FARMING SYSTEM AND DEMOGRAPHIC BREAK POINTS
Daniel Benoit(1*)
(1) Office de la recherche scientifique et technique outre-mer (ORSTOM).
(*) Corresponding Author
Abstract
Propinsi Lampung sampai pertengahan tahun 1970-an masih daerah penerima. Sejak lima belas tahun beberapa bagian propinsi ini menjadi daerah pengirim. Untuk menguraikan kejadian itu, suatu angka "tekanan penduduk" dipakai. Angka tekanan penduduk dihitung dari kepadatan penduduk dan penggunaan tanah. Kalau "tekanan penduduk" mencapai suatu tingkat yang tinggi (demographic break point) untuk kepala keluarga ada dua kemungkinan - mengganti cara pengolahan/penggunaan tanah, atau pindah. Untuk peilihan penggunaan tanahh tersebut faktor budaya (suku bangsa) lebih berpengaruh daripada kesuburan tanah.
Untuk sistem perkebunan tingkat tekanan penduduk adalah 300j./km2, untuk persawahan: 600s.d. 1.000/km2, dan untuk tegalan: 300 s.d. 350j./km2.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Broermar. 1916. De Lampongsche Districten, Javasche Boekhandel en Drukkerij. Batavia.
Biro Pusat Statistik. 1986. Penduduk Indonesia 1985 menurut propinsi: hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS 1985). Jakarta.
Hardjomo, J. 1977. Transmigration in Indonesia. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
Levang, P. 1982. Sebamban: case study of a transmigration project in South Kalimantan. Jakarta: Orstom-Transmigration Project PTA-44
Levang, P.1983. Batumarta: agro-economic survey of transmigration center in South Kalimantan. Jakarta: Orstom-Transmigration Project PTA-44.
Levang, P. dan Sevin, O. 1989. 80 years of transmigration in Indonesia (1905-1985). Jakarta: Orstom-Transmigration Project PTA-44.
Masrden, W. 1783. The history of Sumatra. Singapora: Oxford University Press (Reprint).
Pelter. 1945. Settlement in Asiatic tropics. New York: American Geographical Sociaty.
Mohr, E.C. Jul. 1983. "The relation between soil and population density in the Netherland East Indies", disampaikan pada International Geographic Congres, Amsterdam, Leiden.
Scholtz, V. 1983. The natural regions of Sumatra and their agricultural production pattern, a regional analysis, ministry of agricultural, crifc, Bogor.
Volktelling. 1930. 1935 (8 vol). Departement van economische zaken, Landsdrukkerij. Batavia.
DOI: https://doi.org/10.22146/jp.11343
Article Metrics
Abstract views : 904 | views : 969Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Populasi
Copyright of Jurnal Populasi ISSN 0853-6202 (PRINT), ISSN: 2476-941X (ONLINE).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.