Tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler
Alfina Maghfiroh(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini menunjukkan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan tradisi sebagai bagian dari identitas Penelitian ini mengkaji tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus, yang merupakan upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Kudus untuk memperingati wafatnya Sunan Kudus. Upacara ini mencakup serangkaian ritual yang diawali dengan penjamasan keris pusaka dan diakhiri dengan pembagian bubur asyura dan sego jangkrik kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam upacara tersebut melalui lensa hierarki nilai yang dikembangkan oleh filsuf Max Scheler. Dalam perspektif Scheler, nilai dibagi menjadi empat tingkatan: kesesuaian, vitalitas, mentalitas, dan kekudusan, dengan masing-masing tingkatan memiliki ciri khusus yang mencerminkan aspek-aspek kehidupan manusia dari yang paling dasar hingga yang spiritual. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kekudusan atau kerohanian menduduki posisi tertinggi dalam upacara buka luwur, diikuti oleh nilai mentalitas yang mencerminkan komitmen dan partisipasi aktif masyarakat. Nilai vitalitas tercermin dari solidaritas dan kerjasama dalam kegiatan upacara, sementara nilai kesesuaian hadir melalui aspek kepedulian sosial yang terintegrasi dalam tradisi pembagian makanan. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai bagaimana tradisi lokal dapat menjadi media untuk mempertahankan dan mengkomunikasikan nilai-nilai agama dan sosial, serta dan warisan komunitas.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Cutting, J. (2016). Max Scheler ’ s theory of the hierarchy of values and emotions and its relevance to current psychopathology. History of Psychiatry, 27, 220–228. https://doi.org/10.1177/0957154X16631693
Fuadi, A. (2013). Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus Di Kabupaten Kudus. Suluk Indo, 2(2), 131–148.
Gede Agus Siswadi. (2023). Shifting the Meaning of Tabuh Rah Becomes Tajen (Chicken Fighting) in Bali (the Perspective of Max Scheler’S Hierarchy of Values). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.25078/vidyottama.v7i1.162
Ismaya, E. A., Fathurohman, I., & Setiawan, D. (2017). Makna dan Nilai Buka Luwur Sunan Kudus. Jurnal Kredo, 1(1), 44–57.
Khotimah, N. (2018). Enkulturasi Nilai-Nilai Kesejarahan Sunan Kudus Pada Masyarakat di Daerah Kudus Kulon. Jurnal Historia Pedagogia, 7(2), 120–127.
Nawali, A. K. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Filosofi Hidup “ Gusjigang ” Sunan Kudus Dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Masyarakat. 2.
Nuha, U. (2016). Tradisi Ritual Buka Luwur: Sebuah Media nilai-nilai Islam dan Sosial Masyarakat Kudus. Smart, 2(01), 55. https://doi.org/10.18784/smart.v2i01.298
Obeyesekere, G. (1963). The Gereat Tradition and the Little Tradition in Perspective of Sinhalese Buddhism. TheJournal of Asian Studies., 22(2), 139–153. https://www.jstor.org/stable/2050008
Prihantari, P. M. (2019). Nilai-Moral Dalam Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus Di Kabupaten Kudus. 1–44, 167–174.
Redfield, R. (1963). The Little Community Peasent Society And Culture (3rd ed.). The University of Chicago Press.
Rosyid, M. (2019). Mempertahankan Tradisi: Studi Budaya Di Kampung Kauman Menara Kudus. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 11(2), 297. https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i2.516
Rosyid, M., & Kushidayati, L. (2021). Situs Hindu Pra-Islam : Mencari Titik Temu Antara Toleran Atau Intoleran Sunan Kudus. 05(02), 13–26. https://doi.org/10.33852/jurnalin.v5i2.229
Shils, E. (2002). The Tradition. In Minerva (2nd ed., Vol. 33, Issue 1). The University of Chicago Press iv. https://doi.org/10.1007/BF01098615
Syakur, M. (2021). Pendidikan Karakter Dalam Larangan Menyembelih Sapi (Menelisik Filosofi Ajaran Sunan Kudus). Jurnal PROGRESS: Wahana Kreativitas Dan Intelektualitas, 9(1). https://doi.org/10.31942/pgrs.v9i1.2335
Zed, Mestika 2003. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
DOI: https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v5i1.91935
Article Metrics
Abstract views : 632 | views : 1095Refbacks
- There are currently no refbacks.
_______________________________________________________________________
Jurnal ini diterbitkan oleh:
Bidang Jurnal Paradigma Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP UGM) Universitas Gadjah Mada
69PF+FWC, Pogung Kidul, Pogung Kidul, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Dengan dukungan dari:
Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada
Gedung Pusat UGM, Lantai 1 Sayap Utara, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia