Identifikasi Peran dan Koordinasi Pemangku Kepentingan Terhadap Pengembangan Sarana dan Prasarana di Atraksi Wisata Menara Siger, Kabupaten Lampung Selatan
Mohamad Yusuf(1*), Krisna Sella(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Menara Siger merupakan atraksi wisata sekaligus ikon pariwisata Provinsi Lampung. Menara ini terletak di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan dan dikelola oleh pemangku kepentingan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaparkan bagaimana peran masing-masing pemangku kepentingan dalam pengembangan sarana dan prasarana di Menara Siger, serta upaya memaksimalkan koordinasi diantara pemangku kepentingan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Pemangku kepentingan terhadap pengembangan sarana dan prasarana di Menara Siger yang berhasil diidentifikasi meliputi pemerintah, pengunjung, lembaga nonpemerintah, industri/pelaku usaha pariwisata, akademisi, media dan masyarakat lokal. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat model koordinasi yang dilakukan diantara para pemangku kepentingan terhadap pengembangan sarana dan prasarana di Menara Siger. Dalam berkoordinasi, ditemukan pemangku-pemangku kepentingan yang berperan paling dominan yaitu pemerintah, lembaga nonpemerintah/lembaga swadaya masyarakat dan industri/pelaku usaha pariwisata. Ketiga pemangku kepentingan tersebut berperan dominan terhadap pengembangan sarana dan prasarana di Menara Siger disebabkan oleh kewenangan, pengaruh dan kepentingannya yang tinggi. Dalam menjalankan perannya, masing-masing pemangku kepentingan mempunyai kendala tersendiri. Namun demikian, kendala yang dialami saling berkaitan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa permasalahan yang umumnya terjadi adalah koordinasi tahap awal yang tidak berjalan dengan efektif, kurangnya komunikasi diantara para pemangku kepentingan, belum maksimalnya peran dari masing-masing pemangku kepentingan, serta proses pengambilan keputusan yang dinilai kurang tepat karena kurangnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, terjadinya tumpang tindih peran dan fungsi pemangku kepentingan akibat intervensi pemerintah yang berperan sebagai pemangku kepentingan paling dominan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Altinay, L., Paraskevas, A., & Jang, S. S. 2015. Planning Research in Hospitality and Tourism. Oxford: Elsevier Linacre House. Andriotis, K. 2007. A Framework for The Tourism Planning Process. Kanishka Publishers: New Delhi. Ardika, I. G. 2018. Kepariwisataan berkelanjutan: rintis jalan lewat komunitas. Penerbit Buku Kompas. Badan Pusat Statistik Lampung Selatan. 2020. Kabupaten Lampung Selatan Dalam Angka 2020. Lampung Selatan: Badan Pusat Statistik Lampung Selatan. Carr, David. 2011. Implication for Tourism Planning and Destination Management. New Delhi: Tilak Wasan. Cooper, J., Lewis, R., & Urquhart, C. 2004. Using Participant Or Non-Participant Observation To Explain Information Behaviour. Information Research, 9(4), 9-4. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung. 2020. Peraturan Gubernur Lampung No. 10 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Perangkat Daerah Provinsi Lampung. Telukbetung: Gubernur Lampung. Domański, B., & Gwosdz, K. 2010. Multiplier Effects in Local and Regional Development. Quaestiones Geographicae, 29(2), 27-37. Donaldson, T., & Preston, L. E. 1995. The Stakeholder Theory of The Corporation: Concepts, Evidence, and Implications. Academy of Management Review, 20(1), 65-91. Alonso, A., & Nyanjom, J. 2017. Local Stakeholders, Role and Tourism Development. Current Issues in Tourism, 20(5), 480-496. Ellitan, L., & Anatan, L. 2009. Manajemen Inovasi Transformasi Menuju Organisasi Kelas Dunia. Bandung: Alfabeta. Freeman, R. E., & McVea, J. 2001. A Stakeholder Approach to Strategic Management. The Blackwell Handbook of Strategic Management, 189-207. Gunn, C.A. & Var, T. 2002. Tourism Planning: Basics, Concepts and Cases, 4th edition, UK: Routledge. Hieu, A Vu Minh, Rašovská, Ida. 2018. Proposed Model on Stakeholders Impacting on Destination Management as Mediator to Achieve Sustainable Tourism Development. Trendy v podnikání - Business Trends, 8(1), 90-102. Jordan, E., Vogt, C., Kruger, L., & Grewe, N. 2012. The Role of Governance in Tourism Planning. University of Massachusetts Amherst. Kumar, S. P. 2014. Role of Media in The Promotion of Tourism Industry in India. Global Review of Research in Tourism, Hospitality and Leisure Management, 1(3), 187-192. Kurnianto, Laviehana D. 2019. Kolaborasi