BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI MESIN PERTUMBUHAN EKONOMI: JENDELA PELUANG ATAU JENDELA BENCANA DI INDONESIA?
Wasisto Raharjo Jati(1*)
(1) Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini menganalisis korelasi bonus demografi dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bonus demografi diasumsikan dapat mendongkrak perekonomian nasional melalui pertumbuhan tenaga kerja produktif. Dalam kasus Indonesia, bonus demografi belum dioptimalkan secara maksimal karena kebijakan pemerintah yang masih setengah hati. Ekonomi Indonesia tumbuh melalui konsumsi kelas menengah yang didapat dari bonus demografi. Namun konsumsi perlu diimbangi dengan produktivitas sehingga Indonesia terhindar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Tulisan ini akan mengelaborasi lebih lanjut bonus demografi dalam konteks perekonomian Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adhitama, Toeti Prahas. 2012. “Memaknai Bonus Demografi”, Media Indonesia, 20 Juli, hlm.9.
Adioetomo, Sri Moertiningsih. 2005. Bonus Demografi : Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta : BKKBN
Alisjahbana, Armida. 2013. “Perkembangan Ekonomi Terkini dan Prospek Ekonomi Tahun 2013”. http://bappenas.go.id/get-fileserver/
node/12568/, tanggal 7 Februari, pukul 14.38 WIB. Badan Pusat Statistik. 2012. “Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia”. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bank Dunia. 2009. Indonesia 2014 and Beyond: A Selective Look. Jakarta : Bank Dunia. Bank Dunia. 2011. Perkembangan Triwulanan
Perekonomian Indonesia. Jakarta: Bank Dunia.
Bloom, David; David Canning and Jaypee Sevilla. 2003. The Demographic Dividend: A New Perspective on the Economic
Consequences of Population Change. Santa Monica: RAND.
Cerra, Valerie dan Sweta Saxena. 2008. “Growth Dynamics: The Myth of Economic Recovery”, American Economic Review 98
(1): 439-457.
Friedrich Ebert Stiftung. 2011. Economy of
Tomorrow: Indonesia. Yogyakarta: UAJY Press.
Kasmiyati. 2012. “Peran Kependudukan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”, Makalah Kuliah Umum Pasca Sarjana Kependudukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 25 September.
Lee, Ronald. 2003. “The Demographic Transition: Three Centuries of Fundamental Change”, Journal of Economic Perspectives 17 (4): 167-190.
Ndadari, Gebyar Lintang. 2012. “Pertumbuhan Kelas Menengah Indonesia: Peluang Peningkatan Kapasitas Produksi”, IIS UGM Newsletter 11 (3): 1.
Pambudy, Ninuk Mardiana. 2012. “Gaya Hidup Suka Mengkonsumsi dan Meniru: Beranikah Berinovasi ?”, Prisma 31 (1): 14-28.
Soelistianingsih, Lana. 2012. “Rentannya Kelas Menengah Indonesia”. Jurnal Nasional, 17 Januari, hlm.7.
Srihadi, Endang. 2012. “Bonus Demografi: Jendela Kesempatan atau Jendela Bencana?”, Update Indonesia 7 (1): 2-8.
Tohari, Amien. 2010. “Pemikiran Masri Singarimbun dalam Konteks Studi Agraria di Indonesia”, dalam Pemikiran Agraria Bulaksumur, Endriatmo Soetarto (eds.). Yogyakarta: STPN Press.
Yuswohady. 2012. Consumer 300: Revolusi Konsumen Kelas Menengah Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
DOI: https://doi.org/10.22146/jp.8559
Article Metrics
Abstract views : 73216 | views : 85303Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Populasi
Copyright of Jurnal Populasi ISSN 0853-6202 (PRINT), ISSN: 2476-941X (ONLINE).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.