pengalaman pasien merupakan salah satu pilar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ruang Intensive Cardiovascular Care Unit (ICVCU) RSUD Dr. Moewardi sudah dilakukan survei penilaian mutu pelayanan dengan angket kepuasan yang berisi pertanyaan tertutup namun informasi pengalaman dan persepsi pasien dan keluarga belum dapat diperoleh. Untuk itu pengalaman selama perawatan perlu diidentifikasi secara spesifik, untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan berfokus pada pasien dan keluarga.

Tujuan: Mengeksplorasi pengalaman pasien dan keluarga terhadap kualitas pelayanan tenaga kesehatan selama dirawat di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode: Jenis penelitian kualitatif desain fenomenologi. Subyek penelitian ditentukan dengan purposive sampling dengan jumlah 8 pasang partisipan (pasien dan pengasuh keluarga). Karakteristik partisipan pasien berusia 41-60 tahun, terdiagnosis Acute Coronary Syndrome, dirawat di ICVCU minimal 48 jam, kondisi kesehatan stabil. Karakteristik partisipan keluarga yaitu merupakan pengasuh keluarga yang bertanggungjawab pada pasien, berusia 21-58 tahun. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan metode Interpretative Phenomenology Analysis.

Hasil: Terdapat tiga tema utama yaitu kualitas pelayanan dokter dan perawat yang menggambarkan sikap konstruktif dokter dan perawat serta pelayanan yang memuaskan, tema kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan menggambarkan harapan partisipan terhadap terpenuhinya informasi yang jelas mengenai tindakan medis, obat dan perawatan serta kebutuhan akan dukungan sosial, tema pengalaman negatif dimasa perawatan mengambarkan keluhan fisik dan emosional dimasa perawatan.

Kesimpulan: Kualitas pelayanan tenaga kesehatan di ruang ICVCU sangat penting dalam mendukung pengalaman positif bagi pasien dan keluarga, namun masih ada kebutuhan dan harapan yang perlu diperhatikan terkait informasi medis, perpanjangan waktu kunjung serta fasilitas ruang tunggu yang lebih memadai.

GAMBARAN PERSEPSI BEBAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT WILAYAH SLEMAN

2025-01-08T14:04:37+07:00

Background : Nurses in the Emergency Department (ED) have a higher workload compared to nurses in other units due to the increase in patient numbers, insufficient nursing staff, complex cases, time demands, and limited facilities. Therefore, regular workload assessments are crucial to optimize performance and healthcare service quality.

Objective : This study aimed to understand the perception of nurse workload in the ED of hospitals in the Sleman region.

Method : This research was a descriptive analytical study with a cross-sectional approach involving 122 nurses in the ED of Sleman Regional Hospital. The study measured nurses' workload perception using Nursalam's (2017) nurse workload questionnaire, covering job activities, types of tasks, and time usage. Univariate analysis was used to describe respondents' characteristics and nurses' workload perception in four EDs in the Sleman region, including RSUP Dr. Sardjito, RSA UGM, RSUD Sleman, and RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Result : The research findings indicated that the average perception of nurse workload in the ED of Sleman Regional Hospital was 30,8 (SD±9,2), interpreted as a moderate workload. Job activities emerged as the highest domain with an average of 11,3 (SD±3,7) and the statement item with the highest average was direct nurse-patient contact in the ED at 2,7 (SD±1).

Conclusion : The overall perception of nurse workload in the ED of Sleman Regional Hospital indicated a moderate workload. The results of this research could serve as a basis for the hospital's ED in formulating policies related to nurse workload.

PENGARUH WAKTU TUNGGU TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI UNIT RAWAT JALAN (POLI PENYAKIT DALAM) DI RSD IDAMAN BANJARBARU TAHUN 2024

2025-01-13T09:25:21+07:00

ABSTRACT
Patient satisfaction is a level of feeling that arises as a result of the performance of health services
obtained after being compared with expectations. The aim of this research is to determine the effect
of waiting time on patient satisfaction in the outpatient unit (internal medicine clinic) at RSD Idaman
Banjarbaru in 2024. The method used is a quantitative method with a cross sectional design. Data
collection was carried out using a questionnaire. The results of this study show that there is no
influence between patient satisfaction and the waiting time for TPPRJ services at RSD Idaman
Banjarbaru in 2023 with p-value = 0,372 > 0,05.
Keywords: Waiting Time, Patient Satisfaction
ABSTRAK
Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan yang muncul sebagai akibat dari kinerja layanan
kesehatan yang diperoleh setelah membandingkan dengan harapan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh waktu tunggu terhadap kepuasan pasien di unit rawat jalan (poli penyakit
dalam) di RSD Idaman Banjarbaru tahun 2024. Metode yang digunakan ialah metode kuantitatif
dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kepuasan pasien dengan
Waktu Tunggu Layanan TPPRJ di RSD Idaman Banjarbaru tahun 2023 dengan p-value = 0,372 >
0,05.
Kata Kunci : Waktu Tunggu, Kepuasan Pasien

TANTANGAN PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK UNTUK UNIT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT

2025-01-08T14:04:29+07:00

Latar belakang: Penerapan RME dapat mempermudah pekerjaan, mempercepat pencarian data, dan memudahkan pertukaran informasi. Untuk mencapai manfaat jangka panjang dari sistem RME, rumah sakit perlu memperhatikan faktor utama yaitu manusia sebagai pengguna, organisasi, dan teknologi.

