BUDAYA MANUSIA DIGITAL



Rio Heykhal Belvage(1*)

(1) Jurusan Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Fenomena cyberspace sudah bukan lagi hal yang wah di
masyarakat kita—terutama di perkotaan. Komunikasi manusia
di cyberspace dengan sesamanya terjalin melalui teks, gambar,
video dan suara. Manusia mengenali dirinya melalui hal itu—
yang entah disadari ataupun tidak merepresentasikan identitas
manusia cyber. Melalui pendekatan eksistensialisme saya akan
mencoba menerapkan bagaimana aliran filsafat ini berbicara
ketika ia digunakan untuk meneropong dunia cyberspace—
dengan disertai beberapa penerapan dari konsep yang dicetuskan
oleh para pemikir kebudayaan.
Kata Kunci: cyberspace, manusia cyber, kebudayaan, digital




References

Piliang, Yasraf Amir. 2006. Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas

Kebudayaan. Yogyakarta: Jalasutra.

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hardiman, Budi. F. 2010. Ruang Publik: Melacak Partisipasi Demokrasi dari Polis

sampai Cyberspace. Yogyakarta: Kanisius.

Laksono, Paschalis Maria. 2011. Memahami Kebudayaan (Indonesia) Dari Perspektif

Antropologi. Bahan untuk pembahasan RUU Kebudayaan dari Pendamping

Ahli Komisi X DPR untuk pembahasan RUU Kebudayaan.

Lyotard, Jean-Francois. 2009. Kondisi Postmodern: Suatu Laporan mengenai

Pengetahuan. Surabaya: Selasar Surabaya Publishing.

O’Donnell, Kevin. 2009. Sejarah Ide-ide. Yogyakarta: Kanisius.

Tim Redaksi Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa:

Departemen Pendidikan Nasional.




Article Metrics

Abstract views : 2211

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ranah

ISSN: 2088-4133

shopify analytics