Ketahanan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Kawasan Ekowisata Bahari Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur

https://doi.org/10.22146/jkn.53372

Nuddin Harahab(1*), Zaenal Fanani(2), Dhiana Puspitawati(3), Abdullah Said(4)

(1) Universitas Brawijaya
(2) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pengelolaan sumberdaya alam pesisir untuk ekowisata; menganalisis keterkaitan antara pengelolaan ekowisata bahari dengan ketahanan ekonomi masyarakat pesisir; dan menganalisis perkembangan perekonomian dan kemakmuran masyarakat pesisir yang dilihat dari empat komponen, yakni kesehatan, pendidikan, pengeluaran perkapita dan pemukiman. Pendekatan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan maksud untuk memahami fenomena tentang pengelolaan ekowisata bahari dan keterkaitannya dengan ketahanan ekonomi masyarakat pesisir. Analisis data penelitian ini menggunakan model dari Miles, et al., yang disebut Analisis Data Model Interaktif, yang meliputi: kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion: drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sumberdaya alam pesisir untuk ekowisata bahari yang dilakukan oleh Yayasan Bhakti Alam Sendangbiru, dengan trade mark CMC (Clungup Mangrove Conservation), termasuk dalam kategori baik dengan menjalankan prinsip ekowisata yaitu konservasi, partisipasi, rekreasi dan edukasi, ekonomi, dan control.  Pengelolaan ekowisata bahari yang dilakukan oleh Yayasan Bhakti Alam Sendangbiru, memberikan manfaat bagi ketersediaan stok ikan yang ada di laut, meskipun masih ada sebagian orang yang belum mengakui manfaat dari konservasi hutan mangrove terhadap produktivitas perikanan tangkap. Perkembangan perekonomian dan kemakmuran apabila dilihat dari empat komponen, yakni kesehatan, pendidikan, pengeluaran perkapita dan pemukiman dapat disimpulkan dalam kondisi baik.

 



Keywords


Ekowisata Bahari; Clungup Mangrove Concervation; Ketahanan Ekonomi; Masyarakat Pesisir.

Full Text:

PDF


References

Angulo-Valdés, J. A. (2007). Ecotourism and marine protected areas: A possible synergy to achieve the sustainable tourism paradigm in the insular Caribbean. Ocean Yearbook Online, 21(1), 339-363.

Ariani, M. (2007). Penguatan ketahanan pangan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Pusat Analisis dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Babones, S. (2008). Income inequality and population health: correlation and causality. Social science & medicine, 66(7), 1614-1626.

Bankart, M., Baker, R., Rashid, A., Habiba, M., Banerjee, J., Hsu, R., . . . Wilson, A. (2011). Characteristics of general practices associated with emergency admission rates to hospital: a cross-sectional study. Emergency Medicine Journal, 28(7), 558-563.

Barrett, C. B. (2010). Measuring food insecurity. Science, 327(5967), 825-828.

Bhardwaj, A. (2016). Importance of education in human life: A holistic approach. International Journal of Science Consciousness, 2(2), 23-28.

Cable, V. (1995). What is international economic security? International Affairs, 71(2), 305-324.

Carletto, C., Zezza, A., & Banerjee, R. (2013). Towards better measurement of household food security: Harmonizing indicators and the role of household surveys. Global food security, 2(1), 30-40.

Das, D., & Hussain, I. (2016). Does ecotourism affect economic welfare? Evidence from Kaziranga National Park, India. %J Journal of Ecotourism, 15(3), 241-260.

De Janvry, A., & Sadoulet, E. (2010). Agricultural growth and poverty reduction: Additional evidence. The World Bank Research Observer, 25(1), 1-20.

Donato, D. C., Kauffman, J. B., Mackenzie, R. A., Ainsworth, A., & Pfleeger, A. (2012). Whole-island carbon stocks in the tropical Pacific: Implications for mangrove conservation and upland restoration. Journal of environmental management, 97, 89-96.

Duke, N., Nagelkerken, I., Agardy, T., Wells, S., & Van Lavieren, H. (2014). The importance of mangroves to people: A call to action: United Nations Environment Programme World Conservation Monitoring Centre ….

Dynan, K. E., Edelberg, W., & Palumbo, M. G. (2009). The effects of population aging on the relationship among aggregate consumption, saving, and income. American Economic Review, 99(2), 380-386.

