Peran Modul Aset Tetap SAKTI dalam Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Aset Kesehatan di Satker Kemenkes Provinsi Kepulauan Riau

https://doi.org/10.22146/jisph.97246

Adrian Rajab Munawar(1*), Lukman Heyawan(2), Guardian Yoki Sanjaya(3)

(1) Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FKKMK, Universitas Gadjah Mada.
(2) Universitas Gadjah Mada
(3) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang: Pemerintah mengelola Barang Milik Negara (BMN) untuk mendukung operasional dan pelayanan publik. Kementerian Kesehatan melakukan pencatatan dan inventarisasi alat kesehatan sebagai bagian dari penatausahaan BMN. Kementerian Kesehatan menggunakan Modul Aset Tetap - Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) dari Kementerian Keuangan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara. Namun, perlu penyempurnaan aplikasi untuk mengatasi resistensi pengguna agar pengelolaan aset kesehatan dapat berjalan lebih efektif dan berdampak positif pada pelayanan kesehatan masyarakat.

Tujuan: Menjelaskan keberhasilan pengguna mengelola aset kesehatan dalam Penerapan Modul Aset Tetap SAKTI.

Metode: Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dengan melibatkan Pengguna, Perencana dan Kepala Sub Bagian Administrasi Umum di Satker Kemenkes Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Hasil : Aset Kesehatan mencakup lebih dari setengah (55,42%) total nilai peralatan dan mesin sebesar  Rp1.815.358.187.434,-. Data dari 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kepulauan Riau menunjukkan bahwa Modul Aset Tetap SAKTI mudah digunakan sehingga pengelolaan aset kesehatan umum tidak mengganggu pelayanan kesehatan yang sedang berjalan. Selain itu, modul ini juga berguna untuk memastikan aset kesehatan umum selalu tersedia sehingga mendukung surveilans penyakit, deteksi dini, dan pencegahan risiko penyakit. Meski ada kekurangan fitur dan keterbatasan penggunaan dalam pengelolaan aset kesehatan spesifik, modul ini mempermudah dan mempercepat pekerjaan serta meningkatkan kinerja tugas. Perlu integrasi dengan sistem lain dan perbaikan lebih lanjut dianggap penting untuk meningkatkan manfaat penerimaan modul di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P).

Kesimpulan : Modul Aset Tetap SAKTI hanya bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pengelolaan aset kesehatan secara umum dan Modul Aset Tetap SAKTI dirasakan mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna dalam pengelolaan aset kesehatan secara umum serta Pentingnya melakukan transformasi untuk memastikan sistem informasi berfungsi dengan baik dalam konteks pengelolaan aset kesehatan spesifik.

Kata kunci: Aset Kesehatan, Modul Aset Tetap SAKTI, Integrasi Sistem


Keywords


Aset Kesehatan; Modul Aset Tetap SAKTI; Integrasi Sistem



References

  1. Kementerian Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2022 Tahun 2022 Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.; 2022.
  2. Hasanah N, Sriyani S. Implementasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi di Masa Pandemi Covid-19 pada KPPN Palembang. J Publicuho. 2021;4(3):886-912.
  3. Djuanda MA, Hamdani R. Penerapan Aplikasi Laporan Keuangan di Kementerian Indonesia: Rekonsiliasi Single Database SAKTI. J Ilm Komputerisasi Akunt. 2023;16(1):52-60.
  4. Sutiono, Ratna TT. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resistensi Pengguna Terhadap Implementasi SAKTI Pada Kementerian Keuangan. Indones Treas Rev J Perbendaharaan, Keuang Negara dan Kebijak Publik. 2020;5(1):47-60.
  5. Yin RK. Case Study Research Design and Methods. 5th ed. Sage Publications; 2014.
  6. Abu-dalbouh HM. A questionnaire approach based on the Technology Acceptance Model for mobile tracking on patient progress applications. J Comput Sci. 2013;9(6):763-770.
  7. Baker SE, Edwards R, Doidge M. How Many Qualitative Interviews Is Enough Expert Voices and Early Career Reflections on Sampling and Cases in Qualitative Research. Published online 2012.
  8. Al-Gahtani S. The Applicability of TAM Outside North America: An Empirical Test in the United Kingdom. Inf Resour Manag J. 2001;14(3):37-46.
  9. DeLone WH, McLean ER, Sys- MI. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success : A Ten-Year Update. J Manag Inf Syst. 2003;19(4):9-30.
  10. Alqudah AA, Al-Emran M, Shaalan K. Technology Acceptance in Healthcare: A Systematic Review. Appl Sci 2021, Vol 11, Page 10537. 2021;11(22):10537.
  11. Yusof MM, Papazafeiropoulou A, Paul RJ, Stergioulas LK. Investigating evaluation frameworks for health information systems. Int J Med Inform. 2008;77(6):377-385.
  12. Rahimi B, Nadri H, Afshar HL, Timpka T. A systematic review of the technology acceptance model in health informatics. Appl Clin Inform. 2018;9(3):604-634.



DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.97246

Article Metrics

Abstract views : 48 | views : 8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Journal of Information Systems for Public Health

shopify traffic stats View My Stats