Sego Segawe Policy ( A Policy on Bicycling to Workplace School ) in Yogyakarta Municipality: Study on Efectiveness of Persiasive Policy
La Ode Nazaruddin(1*)
(1) Korean Development Institute
(*) Corresponding Author
Abstract
Sebagian besar ahli di ranah kebijakan publik setuju bahwa instrumen yang persuasif lebih efektif, lebih murh, lebih toleran, untuk diterapkan di dalam kebijakan yang bertujuan untuk mengubah prilaku publik. Berdasar beberapa ahli ini maka instrumen persuasif yang diinisiasi oleh pemerintah tentu akan lebih mudah diikuti oleh masyarakat. Argumen ini membawa penulis untuk meneliti apa kebijakan sego segawe (penggunaan sepeda untuk ke kantor dan sekolah) yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten DI Yogyakarta memang efektif untuk mencaai tujuan-tujuan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kulitatif digunakan untuk mengumpulkan data implementasi instrumen kebijakan persuasif, sedangkan metode kuantitatif (melalui penggunaan kuesioner dengan nonprobability sampling di dalam metode survey) digunakan untuk mengumpulkandata persepsi publik mengenai kebijakan yang di implementasikan. Secara garis besar, penelitin ini menemukan fakta bahwa instrumen kebijakan yang persuasif tidak efektif untuk mempengaruhi perilaku publik. Tentunya tesis ini disebabkan oleh rendahnya frekuensi tindakan persuasif yang dilakukan oleh pemerintah serta dukungan kapasitas situasional yang tidak menyeluruh.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jkap.8128
Article Metrics
Abstract views : 1120 | views : 1218Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.