Gale, T., & Hill, J. (2016). Ecotourism and environmental sustainability: An introduction. In Ecotourism and Environmental Sustainability (pp. 21-34): Routledge.

Godfray, H. C. J., Beddington, J. R., Crute, I. R., Haddad, L., Lawrence, D., Muir, J. F., . . . Toulmin, C. (2010). Food security: the challenge of feeding 9 billion people. science, 327(5967), 812-818.

Harahab, N. (2009). Pengaruh ekosistem Hutan Mangrove Terhadap Produksi Perikanan Tangkap (Studi Kasus di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur). Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 11(1), 100-106.

Harahab, N. (2010). Penilaian ekonomi ekosistem hutan mangrove & aplikasinya dalam perencanaan wilayah pesisir: Graha Ilmu.

Lugo, A. E., Medina, E., & McGinley, K. (2014). Issues and challenges of mangrove conservation in the Anthropocene. Madera y Bosques, 20(1), 11-38.

Lyles-Chockley, A. (2008). Building Livable Places: The Importance of Landscape in Urban Land Use, Planning, and Development. %J Buff. Envtl. LJ, 16, 95.

Moleong, L. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nugroho, S. (2016). Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Media Ekonomi dan Manajemen, 29(2).

Organization, W. H. (2002). The work of WHO in the South-East Asia Region: Report of the Regional Director 1 July 2001-30 June 2002. Retrieved from

Pearce, D., Barbier, E., & Markandya, A. (2013). Sustainable development: economics and environment in the Third World: Routledge.

Petiana, I., Iranto, D., & Wibowo, A. (2015). Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2008-2012. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 3(1), 51-80.

Pinstrup-Andersen, P. (2009). Food security: definition and measurement. Food security, 1(1), 5-7.

Porter, J. R., Xie, L., Challinor, A. J., Cochrane, K., Howden, S. M., Iqbal, M. M., . . . Dokken, D. (2017). Food security and food production systems.

Purnomo, B. H. (2018). SKKD No. 969/UN25. 5.1/TU. 3/2017" Peranan Perikanan Tangkap Berkelanjutan Untuk Menunjang Ketahanan Pangan di Indonesia".

Rivera, W. M., & Qamar, M. K. (2003). Agricultural extension, rural development and the food security challenge: Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome.

Robinson, O. C. (2014). Sampling in interview-based qualitative research: A theoretical and practical guide. Qualitative research in psychology, 11(1), 25-41.

Rosegrant, M. W., & Cline, S. A. (2003). Global food security: challenges and policies. Science, 302(5652), 1917-1919.

Sandilyan, S., & Kathiresan, K. (2012). Mangrove conservation: a global perspective. Biodiversity and Conservation, 21(14), 3523-3542.

Satria, D. (2009). Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(1).

Sharma, G. (2017). Pros and cons of different sampling techniques. International journal of applied research, 3(7), 749-752.

Shkedi, A. (2005). Multiple case narrative: A qualitative approach to studying multiple populations (Vol. 7): John Benjamins Publishing.

Situmorang, D. B. M., & Mirzanti, I. R. (2012). Social entrepreneurship to develop ecotourism. %J Procedia Economics Finance, 4, 398-405.

Snyman, S. (2013). Household spending patterns and flow of ecotourism income into communities around Liwonde National Park, Malawi. %J Development Southern Africa, 30(4-5), 640-658.

Thompson, T., Kreuter, M. W., & Boyum, S. (2016). Promoting health by addressing basic needs: effect of problem resolution on contacting health referrals. Health Education & Behavior, 43(2), 201-207.

Peraturan Perundangan

Undang-Undang No.24, tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Diperbanyak oleh Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

Undang-Undang No.9, tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Presiden Republik Indonesia.

Undang-Undang No.4, Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kantor Menteri Negara Pembangunan dan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang No.5, tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem.

Undang-Undang No.5, tahun 1994 tentang Ratifikasi Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1994 tentang Pengelolaan Alam di Zona Pemanfaatan kawasan Pelestarian.

Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Keputusan bersama Menteri Kehutanan dan Menteri Parpostel No.24/KPTS-11/89 dan No.KM.1/UM.209/MPPT-1998 tentang peningkatan koordinasi dua instansi tersebut untuk mengembangkan obyek wisata alam sebagai obyek daya tarik wisata.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.53372

Article Metrics

Abstract views : 8407 | views : 9524

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Nuddin Harahab, Zaenal Fanani, Dhiana Puspitawati, Abdullah Said

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats