Politik Keshalehan Personal dalam Pemilihan Presiden 2014 dalam Media Sosial Twitter
Nurul Hasfi(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Ekspresi beragama seringkali problematis, terutama saat berhadapan dengan dilema antara agama yang seringkali berseberangan dengan nilai demokrasi. Di area abu-abu seperti ini agama rentan disalahgunakan dalam kontestasi politik. Studi ini bertujuan mengeksplorasi peran agama dalam dalam proses komunikasi politik mengenai konstruksi kepemimpinan politik (political leadership) capres 2014 di Twitter. Dengan menggunakan analisis wacana kritis studi ini menunjukkan adanya praktik sosial berupa politisasi agama yang bekerja melalui mekanisme politik keshalehan personal (politics of personal piety). Hal ini tersebut dilandasi temuan penggunaan nilai agama mayoritas (Islam) sebagai alat legitimasi kepemimpinan politik ideal dan sebaliknya penggunaan nilai-nilai agama/keyakinan minoritas untuk mengkonstruksi kepemimpinan politik tidak ideal. Hal ini menyiratkan bagaimana hegemoni agama dimanfaatkan secara sistematis untuk meraih kekusaaan politik. Dengan demikian peran agama dalam kontestasi politik di Twitter cenderung bersifat degradatif terhadap proses demokrasi. Hal ini disebabkan karena proses komunikasi politik gagal mendiskusikan nilai agama dengan prosedur dialog netral.
Keywords
Pilpres; politik keshalehan personal; Twitter
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28580
Article Metrics
Abstract views : 2609 | views : 2991Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).