MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI PANTAI PASURUAN JAWA TIMUR (Publict Impowering Model in Maintaining and Conserving Mangrove Forest in Pasuruan Beach, East Java)
Chatarina Muryani(1*), Ahmad Ahmad(2), Setya Nugraha(3), Trisni Utami(4)
(1) Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM Universitas Sebelas Maret
(2) Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM Universitas Sebelas Maret
(3) Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM Universitas Sebelas Maret
(4) Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM Universitas Sebelas Maret
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Hutan mangrove pantai Pasuruan telah terdegradasi baik luasan maupun diversitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) faktor-faktor penyebab degradasi hutan mangrove di Pantai Pasuruan, (2) Persepsi penduduk pesisir terhadap hutan mangrove dan (3) menemukan model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove di daerah penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan tiga langkah penelitian, pertama wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk menentukan faktor penyebab kerusakan hutan mangrove, kedua wawancara dengan penduduk pesisir untuk mengetahui persepsi penduduk terhadap hutan mangrove dan ketiga dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove di pantai Pasuruan. Sampel ditentukan di tiga wilayah yang mewakili pantai bagian timur, bagian tengah dan bagian barat. Masing-masing wilayah diambil tiga desa dengan ketebalan hutan mangrove yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penebangan liar dan alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama degradasi hutan mangrove di daerah penelitian disebabkan oleh kemiskinan dan kebodohan (2) Sebagian besar penduduk memahami fungsi ekologis hutan mangrove tetapi kurang dalam ”rasa memiliki”, (3) model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove yang paling baik di pantai Pasuruan adalah model ”Sosio-eko-regulasi” yaitu keseluruhan pengambilan keputusan ditentukan oleh kelompok, peran pemerintah sebagai pendukung dana dan penguatan dalam bidang regulasi.
ABSTRACT
Mangrove forest in Pasuruan coastal plain was degraded in wide and diversity. The aims of this research were (1) to know the degradation factors of mangrove forest at Pasuruan Coastal Plains, (2) to know the community perception of mangrove forest, and (3) to find the community empowerment models in management and sustainability of mangrove forest in the study area. Three steps done in this research: depth interview to key persons to know the degradation of mangrove forest, interview with the fishermen and the fishpond owners to know their perception of mangrove forest, and Focus Group Discussion (FGD) to find community empowerment models in management and sustainability of mangrove forest. Sample was determined at three areas which represented west, midle and east part of the study area ; each part was taken three sub-districts which represented various thickness of mangrove forest. The results showed that (1) fishpond making and illegal logging were the main factors of mangrove forest degradation in study area, (2) most of the community knew the function of mangrove forest but less in sence of belonging and (3) the community empowerment model in management and sustainability mangrove forest at Pasuruan Coastal Plains was “Socio-eco-regulation” (all of the decisions were made by the community itself, government participated on the fund and regulations)
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18812
Article Metrics
Abstract views : 8867 | views : 6762Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats