PETROFISIKA UNTUK ORGANIC SHALE, CEKUNGAN KUTAI BAGIAN ATAS, FORMASI BATU AYAU
Andre Nouval(1*), Jarot Setyowiyoto(2), Ferian Anggara(3), Yusup Iskandar(4)
(1) Program Studi Pascasarjana Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
(4) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Jumlah cadangan minyak dan gas bumi konvensional menjadi landasan atas studi sumberdaya migas non-konvensional, salah satunya adalah organic shale sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi fosil yang masih sangat tinggi di Indonesia. Cekungan Kutai Bagian Atas merupakan salah satu cekungan yang cukup tua dan satu dekade terakhir dilirik sebagai target organic shale. Formasi Batu Ayau yang berada di Cekungan Kutai Bagian Atas merupakan target utama sebagai potensi sumber daya organic shale dibuktikan dengan hasil analisa geokimia serta perannya sebagai batuan induk dalam sistem petroleum konvensional di Cekungan Kutai Bagian Atas. Interval organic shale dari Formasi Batu Ayau berada pada asosiasi fasies delta plain dan delta front dengan terdapat dua interval prospek didalamnya (BA3 & BA2). Analisa dilakukan menggunakan data dua sumur MAAU-1 dan TENGKAWANG-1 di Blok B Cekungan Kutai Bagian Atas. Analisa petrofisika secara umum untuk memperoleh nilai shale volume sebesar 50-60 %, porositas 8-30 %, dan water saturation 60-70 %, hal ini kemudian diterapkan untuk identifikasi organic shale dengan mengoptimalkan penggunaan dari standard triple combo log. Pada organic shale petrofisika dilakukan untuk memperoleh hasil akhir besaran nilai TOC dan Brittleness Index (BI). Nilai TOC diperoleh dengan menggunakan metode Passey dengan diperoleh nilai 0.7-3.2 wt% dan nilai BI menggunakan metode Anderson yang diperoleh nilai 51-58 %. Dengan analisa tersebut diharapkan agar diperoleh hasil representatif dari kualitas organic shale berdasarkan metode petrofisika di Formasi Batu Ayau.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Allen, G.P., dan Chambers, J.L.C.. 1998. “Sedimentation In The Modern And Miocene Mahakam Delta”. 24th Indonesian Petroleum Association Proceeding. Jakarta. 225-231pp. Crain, E.R.. 2000. “Crain’s Petrophysical Hdanbook: www.spec2000.net”. Ginanjar, H., dan Zulkhifly, S.. 2014. “Shale Gas Development-Comprehensive Study in Indonesia”. Indonesian Petroleum Association 38th Annual Convention Proceedings (I). 24p. Heidari, M., Khanlari, G.R., Torabi-Kaveh, M., Kargarian, S., Saneie, S.. 2013. “Effect of Porosity on Rock Brittleness”. Springer-Verlan Wien. 6p. Passey, Q.R., Creaney, S., Kulla, J.B., Moretti, F.J., dan Stroud, J.D.. 1990. “A Practical Model For Organic Richness From Porosity Dan Resistivity Logs”. The American Association of Petroleum Geologist Bulletin December (74). 1777-1794pp. Peres, R., dan Marfurt, K.. 2013. “Calibration of Brittleness to Elastic Rock Properties via Mineralogy Logs in Unconventional Reservoirs”. AAPG International Conference dan Exhibition. 32p. PERTAMINA BPPKA. 1997. “Petroleum Geology of Indonesian Basins: Principles, Methods and Application”. Volume XI, Kutai Basin. 134 p. Satyana, A.H.. 1999. “Tectonic Controls On The Hydrocarbon Habitats OF The Barito, Kutai, Dan Tarakan Basin, Eastern Kalimantan, Indonesia; Major Dissimilarities. Journal of Asian Earth Sciences Special Issue Vol.17, No. 1-2. Elsevier Science, Oxford. 99-102pp.
DOI: https://doi.org/10.22146/jfi.47360
Article Metrics
Abstract views : 2988 | views : 3195Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Andre Nouval, Jarot Setyowiyoto, Ferian Anggara, Yusup Iskandar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.