Antar-Pemangku Kepentingan Dalam Mewujudkan Program Sustainable Tourism Development di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Lemmetyinen, A. 2010. Coordination of Cooperation in Tourism Business Networks. Turun School of Economics. Sarja A, 4. Lewis, D. 2010. Nongovernmental Organizations, Definition and History. International Encyclopedia of Civil Society, 1056-1062. Makahinda, N., & Tampongangoy, D. L. 2015. Peran Dinas Pariwisata dalam Pembangunan Industri Pariwisata Kota Bitung. Jurnal Administrasi Publik, 3(31), 87-101. Malone, T. W. 1988. What is Coordination Theory? In National Science Foundation Coordination Theory Workshop: Cambridge, Massachusetts. Manish, R. 2007. Tourism Planning and Development. New Delhi: Rajat Publication, 25. Miles, M. B., dan Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California: Sage Publications. McKercher, B. 2003. Sustainable Tourism Development-Guiding Principles for Planning and Management. In National Seminar on Sustainable Tourism Development (hal. 5-9). Narendra, W. 2018. Identifikasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Wisata Berdasarkan Persepsi Pengunjung di Pantai Sipelot Kabupaten Malang. Disertasi, Institut Teknologi Nasional Malang. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. 2008. Surat Keputusan Gubernur Lampung No:G/493/II.02/HK/2008 Tentang Pembentukan Pengelola dan Pengembangan Kawasan Wisata Menara Siger No. 493 Tahun 2008. Telukbetung: Gubernur Lampung. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. 2008. Surat Keputusan Gubernur Lampung No: G/610/B.IV/HK/2009 Tentang Pembentukan Pengelola dan Pengembangan Kawasan Wisata Menara Siger No. 610 Tahun 2009. Telukbetung: Gubernur Lampung. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. 2012. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan No. 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2031. Kalianda: Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Pemerintah Provinsi Lampung. 2019. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2019-2024. Lampung: Sekretaris Daerah Provinsi Lampung. Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 32 Tahun 2014 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin Penyelenggaraan Pos. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. 2016. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Richards, G. 2002. Tourism Attraction Systems: Exploring Cultural Behavior. Annals of Tourism Research, 29(4), 1048-1064. Rodríguez, X. A., Martinez-Roget, F., & Pawlowska, E. 2013. Academic Tourism: A More Sustainable Tourism. Regional and Sectoral Economic Studies, 13(2), 89-98. Stange, J., & Brown, D. 2013. Tourism Destination Management Achieving Sustainable and Competitive Results. US Agency for International Development: Washington. Swarbrooke, J. 1999. Sustainable Tourism Management. Cabi. Tang, C. H. H., & Jang, S. S. 2009. The tourism–economy causality in the United States: A sub-industry level examination. Tourism Management, 30(4), 553-558. Turker, N., Alaeddinoglu, F., & Can, A. S. 2016. The Role of Stakeholders in Sustainable Tourism Development in Safranbolu, Turkey. In 2016 International Conference on Hospitality, Leisure, Sports, and Tourism (pp. 415-426). Jepang: Chiba Institute of Technology. United Nations Environment Programme, Division of Technology, Economics, Production, Consumption Unit. 2003. A Manual for Water and Waste Management: What the Tourism Industry Can Do To Improve Its Performance. United Nations Environment Programme. United Nations Environment Programme, Division of Technology, & Economics. 2005. Making Tourism More Sustainable: A Guide for Policy Makers. World Tourism Organization Publications. United Nations World Tourism Organization. 2013. Sustainable Tourism for Development Guidebook. World Tourism Organization. European Commission, Madrid. World Tourism Organization. 2005. Making Tourism More Sustainable. https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284408214. Diakses pada 4 Mei 2020.
DOI: https://doi.org/10.22146/jpt.60439
Article Metrics
Abstract views : 2499 | views : 5141Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Mohamad Yusuf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pariwisata Terapan is published by Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia with registered number ISSN 2580-1031 (Print) and ISSN 2580-104x (Online). This website is licensed under a Creative Commons Attribute-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
View My Stats =======