Cover Image

PEMETAAN ASET PENGHIDUPAN PETANI DALAM MENGELOLA HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (The Farmer Livelihood Asset Mapping on Community Forest Management in Gunungkidul District)

https://doi.org/10.22146/jml.18774

Silvi Nur Oktalina(1*), San Afri Awang(2), Slamet Hartono(3), Priyono Suryanto(4)

(1) Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Sekip Yogyakarta 55281. Program Doktor Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281.
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(3) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(4) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Petani dalam mengelola sumberdaya alam memerlukan aset. Aset penghidupan petani (sumberdaya manusia, sumberdaya alam, finansial, fisik dan sosial) sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan penghidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur level aset penghidupan yang digunakan petani dalam mengelola hutan rakyat. Pendekatan penelitian dengan survei di 6 desa di Kabupaten Gunungkidul yaitu Nglanggeran, Katongan, Dengok, Sodo, Girimulyo dan Jepitu. Jumlah responden di setiap desa 30 orang, sehingga total responden adalah 180 petani. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara random. Teknik skoring dengan pembobotan digunakan untuk mengukur level aset yang digunakan petani dalam mengelola hutan rakyat berdasarkan pada Multicriteria Analysis (MCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani hutan rakyat di zona Batur Agung (bagian utara Gunungkidul) menggunakan aset berdasarkan prioritasnya yaitu aset sumberdaya manusia, sosial, sumberdaya alam, fisik dan finansial. Urutan penggunaan aset petani di zona Ledok Wonosari (bagian tengah) adalah aset sosial, sumberdaya manusia, finansial, fisik dan sumberdaya alam. Bagi petani di zona Pegunungan Seribu prioritas penggunaan aset adalah aset fisik, finansial, sosial, sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.


ABSTRACT

Farmers manage natural resources require asset. Farmer livelihood assets (human resources, natural resources, financial, physical and social) greatly affect to the achievement of the livelihood objectives. The objective of this study is to measure the level of livelihood assets used by farmers in managing community forests. Data collected by survey in 6 village in Gunungkidul i.e. Nglanggeran, Katongan, Dengok, Sodo, Girimulyo and Jepitu village by interviewing 30 respondents each village, so the total respondents are 180 respondents. Weighted scoring technique used to measure the level of assets used by farmers in managing community forests based on Multicriteria Analysis (MCA). The results showed that the community forest farmers in Batur Agung zone (The northern part of Gunungkidul) using the asset based on its priority: human resource asset, social, natural resources, physical and financial. While the priority asset of farmers in Ledok Wonosari (middle of Gunungkidul) are social assets, human resources, financial, physical and natural resources. For farmers in Pegunungan Seribu (The South part of Gunungkidul) priority assets that used are physical assets, financial, social, human resource and natural resources.



Keywords


aset; hutan rakyat; penghidupan; petani; sumberdaya alam; asset; community forest; farmer; livelihood natural resources



References

Anonim, 1999. Sustainable Livelihoods Guidance Sheet. DFID (Department for International Development), London.

Awang, S.A., 2005. Prinsip Dasar Analisis Kelembagaan Dalam Usaha Perhutanan Rakyat, dalam Seri Nunga Rampai Hutan Rakyat: Petani, Ekonomi dan Konservasi. Aspek Penelitian dan Gagasan. DEBUT Press, Yogyakarta.

Diggenaro, S.W., 2010. Evaluation of the Livelihood Impact of a Micro-Irrigation Project in Zambia. Thesis. The Ohio State University. Ohio.

Ellis, F., 2000. Rural Livelihoods and Diversity in Developing Countries. Oxford University Press, Oxford.

Ethika, D., Purwanto, R.H., Senawi., dan Masyhuri, 2014. Peranan Petani Terhadap Strategi Pembangunan Hutan Rakyat di Bagian Hulu Sub DAS Logawa di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(3):377-385.

Handoko, T.H., 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE, Yogyakarta.

Jakobsen, K., 2013. Livelihood Asset Maps: A Multidimendional Approach to Measuring Risk-Managment Capacity and Adaptation Policy Targeting- A Case Study in Bhutan. Regional Environment Change. (13):219-233.

Jele, Z., 2012. The Contribution of Small-Scale Timber Farming in Enhanching Sustainable Livelihood at Sokhulu. Thesis. University of South Africa. South Africa.

Kadir, A., Awang, S.A., Purwanto, R.H., dan Poedjirahajoe, E., 2012. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19(1):1-11.

Kadir, A., Awang, S.A., Purwanto, R.H., dan Poedjirahajoe, E., 2013. Analisis Stakeholder Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 20(1):11-21.

Krantz, L., 2001. The Sustainable Livelihood Approach to Proverty Reduction. Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA), Stockholm.

Kusters, K., Belcher, B., Ruiz-Peres, M., dan Achdhiawan, R., 2005. A Method to Assess The Outcomes of Forest Product Trade on Livelihoods and The Environment. CIFOR Working Paper no. 32. CIFOR. Bogor.

Mendoza., 1999. Guidelines for Applying Multi-criteria Analysis to The Assessment of Criteria and Indicator. CIFOR. Bogor.

Nurhadi, A., Setiawan, B., dan Baiquni., 2012. Kearifan Lingkungan dalam Perencanaan Dan Pengelolaan Hutan Wonosari Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19(3):226-237.

Nuraini, C., 2015. Kearifan Lingkungan dalam Pengelolaan Hutan, Tanah dan Sungai di Desa Singengu Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(1):100-205.

Olaniyan, D.A., dan Okemaninde, T., 2008. Human Capital Theory: Implication for Educational Development. European Journal of Scientific Research. 24(2):157-162.

Raharjo, S.A., Awang, S.A., Pramusinto, A., dan Purwanto, R.H., 2013. Sejarah Dominasi Negara Dalam Pengelolaan Cendana di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 20(1):1-10.

Salosa, S.T., Awang, S.A., Suryanto, P., dan Purwanto, R.H., 2014. Hutan dalam Kehidupan Masyarakat Hatam di Lingkungan Cagar Alam Pegunungan Arfak. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(3):349-55.

Scoones, I., 1998. Sustainable Rural Livelihoods: A Framework for Analysis. IDS Working paper, 72. Brightons.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18774

Article Metrics

Abstract views : 9939 | views : 8390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats