HUBUNGAN KEPADATAN PERMUKIMAN DENGAN LUAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE

https://doi.org/10.22146/jsv.47774

Marlena Marlena(1*), Rinidar Rinidar(2), Muhammad Rusdi(3), Farida Farida(4), Teuku Reza Ferasyi(5), Nurliana Nurliana(6)

(1) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(2) Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(3) Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(4) Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(5) Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(6) Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh
(*) Corresponding Author

Abstract


Kota Banda Aceh merupakan daerah endemis penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD di Banda Aceh selalu fluktuatif dari tahun ke tahun sehingga perlu dianalisis hubungan lingkungan terhadap sebaran DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kepadatan permukiman dengan luas permukiman terhadap sebaran demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual dan overlay dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan metode survei berdasarkan studi cross-sectional. Survei dilakukan terhadap kepadatan permukinan dan dikaitkan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) secara spasial. Jenis data yang digunakan adalah data primer diperoleh melalui observasi langsung menggunakan alat Global Positioning System (GPS) untuk melihat sebaran DBD dan data interpretasi citra penginderaan jauh untuk melihat pola kepadatan permukiman. Sedangkan data skunder dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Jumlah sampel adalah seluruh penderita DBD tahun 2017 berjumlah 236 orang yang tersebar di Kota Banda Aceh. Data di analisis menggunakan ArcGIS dan diolah secara statistik menggunakan Chi-Square. Daerah kepadatan permukiman jarang sebesar 46,7% memiliki 3 titik kasus DBD katagori tinggi, daerah kepadatan permukiman sedang sebesar 34,4% memiliki 7 titik kasus DBD katagori tinggi dan daerah kepadatan permukiman padat sebesar 18.9% memiliki 5 titik kasus DBD katagori tinggi. Hasil uji statistik memperlihatkan nilai P>0,05, artinya tidak ada hubungan kepadatan permukiman dengan kejadian kasus DBD di Kota Banda Aceh.Tidak terdapat hubungan kepadatan permukiman dengan luas permukiman terhadap sebaran demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banda Aceh.


Keywords


Aedes aegypty; kasus DBD; kepadatan permukiman; sistem informasi geografis

Full Text:

