Ketahanan Masyarakat Penyintas Pasca Gempabumi Cianjur

https://doi.org/10.22146/jkn.94497

Fathin Aulia Rahman(1*), Abdul Haris Achadi(2)

(1) Universitas Budi Luhur
(2) Universitas Budi Luhur
(*) Corresponding Author

Abstract


Gempa Cianjur merupakan gempa dangkal besar yang disebabkan oleh Sesar Cimandiri yang kemudian ditetapkan menjadi Sesar Lokal Cugenang. Dampak dari gempa bermagnitudo 5,6 telah meluluhlantahkan sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur yang menyebabkan banyak penderitaan dan kesengsaraan bagi masyarakat penyintas pasca gempabumi Cianjur. Ketahanan masyarakat diperlukan dalam menghadapi krisis dan ancaman bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan masyarakat melalui aset penghidupan yang dimiliki oleh penyintas bencana gempa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian berdasarkan kecamatan yang memiliki dampak terparah yaitu Kecamatan Cugenang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode statistik deskriptif untuk analisis tingkat ketahanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan masyarakat penyintas gempa di Kecamatan Cugenang dalam kategori Sedang. Tingkat ketahanan paling rendah menurut aset penghidupan yaitu Modal Alam, dengan nilai indeks parameter terendah adalah penguasaan lahan, dan Modal Finansial, dengan nilai indeks parameter terendah adalah kepemilikan tabungan pasca bencana.

Keywords


Ketahanan Masyarakat, Strategi Adaptasi, Gempa Cianjur

Full Text:

PDF


References

Baiquni, M. 2007. Strategi Penghidupan di Masa Krisis, Belajar dari Desa. Yogyakarta: Penerbit IdeAs. Cutter, S.L., Ash, K.D. and Emrich, C.T., 2014. The Geographies of Community Disaster Resilience. Global Environmental Change, 29, pp.65-77. Darminto, A., 2011. Analisis Empiris dalam Perumusan Model Ketahanan Daerah Terhadap Bencana Alam. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. DFID. 2000. Sustainable Livelihood Guidance Sheet. United Kingdom: DFID. Rahman, F. A., Ruslanjari, D., & Giyarsih, S. R. (2022). Strategi Adaptasi Masyarakat selama masa Pandemi Covid-19: Studi di Desa Tegaltirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Jurnal Kawistara, 12(1), 1-16. Reivich, K. and Shatté, A., 2002. The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life's inevitable obstacles. Broadway books. Ruslanjari, D., Permana, R.S. and Wardhana, F., 2020. Kondisi Kerentanan dan Ketahanan Masyarakat Terhadap Bencana Tanah Longsor di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 26(1), pp.23-39. Ruslanjari, D., Safitri, E.W., Rahman, F.A. and Ramadhan, C., 2023. ICT for public awareness culture on hydrometeorological disaster. International Journal of Disaster Risk Reduction, 92, p.103690. Twigg, J., 2009. Characteristics of a disaster-resilient community: a guidance note (version 2). Twigg, John, 2007. Characteristics of a Disaster-resilient Community : A Guidance Note for the DFID. Disaster Risk Reduction Interagency Coordination Group. London. White, Benjamin N.F. 1980. Rural Household Studies in Anthropological Perspective. Bunga rampai: Rural Household Studies in Asia. Singapore University Press. Singapore.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.94497

Article Metrics

Abstract views : 950 | views : 544

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Fathin Aulia Rahman, Abdul Haris Achadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats