IMPLEMENTASI HUTAN TANAMAN RAKYAT DI KABUPATEN PESISIR BARAT-LAMPUNG DAN KABUPATEN TEBO-JAMBI (Implementation of Community Timber Plantation in Pesisir Barat District-Lampung and Tebo District-Jambi)
Sanudin Sanudin(1*), San Afri Awang(2), Ronggo Sadono(3), Ris Hadi Purwanto(4)
(1) Program Doktor Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(3) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(4) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan dengan didasari oleh prinsip-prinsip pengelolaan hutan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi HTR pada koperasi yang mendapatkan Pinjaman Dana Bergulir (PDB) dari Pusat Pembiyaan Pembangunan Hutan (PPPH). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014 – Januari 2015 di KLL, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung dan KMB, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Data primer seperti pengelolaan HTR, kinerja PDB, dan permasalahan yang dihadapi dikumpulkan melalui wawancara dengan pengelola koperasi, pejabat di Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BP2HP), Dinas Kehutanan Kabupaten/Provinsi, petani dan melalui pengamatan lapangan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan masyarakat terhadap program HTR masih rendah akibat kurang maksimalnya kegiatan sosialisasi. Hal ini menyebabkan konflik dalam implementasi HTR. Berdasarkan kondisi lapangan dan tantangan yang dihadapi, tingkat keberhasilan implementasi HTR di KLL sangat tergantung kepada kesungguhan pihak koperasi dalam melakukan teknik silvikultur dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat, sementara implementasi HTR di KMB dari sisi silvikultur sudah cukup baik namun perlu pendekatan persuasif dalam penanganan masalah sosial. Sifat dari PDB adalah untuk memperkuat modal, oleh karena itu koperasi HTR harus mencari sumber permodalan lainnya baik lembaga keuangan maupun pihak swasta lainnya.
ABSTRACT
Development of Community Timber Plantation (HTR) is government effort to increase participation and responsibility of community around the forest on forest management based on management production forest. This study aimed is to know HTR implementation of cooperative which get revolving fund scheme (PDB-HTR) from Forest Development Funding Center (PPPH). The study was conducted in October 2014 to January 2015 in KLL, Pesisir Barat District, Lampung and KMB, Tebo District, Jambi. Primary data such as HTR management, PDB-HTR performance,and problems faced were collected through interviews with cooperative management, Agency for Monitoring Production Forest Utilization (BPPHP), Provincial/District Forestry Services, farmers and through field observations. Data was analyzed using descriptive. The results showed that farmer acceptance on HTR program is low level because of lack of socialization. It causes conflict on HTR implementation. Based on field conditions and challenges faced, success rate of HTR implementation in KLL is dependent upon seriousness of cooperative on applied silviculture technique, while KMB has been applied a good silviculture technique but it needs a persuasive approach to handled social problems. PDB-HTR has characteristic to sthrengthening capital, therefore HTR Cooperative needs to find the other source of capital (financial institution or private).
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Anonim, 2010. Penawaran Ketentuan Pinjaman Dana Bergulir Pembiayaan Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat An. Koperasi Maju Bersama. Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (PPPH), Kementerian Kehutanan. Jakarta.
Anonim, 2012. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada IUPHHK-HTR Koperasi Maju Bersama Tahun 2012-2013. Tebo.
Anonim, 2013. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada HTR Koperasi Labuwai Lestari Tahun 2013-2018. Krui.
Anonim, 2014a. Penawaran Ketentuan Pinjaman Dana Bergulir Pembiayaan Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat An. Koperasi Labuwai Lestari. Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (PPPH). Kementerian Kehutanan, Jakarta.
Anonim, 2014b. Evaluasi Kinerja Debitur Pembangunan HTR An. Koperasi Labuwai Lestari. Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (PPPH). Kementerian Kehutanan, Jakarta.
Febriani, D., Darusman, D., Nurrochmat, D.R., dan Wijayanto, N., 2012. Strategi Implementasi Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat di Kabupaten Sarolangun Jambi. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 9(2):81–95.
Hakim, I., 2009. Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat: Sebuah Terobosan dalam Menata Kembali Konsep Pengelolaan Hutan Lestari. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 6(1):27–41.
Hani, A., dan Sidiq, R.P., 2014. Bisnis Jabon Tanpa Modal. Padi, Jakarta.
Herawati, T., Widjayanto, N., Saharuddin, dan Eriyatno, 2010. Analisis Respon Pemangku Kepentingan di Daerah terhadap Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(1):13–25.
Herawati, T., 2013. Techical Report: Economic Study and Standar Price of Community Based Plantation Forest (HTR) Products Case Study in Lampung. ITTO CFM-PD 001/10 REV.2 (F): “Strengthening Capacity of Stakeholders for the Development of Community Based Plantation Forest at Three Selected Areas in Indonesia”, Between The Ministry of Forestry of Indonesia and International Tropical Timber Organization (ITTO), Jakarta.
Irawanti, S., Maryani, R., Effendi, R., Hakim, I., dan Dwiprabowo, H., 2008. Kebijakan Penetapan Harga Dasar Penjualan Kayu Hutan Tanaman Rakyat Dalam Rangka Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 5(2):89-100.
Iskandar, D., Paranoan, D., dan Djumlani, A., 2013. Implementasi Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. eJournal Administrative Reform, 1(2):525–537.
Mas’ud, E.I., dan Malamassam, D., 2011. Model Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat Pola Mandiri di Desa Bacu-Bacu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 6(2):1-7.
Mulyana, D., Asmarahman, C., dan Fahmi, I., 2010. Bertanam Jabon. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Noordwijk, M.V., Budidarsono, S., Sakuntaladewi, N., Roshetko, J.M., Tata, H.., Galudra, G., dan Fay, C., 2007. Is Hutan Tanaman Rakyat A New Paradigm in Community Based Tree Planting in Indonesia? ICRAF Working Paper No 45, ICRAF Southeast Asia. Bogor.
Nugroho, B., 2011. Analisis Perbandingan Beberapa Skema Pinjaman untuk Pembangunan Hutan Tanaman Berbasis Masyarakat di Indonesia, Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 17(2):79–88.
Nugroho, B., Dermawan, A., dan Putzel, L., 2013. Financing Smallholder Timber Planting in Indonesia: Mismatches Between Loan Scheme Attributes and Smallholder Borrowing Characteristics. International Forestry Review. 15(4):499-508.
Obidzinski, K. and Dermawan, A., 2010. Smallholder Timber Plantation Development in Indonesia: What is Preventing Progress? International Forestry Review. 12(4):339-348.
Riadi, F., Machfud, Tajuddin, B., dan Illah, S., 2011. Model Pengembangan Agroindustri Karet Alam Terintegrasi. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 21(3):146-153.
Rumboko, L., Race, D., dan Curtis, A., 2013. Optimising Community-Based Forest Management Policy in Indonesia: A Critical Review. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 16(3):250-272.
Schneck, J., 2009. Assesing The Viability of HTR-Indonesia Community Based Forest Plantation Program. Tesis. Master Project Submitted of Fulfillment of The Requirements for The Master of Environmental Management of Duke University, North Carolina.
Subarudi, 2014. Perkembangan Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Estimasi Harga Kayunya. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(3):199-209.
Suhirman, Z., Alamsyah, Zaini, A., Sulaiman, dan Nikoyan, A., 2012. Studi Perencanaan dan Penganggaran Bagi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Indonesia: Studi Kasus Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara. Laporan Utama Sebagai Hasil Studi Lapangan. Kemitraan (Bagi Pembaruan Tata Kepemerintahan di Indonesia), Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18760
Article Metrics
Abstract views : 6629 | views : 3974Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats