Evaluasi implementasi sistem informasi farmasi di instalasi farmasi rumah sakit universitas gadjah mada
Nabila Zulfa(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang : Faktor kunci dalam perencanaan dan implementasi pelayanan kesehatan adalah tersedianya informasi kesehatan yang tidak terlepas dari dukungan pemanfaatan teknologi informasi. Pengelolaan farmasi di rumah sakit sangat penting sebab apabila tidak efisien dan efektif, dapat memberikan dampak buruk terhadap rumah sakit tersebut, baik secara medis maupun ekonomis. Hal ini berkaitan dengan pendapat Winarno (2004) bahwa sistem yang baru maupun sistem yang lama, harus dievaluasi secara berkala untuk menentukan sistem tersebut berfungsi seperti yang diharapkan atau tidak. Apabila sistem dirasakan tidak dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya, maka harus segera direvisi untuk perbaikan sistem tersebut.
Tujuan : Tujuan umum penelitian ini untuk mengevaluasi implementasi sistem informasi farmasi di instalasi farmasi RS UGM.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan metode triangulasi. Dilaksanakan di RS UGM. Informan utama adalah 15 orang para pengambil kebijakan dari berbagai level di RS UGM, staf yang membantu menyusun laporan, dan tenaga operator. Kriteria tersebut dipilih dengan pertimbangan para pengambil kebijakan dan staf tersebut adalah orang yang berhubungan langsung dengan hasil dari output data sistem informasi farmasi di RS UGM.. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan catatan dokumentasi.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan dari faktor organisasi (organization) adalah kerjasama organisasi antar karyawan masih belum maksimal. Dukungan kepemimpinan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian penting dalam mengukur keberhasilan sistem, faktor manusia (human) yaitu kemampuan SDM dalam menjalankan SIM farmasi belum memadai terutama pada kemudahan akses dan perawatan, sehingga perlu pelatihan dan peningkatan keterampilan dan faktor teknologinya (technology) kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dari SIM Farmasi sudah memadai, namun tingkat penggunaan output SIM farmasi di instalasi farmasi RS UGM sebagai bahan pengambilan keputusan belum maksimal. Output data yang dihasilkan sistem informasi yang ada belum dapat dijadikan sebagai sumber utama informasi. Manajemen masih belum percaya menggunakan output sistem informasi farmasi. Data manual menjadi sumber utama dan yang paling dipercaya sebagai bahan pengambilan keputusan.
Kesimpulan : Pada umumnya implementasi aplikasi sistem informasi farmasi di RS UGM sudah dapat berjalan, tetapi masih ada fase-fase yang harus dijalankan untuk melakukan perbaikan. Tingkat penggunaan output sistem informasi farmasi di RS UGM sebagai bahan pengambilan keputusan sangat rendah. Output data yang dihasilkan sistem informasi yang ada belum dapat dijadikan sebagai sumber utama informasi.
Kata Kunci : Sistem Informasi Farmasi, Instalasi Farmasi
DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.26041
Article Metrics
Abstract views : 4313 | views : 2994 | views : 2418Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Journal of Information Systems for Public Health