Pentingnya Komponen Infrastruktur Sistem dan TIK Dalam Mendukung Transformasi Digital di Rumah Sakit
Ida Wahyuni(1*), Guardian Yoki Sanjaya(2), Haidar Istiqlal(3), Dian Sulistiyowati(4), Agus Mutamakin(5), Taufiq Sitompul(6)
(1) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(2) PKMK UGM, FK-KMK UGM
(3) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(4) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(5) CHISU USAID
(6) CHISU USAID
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang: Ekosistem big data kesehatan perlu diwujudkan untuk perolehan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta kemudahan akses pada layanan kesehatan. Transformasi digital untuk rumah sakit di Indonesia di prioritaskan pada penerapan rekam medis elektronik melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk. Digitalisasi rumah sakit berkontribusi terhadap transformasi digital. Dalam Suatu digitalisasi rumah sakit, infrastruktur menjadi komponen yang sangat vital sebagai pondasi ketercapaian integrasi satu data bidang kesehatan di Indonesia.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan mengacu kepada data sekunder digital maturitas indeks.
Hasil: Maturitas digitalrumah sakit di Indonesia berada pada level 3 dimana digitalisasi rumah sakit telah terbentuk dan memiliki otoritasasi organisasi dengan memiliki roadmap yang jelas dan sistematis. Dari ketujuh domain DMI, system informasi dan infrastruktur Teknologi Informasi Kesehatan (TIK) di rumah sakit sebagai aspek terpenting dalam pengembangan teknologi integrasi data medis berada pada level 3. Adapun aspek maturitas infrastruktur system dan TIK rumah sakit adalah 1) kemampuan arsitektur layanan front office, 2) kemampuan arsitektur layanan manajemen back office, 3) Kualitas TIK, 4) Kualitas layanan TIK, 5) Layanan Interoperabilitas dan Pelaporan Rutin, 6) Perencanaan sumber daya SI
Kesimpulan:
Transformasi digital untuk rumah sakit diarahkan pada penggunaan RME untuk melakukan fungsi pertukaran data elektronik, pengumpulan data kesehatan dan berkontribusi pada satu data bidang kesehatan. Hasil survei maturitas digital memetakan kesiapan rumah sakit di Indonesia bahwa digitalisasi rekam medis sangat layak untuk dikembangkan sebagai upaya menuju percepatan transformasi teknologi kesehatan. Kesiapan rumah sakit atas pencapapaian transformasi digital dihadapkan berbagai tantangan. Rekomendasi percepatan digital yang diajukan adalah penguatan fungsi digitalisasi SIMRS untuk layanan lanjutan dan fungsi RME, realisasi pedoman interoperabilitas yang lebih teknis untuk mengakomodir standar pertukaran, remapping rencana induk melalui analisis kebutuhan sumber daya baik tenaga ahli TI maupun anggaran SI di rumah sakit, mempersiapkan ketersediaan ahli SI dan peningkatan kompetensi tenaga TI, peningkatan utilisasi inovasi teknologi kesehatan di rumah sakit, Penerapan integrasi data bertahap minimalnya dilakukan pada system internal rumah sakit untuk perolehan akurasi data internal.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Kemkes RI. Permenkes No.24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis Elektronik. Regulasi Kesehat. 2022;(8.5.2017):2003-2005.
Primary Care Practice Facilitation Curriculum knox - Google Cendekia. Accessed July 22, 2022. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Primary+Care+Practice+Facilitation+Curriculum+knox&btnG=
Manca DP, Greiver M. Do electronic medical records improve quality of care?: Yes. Can Fam Physician. 2015;61(10):846. Accessed August 6, 2022. /pmc/articles/PMC4607324/
Kemkes RI. Permenkes No.18 Tahun 2022 Tentang Satu Data Bidang Kesehatan. Regulasi Kesehat. 2022;(8.5.2017):2003-2005.
Krasuska M, Williams R, Sheikh A, et al. Technological Capabilities to Assess Digital Excellence in Hospitals in High Performing Health Care Systems: International eDelphi Exercise. J Med Internet Res 2020;22(8)e17022 https//www.jmir.org/2020/8/e17022. 2020;22(8):e17022. doi:10.2196/17022
Martin G, Clarke J, Liew F, et al. Evaluating the impact of organisational digital maturity on clinical outcomes in secondary care in England. NPJ Digit Med. 2019;2(1):41-41. doi:10.1038/S41746-019-0118-9
Liu L, Li W, Aljohani NR, Lytras MD, Hassan SU, Nawaz R. A framework to evaluate the interoperability of0 information systems – Measuring the maturity of the business process alignment. Int J Inf Manage. 2020;54(June):102153. doi:10.1016/j.ijinfomgt.2020.102153
Eden R, Burton-Jones A, Grant J, Collins R, Staib A, Sullivan C. Digitising an Australian university hospital: qualitative analysis of staff-reported impacts. Aust Health Rev. 2020;44(5):677-689. doi:10.1071/AH18218
Permenkes No.82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Farzandipur M, Jeddi FR, Azimi E. Factors affecting successful implementation of hospital information systems. Acta Inform Medica. 2016;24(1):51-55. doi:10.5455/aim.2016.24.51-55
Internasional P, Internasional I, Santoso B. Digitalisasi Rekam Medis dalam Era Cakupan Kesehatan Nasional di Indonesia. 2020;5:130-138.
DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.80639
Article Metrics
Abstract views : 1686 | views : 3813Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Journal of Information Systems for Public Health