Pemasangan Implan Endodontik sebagai Stabilisator Pasca Apikoektomi Gigi Premolar Dua Kanan Bawah

https://doi.org/10.22146/majkedgiind.15980

Andreas Edwin(1*), Wignyo Hadriyanto(2), Diatri Nari Ratih(3)

(1) Program Studi Konservasi Gigi, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Gigi yang tidak didukung akar yang cukup panjang akan kesulitan menahan beban kunyah dan akan terjadi kegoyahan. Implan endodontik dapat digunakan sebagai alternatif stabilisator pada gigi dengan panjang akar yang tidak memadai. Tujuan: untuk memberikan informasi mengenai perawatan gigi premolar kedua bawah kanan yang mengalami perforasi eksternal dan harus menjalani perawatan apikoektomi dengan menggunakan MOl sebagai stabilisator endodontik. Kasus: seorang wanita, 23 tahun, datang dalam keadaan gigi sakit sebelah belakang kanan bawah. Beberapa tahun yang lalu pasien menjalani operasi pengambilan gigi supernumerary pada area tersebut. Beberapa bulan setelah operasi pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri. Gambaran radiograf tampak ada area radiolusen bagian mesial gigi 46 dan di bagian distal gigi 45. Hal ini diperkirakan karena tindakan iatrogenik operasi pengambilan gigi supernumerary. Gigi 45 dirawat dengan prosedur apikoektomi dilanjutkan dengan bedah pemasangan implan endodontik sebagai stabilisator. Manajemen kasus: dilakukan bedah apikoektomi, bersamaan dengan bedah apikoektomi dilakukan pemasangan implan endodontik. Material implan yang digunakan adalah Mini Oental lmplant berukuran 1,8 mm panjang 15 mm. Bagian akar yang berbatasan dengan implan ditutup dengan MTA sebagai penutup tepi. Kesimpulan: pemasangan implan endodontik pada gigi 45 telah di evaluasi selama 45 hari sejak prosedur bedah dilakukan menunjukkan pasien tidak mengalami keluhan dan secara klinis tidak ada kelainan pada gigi 45 tersebut. Gigi siap direstorasi dengan mahkota jembatan porselen fusi metal.


Keywords


implan endodontik; apikoektomi; MTA; DFDBA

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.15980

Article Metrics

Abstract views : 3426 | views : 3456

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia




 

 View My Stats


real
time web analytics