PDF


References

Ali, K., and Ma’rufi, I. (2016). Study of Factors Caused Dengue Haemorrhagic Fever Case Study: Pasuruan, Jawa Timur Indonesia. Journal of Medical and Bioengineering (5): 108-112. Anggraeni DN. (2010). Stop! demam berdarah dengue. Bogor: Bogor Publ House Anggraini, F.D., Samadi., dan Warnadi. (2013). Pengaruh kebutuhan penduduk terhadap kebutuhan air bersih di Pulai Panggang, Provinsi DKI Jakarta. Spasial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi. 12 (2): 25-30. Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh. (2018). Kota Banda Aceh dalam Angka 2018. Banda Aceh Cameron, R.W.F., Blanusa, T., Taylor, J.E., Salisbury, A., Halstead, A.J., Henricot, B., and Thompson, K. (2012). The dosmetic garden its contribution to urban green infrastructure. Urban Foresty & Urban Greening. 11(2): 129-137. Candra, A. (2010). Demam berdarah dengue, epidemiologi, patogenesis, dan faktor risiko penularan. Aspirator. (2): 110 –119. Chang, A.Y., Maria, E.P., Javier, Jimenez., Magdalena. E.S., Scott, M.H., David, J.C., and Rajan, P. K. (2009). Combining Google Earth and GIS mapping technologies in a dengue surveillance system for developing countries. International Journal of Health Geographics. 8:49 doi:10.1186/1476-072X-8-49. Chang, M.S., Christophel, E.M., Gopinath, D., Abdur, R. (2011). Challenges and future perspective for dengue vector control in Western Pacific Region. West Pacific Surveill Response.(2): 9–16. Dinas Cipta Karya PU. (2006). Konsep Pedoman Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan. Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. (2017). Laporan kasus dan kematian deman berdarah dengue Kota Banda Aceh tahun 2016. Banda Aceh. Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. (2018). Profil Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tahun 2017. Banda Aceh. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. (2018). Profil Dinas PUPR Kota Banda Aceh tahun 2017. Banda Aceh Drobne, S., dan Lisec, A. (2009). Multi-attribute decision analysis in GIS: weighted linear combination and ordered weighted averaging. Informatica. : 459-474. Gubler, D.J.(2004). Cities spawn epidemic dengue viruses. Nat Med; 10: 129–130 Gubler, D.J. (1997). Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever: Its History and Resurgence as a Global Public Health Problem In: Gubler DJ, Kuno G, eds. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. London: CAB International; pp. 1–22 Gubler, D.J and Meltzer, M. (1999). Impact of dengue/dengue hemorrhagic fever on the developing world. Adv Virus Res. (53): 35–70. Hadinegoro, S.R.H., dan Satari, H.I. (2004). Demam Berdarah Dengue, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, h. 17. Ibarra, A.M.S., Luzadis, V.A., Cordova, M.J.B., Silva, M., Ordoñez, T., Ayala, E.B., and Ryan, S.J. (2014). A social-ecological analysis of community perceptions of dengue fever and Aedes aegypti in Machala, Ecuador. BMC Public Health. 14 (1135): 2-14. Indrayati A dan Setyaningsih W. (2013). Penentuan lokasi priortas penanganan kasus demam berdarah di Kota Semarang berbasis sistem informasi geografis. Jurnal Forum Ilmu Sosial. (40): 56-67. Kementerian Kesehatan. (2012). Data penyakit tahun 2011 yang menurun dibandingkan dengan 2010. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta. Kementerian Kesehatan. (2018). Profil Kementerian Kesehatan Tahun 2017. Jakarta. Koban, A.W. (2005). Kebijakan pemberantasan wabah penyakit menular: Kasus kejadian luar biasa demam berarah dengue (KLB DBD). The Indonesian Institute. Center For Public Policy Research. 1-35. Kumar, A., Sharma, S., Padbidri, V., Thakare, J., Jain, D., and Datta, K. (2001). An outbreak of dengue fever in rural areas of northern India. Jounal Commun Dis. (33):274-81. Kurniadi, A. (2014). Analisis kualitas lingkungan permukiman di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta menggunakan citra quickbird. Journal Universitas Negeri Yogyakarta. (3):1-9. Li, Z., Yin, W., Clements, A., Williams, G., Lai, S., Zhou, H. (2012). Spatiotemporal analysis of indigenous and imported dengue fever cases in Guangdong province, China. BMC Infectious Diseases. (12): 132. Liu-Helmersson, J., Stenlund, H., Wilder-Smith, A., and Rocklov, J. (2014). Vectorial capacity of Aedes aegypti: effects of temperature and implications for global dengue epidemic potential. PLoS ONE; 9:e89783. Naqvi, SAA, Kazmi, SJH, Shaikh, S and Akram, M. (2015).Evaluation of prevalence Patterns of Dengue Fever in Lahore District through Geo-Spatial Techniques. Journal of Basic and Applied Sciences;11:20–30. Ndenga, B.A., Mutuku, F.M., Ngugi, H.N., Mbakaya, J.O., Aswani, P., and Musunzaji, P.S. (2017). Characteristics of Aedes aegypti adult mosquitoes in rural and urban areas of western and coastal Kenya. PLoS ONE. (12): 1-14. Pereda, P.C., Menezes, T.A., Alves, D. (2014) Impact of Climate Change on Dengue Risk in Brazil (Russia: European Regional Science Association). Prasetyo. (2012). Analisis spasial penyebaran penyakit DBD di Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Prasetyowati, I. (2015). Kepadatan penduduk dan insidens rate demam berdarah dengue (Dbd) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Indonesia. Jurnal Heal Sci. 5(2). Setiati, T.E., Wagenaar, J.F., Kruit, M.D., Mairuhu, A.T., Gorp, E.C., Soemantri, A. (2006). Changing epidemiology of dengue haemorrhagic fever in Indonesia. Dengue Bull. (30): 1–14. Shafie, A. (2011). Evaluation of the spatial risk factors for high incidence of dengue fever and dengue hemorrhagic fever using GIS application. Sains Malaysiana. 40(8): 937–43. Sujariyakul, A., Prateepko, S., Chongsuvivatwong, V., Thammapalo, S. (2005). ‘Transmission of Dengue Hemorrhagic Fever: At home of School?’, Dengue Bulletin. (29): 32-40. Sunaryo, Bina Ikawati, Dewi Puspita Ningsih. (2014). Distribusi spasial demam berdarah dengue di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Balaba. 10(01): 1-8. Telle, O., Vaguet, A,, Yadav, N.K., Lefebvre, B., Daudé, E., Paul, R.E., et al. (2016). The spread of dengue in an endemic urban milieu–the case of Delhi, India. PLoS ONE 11(1): e0146539. Vanwambeke, S.O., Benthem, B.H.B.V., Khantikul, N., Burghoorn-Maas, C., Panart, K., Oskam, L., Lambin, E.F., and Somboon, P. (2006). Multi-level analyses of spatial and temporal determinants for dengue infection. International Journal of Health Geographics. (5):1-16. Widyawati, Nitya, I.F., Syaukat, S., Tambunan, R.P., dan Soesilo, T.E.B. (2011). Penggunaan sistem informasi geografi efektif memprediksi potensi demam berdarah di Kelurahan Endemis. Makara Kesehatan. (15): 21-30. World Health Organization. (2009). Neglected Tropical Disease (Geneva: World Health Organization) p 32. World Health Organization. (2012). Dengue and severe dengue. Mediacentre/factsheets/fs112012WHO.



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.47774

Article Metrics

Abstract views : 1027 | views : 3792

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats