Modal Sosial dalam Kemandirian Masyarakat di Bidang Kesehatan

https://doi.org/10.22146/jkap.6853

Kurniawan Arianto(1*), Eliza Nur Fitriana(2)

(1) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
(2) Magister Administrasi Publik FISIPOL UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulisan ini mendiskusikan mengenai peran sektor swasta (private sector) dan masyarakat sipil (civil society) untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan dengan memanfaatkan sumber daya dan modal sosial yang mereka miliki sebagaiperwujudan dari segitiga good governance. Dewasa ini, yang berperan dalam pembangunan tidak hanya pemerintah sebagai aktor utama saja, tapi harus didukung oleh sektor swasta dan masyarakat sipil. Berangkat dari latar belakang tersebut, tulisan ini mengarah pada pemanfaatan modal sosial untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Studi dilakukan dengan menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan studi kasus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman penduduk tidak menghalangi tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik, karena masyarakat mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan bersama yang dihadapi oleh masyarakat dengan memanfaatkan modal sosial. Dengan kemampuan masyarakat membangun jaringan (networks), kerja sama yang dilandasi rasa saling percaya (trust), saling peduli, saling menolong, kepatuhan terhadap nilai (values), norma (norms) yang berlaku dan disepakati bersama, serta tindakan pro aktif (pro active act) yang diwujudkan dalam aksi bersama (collective action) untuk pemenuhan kebutuhan bersama dalam memecahkan berbagai macam persoalan kesehatan yang terjadi. Peran tokoh masyarakat, perangkat desa dan aktor pelaksana di lapangan seperti anggota masyarakat juga berkontribusi terhadap keberadaan modal sosial masyarakat. Berbagai kelompok sosial yag terbentuk untuk mengatasi permasalahan kesehatan merupakan perwujudan nyata dari modal sosial dan bentuk partisipasi masyarakat sebagai salah satu pilar utama dalam perwujudan good governance.

Keywords


Keberagaman, kelompok kesehatan, modal sosial, permasalahan kesehatan

Full Text:

PDF


References

Amien, M.A. 2005. Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan Organisasi dan Pendidikan dari Perspektif Sains Baru. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta.

Bhuiyan, A.H dan Evers Hans Dieter. 2004. Social Capital and Sustainable Development: Theories and Concepts. ZEF Working Papers Series. Center for Development Research. Germany.

Field, Jhon. 2010. Modal Sosial. Penerbit Kreasi Wacana. Yogyakarta.

Fukuyama, Francis. 2002. Trust, Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran.Penerbit CV. Qalam. Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pengembangan Desa Sehat. Penerbit Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Mas’oed, Mochtar. 1994. Good Governance In Regional Government. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Murthi, Bhisma. 2010. Determinan Sosio-Ekonomi, Modal sosial dan Implikasinya Bagi Kesehatan Masyarakat. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Penerbit CV. Sagung Seto. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144. 13 Oktober 2009. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150. 19 Oktober 2004. Jakarta.

Winarno, Budi. 2008. Globalisasi: Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Penerbit Erlangga. Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkap.6853

Article Metrics

Abstract views : 19420 | views : 13835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c)