Waria dalam Kajian Subaltern: Pergulatan identitas waria, Studi pada Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta
Maria Hana(1), Kenny Setya(2*)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Waria merupakan kelompok kelas subaltern dalam struktur sosial masyarakat Yogyakarta. Istilah subaltern digunakan untuk menggambarkan posisi kelas subordinat atau tertindas akibatĀ hegemoni kelas yang berkuasa. Hal ini terjadi lantaran kelompok waria adalah kelompok rentan yang kehadirannya kerap kali dipandang sebelah mata baik oleh masyarakat maupun negara. Dalam artikel ini penulis berusaha menjelaskan bagaimana penindasan terhadap kelompok waria sebagai kelompok subaltern terjadi melalui metode wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan terhadap dua santri Mbak Nur dan Mbak YS untuk mengetahui perlakuan diskriminatif yang kerap mereka dapatkan. Di akhir penulisan artikel ini penulis memberikan rekomendasi terkait langkah apa saja yang dapat pemerintah lakukan untuk memberikan perlindungan terhadap keberagaman identitas khususnya pada kelompok waria.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atkinson, S., 2015. The Sociology Book: Big Ideas Simply Explained. s.l.:DK Publisher.
BBC, 2017. BBC Indonesia. [Online] Available at: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/02/160225_indonesia_ponpes_waria_ditutup
Dwipayana, A. G., 2016. Agama di Balik Suara: Representasi Agama dalam Demokrasi di Ranah Lokal. In: Pluralisme Kewargaaan. Yogyakarta: CRCS, p. 154.
Kusumadewi, A., 2017. CNN Indonesia. [Online] Available at: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160808211440-20-150068/yogyakarta-kota-yang-makin-tak-toleran/
Maharani, S., 2017. Tempo.co. [Online] Available at: https://m.tempo.co/read/news/2016/03/09/078752072/sujud-perih-terakhir-di-pondok-pesantren-waria-al-fattah
Melissa, H., 2017. [Online] Available at: http://study.com/academy/lesson/george-herbert-mead-the-self-me-i.html
Morris, R. (., 2010. Can the Subalterns Speak?: Relfection on the History of an Idea. In: Columbia: Columbia University Press.
Reed, J. P., 2012. Theorist of subaltern Subjectivity: Antnio Gramsch, Popular Beliefs, Political Passion, and Reciprocal Learning. Sage.
Suaedy, A. D. M. A. M. S. A. R., 2012. Islam dan Kaum Minoritas : Tantangan Kontemporer. Jakarta: The Wachid Institute.
Taylor, C., 1994. Multiculturalism : Examinining The Politics of Regognition. Princeton: Princeton University Press.
Widayanti, T., 2009. Politik Subaltern Pergulatan Identitas Waria. Yogyakarta: PolGov.
DOI: https://doi.org/10.22146/demo.35527
Article Metrics
Abstract views : 1175 | views : 659Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Demo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.