Kelas Menengah Muslim Baru dan Kontestasi Wacana Pluralisme di Media Sosial
Subkhi Ridho(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Artikel ini mengelaborasi narasi tentang tumbuhnya kelas menengah Muslim baru pada masa Reformasi dan sikap mereka terhadap wacana pluralisme di media sosial. Kemunculan kelas menengah Muslim baru merupakan dampak dari stabilnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejak 2001-2010 dalam bidang fesyen, kosmetik, perbankan, biro travel, budaya populer, wisata religi. Pada saat bersamaan muncul pemahaman akan adanya program liberalisasi pemikiran Islam di Indonesia khusunya pasca peristiwa 9/11 di Amerika Serikat. Program tersebut dijalankan dalam bentuk pewacanaan mengenai pluralisme agama, sekulerisme, kesetaraan gender. Dalam konteks ini, media sosial menjadi sarana persebaran gagasan oleh kelas menengah Muslim tentang bahaya sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme (ideologi Barat). Di sisi lain mereka juga melakukan komodifikasi Islam dengan memperdagangkan fesyen, makanan, penerbitan dengan dalih untuk menyelamatkan generasi Muslim dari pengaruh ideologi Barat itu.
Keywords
kelas menengah Muslim; wacana pluralisme; media sosial.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28582
Article Metrics
Abstract views : 4009 | views : 7078Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).