Tujuan: Mengevaluasi penerapan Rekam Medis Elektronik di unit Rawat Jalan RSU Purbowangi, dan potensi permasalahan yang dihadapi dengan mempertimbangkan faktor manusia, organisasi dan teknologi.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kerangka HOT Fit digunakan untuk mengevaluasi penerapan RME rawat jalan di RSU Purbowangi pada bulan Mei-Juni 2024. Penelitian ini melibatkan 18 orang staf pengguna RME di rumah sakit secara purposif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terkait penerapan Rekam Medis Elektrronik.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan RME belum sepenuhnya meningkatkan kualitas layanan, belum dapat dimanfaatkan untuk pelaporan dan evaluasi kualitas pelayanan, serta belum dapat meningkatkan efisiensi dan patient safety. Masih terdapat beberapa hambatan antara lain tingkat penggunaan masih kurang, belum ada tata kelola organisasi IT, sarana dan prasarana yang belum memadai, dan pengembangan fitur belum maksimal.

Kesimpulan: RME belum optimal digunakan di rumah sakit. Strategi dan perencanaan yang menyeluruh sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penggunaan RME terutama pada pemenuhan infrastruktur, pelatihan, dan pembentukan unit IT agar manfaat dari RME dapat dimaksimalkan.

The ELEKTRONIK DISCHARGE PLANNING BERBASIS WHATSAPP CHATTING PEDULI UNTUK MENINGKATKAN ANGKA KUNJUNGAN KONTROL PADA PASIEN PASCA RAWAT INAP

2025-01-08T14:04:24+07:00

Number of control visits for post-inpatient patients at the AFM Arosbaya clinic from the last 3 months of data in 2023 is around 31.4%, concluded that the number of control visits is low. One of the causes the low number of control visits is poor implementation of discharge planning, this is proven by research ¹ which found that 66% of respondents with good DP had control compliance. Paper-based DP has several weaknesses, including being easily lost, easily damaged and writing that is difficult to read. With the development of information, communication systems, it is necessary to develop WhatsApp-based electronic DP. This research method is a type of true experimental design with control research. Population in this study were post-inpatient patients at the AFM Arosbaya clinic in 2023, namely 701 patients. The sampling technique is purposive sampling, and the sampling technique is Accidental Sampling. The sample in the study was the average post-hospitalization patient at the AFM Arosbaya clinic in 2023 with an average number of 58 samples.The results of data analysis meet the requirements, where the P-Value Chi-Square value is significant (0.005), namely <0.05 or there is a relationship/correlation between the provision of WhatsApp-based e-DP and an increase in the number of control visits for post-hospitalization patients, but the correlation is weak with the contingency value 0.251. There were 20 patients who came for control before being given WhatsApp-based e-DP, while after being given WhatsApp-based e-DP there were 35 patients who came for control.Based on the research results above concluded that providing WhatsApp-based e-DP can increase the number of control visits post-hospitalization patients at the AFM Arosbaya clinic. The suggestion for this research is that further research needs to be carried out with a larger population,sample, a longer research time. Hopefully, future researchers can develop web-based discharge planning.

ANALISIS TERCAPAINYA TARGET SKRINING PROGRAM KESEHATAN JIWA MELALUI E-JIWA DI PUSKESMAS “X” DKI JAKARTA

2025-01-15T14:43:25+07:00

ABSTRACT

Background: The high prevalence of mental disorders in Indonesia, especially in DKI Jakarta, has not been balanced with the achievement of the national mental health screening target. Puskesmas X has shown significant success in achieving the screening target through the implementation of E-Jiwa. Objective: This study aims to analyze the factors that affect the achievement of the target of the mental health screening program at Puskesmas X. Method: This study uses a qualitative approach with in-depth interview, observation, and document review methods on the implementation of the program. Results: The target of the screening program with E-Jiwa at Puskesmas X DKI Jakarta was achieved because it was supported by adequate human resources, digital-based infrastructure and technology such as E-Jiwa, as well as effective management in planning, implementation, and supervision. The implementation of E-Jiwa simplifies the screening process, but challenges in limited resources and service coverage remain. Conclusion: The success of Puskesmas X in the implementation of E-Jiwa can be a strategic model to be applied in other health centers in achieving the national target of mental health.

Keywords: e-jiwa, health center, mental health, screening

ABSTRAK

Latar belakang: Tingginya prevalensi gangguan jiwa di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, belum diimbangi dengan capaian target skrining kesehatan jiwa nasional. Puskesmas X menunjukkan keberhasilan signifikan dalam mencapai target skrining melalui implementasi E-Jiwa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tercapainya target program skrining kesehatan jiwa di Puskesmas X. Metode: Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen terhadap pelaksanaan program. Hasil: Tercapaianya target program skrining dengan E-Jiwa di Puskesmas X DKI Jakarta karena didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, infrastruktur dan teknologi berbasis digital seperti E-Jiwa, serta manajemen yang efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Implementasi E-Jiwa mempermudah proses skrining, namun tantangan dalam keterbatasan sumber daya dan cakupan pelayanan tetap ada. Kesimpulan: Keberhasilan Puskesmas X dalam pelaksanaan E-Jiwa dapat menjadi model strategis untuk diterapkan di puskesmas lain dalam mencapai target nasional kesehatan jiwa.

Kata Kunci : e-jiwa, kesehatan jiwa, puskesmas, skrining