Analisis Epidemiologi Kasus Hipofungsi Ovarium pada Sapi Potong di Kabupaten Jepara
Aldi Salman(1), Surya Agus Prihatno(2*), Bambang Sumiarto(3)
(1) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
(2) Departemen Reproduksi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Hipofungsi ovarium menjadi kasus gangguan reproduksi yang memiliki angka kejadian paling tinggi di Jawa Tengah, dengan kerugian peternak karena panjangnya Calving Interval dan biaya pengobatan yang tinggi. Kualitas pakan seringkali dianggap menjadi menjadi penyebab hipofungsi ovarium, tetapi juga terdapat faktor lain yang mengakibatkan munculnya penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko hipofungsi ovarium pada sapi potong, serta model untuk memprediksi penyakit hipofungsi ovarium di Kabupaten Jepara. Sapi betina produktif sebanyak 304 ekor sampel dari 176 peternak dipilih secara formal random sampling pada 14 desa di 7 kecamatan dengan tahapan ganda. Dilakukan anamnesis pada peternak dan pemeriksaan sapi secara per rektal untuk mengetahui status reproduksi, serta kuesioner untuk tingkat peternakan dan individu ternak. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipofungsi ovarium 8,88% dan faktor risiko yang mempunyai hubungan adalah frekuensi pakan tambahan/PKTB (OR=12,77) dan pakan utama/PKUT (OR=9,59). Variabel yang menurunkan hipofungsi ovarium adalah jenis ternak/JNT (OR=0,37), kepemilikan ternak satu/PUNYA1 (OR=0,34), umur ternak/UMT (OR=0,32), status laktasi/STLAK (OR=0,07) dan umur sapih/SAPH (OR=0,027). Model persamaan pada tingkat ternak adalah Ln P/1-P = 5,709 - 3,198xSAPH - 1,825xSTLAK - 0,992xJNTR. Model persamaan pada tingkat peternakan adalah Ln P/1-P = 1,213 + 1,813xPKUT + 1,736xPKTB - 1,331xPUNYA1
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Annisa, N.N., Roslizawaty, Hamdan, Iskandar, C.D., Ismail dan Siregar, T.N. (2018)., Peran Peternak Terhadap Keberhasilan Inseminasi Buatan Pada Sapi Di Kabupaten Asahan. JIMVET E-ISSN : 2540-9492 Anshori, A., Nurhajati, T. and Utomo, B. (2017). Cases of Reproduction Disorder in Beef Cattle of Modo District, Lamongan in 2015. The Veterinary Medicine International Conference 2017 DOI 10.18502/kls.v3i6.1203 Budiyanto, A., Tophianong, T.C., Triguntoro dan Dewi, H.K. (2016). Gangguan Reproduksi Sapi Bali pada Pola Pemeliharaan Semi Intensif di Daerah Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit. Acta Veterinaria Indonesiana Vol. 4, No. 1: 14-18, Januari 2016 Brauner, C.C., Pimentel, M.A. and Lemes, J.S. (2009). Postpartum reproductive performance of beef cows in moderate body condition submitted to estrus induction/synchronization. Revista Brasileira de Zootecnia, v.38, n.1 p.99-103, 2009. Ciccioli, N.H., Wettemann, R.P., Spicer, L.J., Lents, C.A., White, F.J. and Keisler, D.H. (2003). Influence of body condition at calving and postpartum nutrition on endocrine function and reproductive performance of primiparous beef cows. J. Anim. Sci. 2003. 