Pendefinisian Koordinat Titik Stasiun GMU2 pada International Terrestrial Reference Frame (ITRF) 2020 Menggunakan Titik Ikat International GNSS Service (IGS)

https://doi.org/10.22146/jgise.98257

Dicky Satria Kresnawan(1*), Hidayat Panuntun(2)

(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Universitas Gadjah Mada memiliki dua titik stasiun Continuous Operating Reference System (CORS) dengan nama GMU1 dan GMU2. Titik GMU2 belum memiliki koordinat definitif karena stasiun tersebut masih baru dan belum dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan koordinat definitifnya. Titik GMU2 tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan penentuan posisi apabila koordinat definitif titik tersebut belum didefinisikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan koordinat definitif dari titik GMU2. Penelitian ini menggunakan data pengamatan GNSS selama 30 hari tanggal 6 Januari hingga 4 Februari 2024 atau Day of Year (DOY) 6 s.d. 35. Pengecekan kualitas data pengamatan menggunakan perangkat lunak TEQC. Pengecekan kualitas data dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari multipath dan delay yang disebabkan oleh ionosfer. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak GAMIT & GLOBK 10.71. Pengolahan titik GMU2 menggunakan 10 titik ikat IGS yang diolah sesuai standar orde 0. Hasil pengecekan kualitas data menunjukkan bahwa nilai MP1 dan MP2 titik GMU2 di bawah 0,5 meter. Nilai tersebut mengindikasikan pengaruh multipath di titik GMU2 minimal. Nilai IOD slips mengindikasikan bahwa data hasil perekaman tidak terpengaruh delay ionospher. Hasil pengolahan dengan menggunakan titik ikat 10 stasiun IGS menghasilkan nilai koordinat kartesius tiga dimensi (X, Y, Z) untuk titik GMU2 berturut-turut beserta simpangan bakunya adalah –2200143,9034 m +5,5 mm; 5924784,8966 m +12 mm; –857058,0378 m +3,4 mm. Nilai koordinat geodetik (φ, λ, h) beserta simpangan bakunya berturut-turut adalah –7,7740809854o +0,000101”; 110,3722668808o  +0,000108”; 201,9747 m +12,9 mm. Nilai koordinat UTM zona 49S (E, N, U) berturut-turut adalah 430785,4293 m +3,3 mm; 9140626,4215 m +3,1 mm; 201,9692 m +12,9 mm.


Keywords


GMU2, GNSS, GAMIT & GLOBK, Titik kontrol

Full Text:

PDF


References

Artini, S. R. (2013). Pendefinisian Stasiun Aktif GMU1 Tahun 2012 dengan Titik Ikat GPS Regional dan Global. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.

Artini, S. R. (2014). Penentuan Koordinat Stasuin GNSS CORS GMU1 dengan Kombinasi Titik Ikat GPS Global dan Regional. PILAR Jurnal Teknik Sipil, 10(1). www.gpsg.mit.edu.

Artini, S. R. (2018). Pendefinisian Station GNSS CORS GMU1 yang Diikatkan Terhadap Titik Ikat GPS Regional dan Global. Pilar Jurnal Teknik Sipil, 13(01), 1–6. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/pilar/indexPILARJURNALTEKNIKSIPILPOLITEKNIKNEGERISRIWIJAYA

Azkiyya, F. W. (2023). Pendefinisian Koordinat Stasiun Continously Operating Reference Station (CORS) CDKI Tahun 2023 dengan Titik Ikat International GNSS Service (IGS) dan INACORS. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Standar Nasional Indonesia, 19-6724-2002 tentang Jaring kontrol horizontal. In Standar Nasional Indonesia, 19-6724-2002 tentang Jaring kontrol horizontal.

Bimantara, M. B., Fadly, R., & Rahmadi, E. (2021). Pendefinisian Koordinat ULP2 Terhadap ITRF 2014 Menggunakan kombinasi Satelit GPS dan GLONASS. Journal of Geodesy and Geomatics (DATUM), 1(1), 1–8.

Estey, L., & Wier, S. (2014). Teqc Tutorial: Basics of Teqc Use and Teqc Products. www.unavco.org. www.unavco.org

Hajri, A., Yuwono, B., & Sasmito, B. (2017). Kajian Penentuan Posisi Jaring Kontrol Horizontal Dari Sistem Tetap (Dgn-95) Ke Srgi (Studi Kasus : Sulawesi Barat). Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 48–56.

Herring, T. A., King, R. W., Floyd, M. A., & Mcclusky, S. C. (2018). GAMIT Reference Manual Release 10.7. Massachusetts Institute of Technological, Cambridge, Massachusetts. (Nomor June). Massachusetts Institute of Technology.

Herring, T. A., King, R. W., Floyd, M. A., & McClusky, S. C. (2015). GLOBK Reference Manual. Global Kalman filter VLBI and GPS analysis program Release 10.6 (Nomor June). Massachusetts Institute of Technology.

Johansen, L. G. (2001). Adjustment of the Lithuanian GPS network using GAMIT. Analysis, February.

Krauter, A. (1999). Role of the geometry in GPS positioning. Periodica Polytechnica Civil Engineering, 43(1), 43–53.

Laksana, I., Yuwono, D., & Awaluddin, M. (2014). Penentuan Posisi Stasiun GNSS CORS UNDIP pada Tahun 2013 dan 2014 Menggunakan Software GAMIT. In Jurnal Geodesi Undip Oktober (Vol. 3, Nomor 4).

Nur Lail, M. H., Safii, A. N., Awaluddin, M., & Wibowo, S. T. (2018). Strategi Pengolahan Pengamatan GPS Titik Deformasi dengan Menggunakan Titik Ikat CORS BIG dan IGS. GEOMATIKA, 24(2), 89. https://doi.org/10.24895/jig.2018.24-2.768

Olushola, O., Okorocha, C. V., Olushola Oladosu, S., & Ehigiator-Irughe, R. (2023). Regression Modelling of The Accuracy of Gnss Real Time Kinematic Observations Referenced to Sacredion Tersus Geobee30 Cors. Pakistan Journal of Geology (PJG), 7(1), 11–20. https://doi.org/10.26480/pjg.01.2023.11.20

Panuntun, H. (2012). Penentuan Posisi Anjungan Minyak Lepas Pantai dengan Titik Ikat GPS Regional dan Global. In Universitas Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada.

Taftazani, M. I. (2013). Analisis Geodinamika Lima Stasiun Pasut Pulau Jawa dengan Data Pengamatan GPS Tiga Epok. Universitas Gadjah Mada.

Yulaikhah, Y., Pramumijoyo, S., & Widjajanti, N. (2018). Correlation of GNSS Observation Data Quality Resulted from TEQC Checking and Coordinate’s Precision. JGISE: Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 1(1), 8–13. https://doi.org/10.22146/jgise.38387



DOI: https://doi.org/10.22146/jgise.98257

Article Metrics

Abstract views : 99 | views : 39

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Journal of Geospatial Information Science and Engineering (JGISE) ISSN: 2623-1182 (Online) Email: jgise.ft@ugm.ac.id The Contents of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.