81:3107–3120 Grohn, Y.T. and Rajala-Schultz, P.J. (2000). Epidemiology of reproductive performance in dairy cow. Animal Reproduction Science 60–61 2000 605–614 Harrell, F.E. (2012). Regression Modeling Strategies. Vanderbilt University: Tennessee, Amerika Serikat Khan, M.H., Manoj, K. and Pramod, S. (2016). Reproductive disorders in dairy cattle under semi-intensive system of rearing in North-Eastern India. Veterinary World, 9(5): 512-518. Liu, W.B., Peh, H.C., Wang, C.K., Mangwe, M.C., Chen, C.F. and Chiang, H.I. (2018). Effect of seasonal changes on fertility parameters of Holstein dairy cows in subtropical climate of Taiwan. Asian-Australas J Anim Sci Vol. 31, No. 6:820-826 June 2018 Luthfi, M., Anggraeny, Y.N. dan Darminto. (2011). Perbedaan Performan Reproduksi Sapi PO dan Brahman Cross di Berbagai Lokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011 Martin, S.W., Meek, A.H. and Willeberg, P. (1987). Veterinary Epidemiology - Principles and Methods. Iowa State University PresS: Amerika Serikat Motlagh, M.K., Roohani, Z., Shahne, A.Z. and Moradi, M. (2013). Effects of age at calving, parity, year and season on reproductive performance of dairy cattle in Tehran and Qazvin Provinces, Iran, Res. Opin. Anim. Vet. Sci., 3(10) Nianogo, R.A. and Arah, O.A. (2015). Agent-Based Modeling of Noncommunicable Diseases: A Systematic Review. American Journal of Public Health March 2015, Vol 105, No. 3 Oktarianti, E. (2018). Reproductive Disorder in Cows: Data Analisys of UPSUS SIWAB in Lima Puluh Kota District, 2017. disampaikan pada 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018 Orihuela, A. and Galina, C.S. (2019). Effects of Separation of Cows and Calves on Reproductive Performance and Animal Welfare in Tropical Beef Cattle. Animals 2019, 9, 223. Prihatno, S.A., Putro, P.P., Gustari, S., Kusumawati, A., Junaidi, A. dan Budiyanto, A. (2015). Kajian Epidemiologi Gangguan Reproduksi Saat/days Partum pada Sapi Perah di Kabupaten Sleman. disampaikan pada Inovasi veteriner dalam Riset dan Industri untuk Menjawab Tantangan Pasar, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: FKH UGM Purwawangsa, H. dan Putera, B.W. (2014). Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Penggemukan Sapi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, Vol. 1 No. 2, Agustus 2014: 92-96 Putri, S.H.T. dan Purnama, B.I. (2019). Identifikasi Gangguan Reproduksi Sapi Potong Dalam Mendukung Upsus Siwab Di Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Tahun 2017. Prosiding Penyidikan Penyakit Hewan Rapat Teknis dan Pertemuan Ilmiah (RATEKPIL) dan Surveilans Kesehatan Hewan Tahun 2019 Rosadi, B., Sumarsono, T. dan Hoesni, F. (2018). Identifikasi Gangguan Reproduksi pada Ovarium Sapi Potong yang Mengalami Anestrus Postpartum Panjang. Jurnal Veteriner September 2018 Vol. 19 No. 3: 385-389 Wathes, D.C., Fenwick, M., Cheng, Z., Bourne, N., Llewellyn, S., Morris, D.G., Kenny, D., Murphy, J. and Fitzpatrick, R. (2007). Influence of negative energy balance on cyclicity and fertility in the high producing dairy cow. Theriogenology 68S (2007) S232–S241 Winugroho, M. (2002). Strategi Pemberian Pakan Tambahan untuk Memperbaiki Efisiensi Reproduksi Induk Sapi. Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 Yanuartono, Purnamaningsih, H., Indarjulianto, S. dan Nururrozi, A. (2017). Potensi jerami sebagai pakan ternak ruminansia, Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1): 40 – 62 Yulyanto, C.A., Susilawati, T. dan Ihsan, M.N. (2014). Penampilan reproduksi sapi Peranakan Ongole (PO) dan Sapi Peranakan Limousin di Kecamatan Sawo Kabupaten Ponorogo dan Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek, Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 49 – 57
DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.56788
Article Metrics
Abstract views : 7310 | views : 7361Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Sain Veteriner
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats