STATUS BERKELANJUTAN KOTA TANGERANG SELATAN-BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (Sustainable Status of South Tangerang City-Banten Using Key Performance Indicators)
Heri Apriyanto(1*), Eriyatno Eriyatno(2), Ernan Rustiadi(3), Ikhwanuddin Mawardi(4)
(1) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, 15413
(2) Sekolah Pascasarjana, Insitut Pertanian Bogor, Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, 16144
(3) Sekolah Pascasarjana, Insitut Pertanian Bogor, Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, 16144
(4) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, 15413
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pembangunan kota yang tidak terkendali akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan dan beban masyarakat meningkat, sebaliknya degradasi lingkungan akan mengakibatkan pembatasan pengembangan ekonomi dan penurunan kualitas hidup. Guna mencegah terjadinya dampak-dampak negatif, maka diperlukan prinsip-prinsip pembangunan kota yang berkelanjutan. Evaluasi terhadap pelaksanan pembangunan kota yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan suatu kota sudah atau belum/tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Key Performance Indicators (KPI) guna menilai status pembangunan kota berkelanjutan. Perumusan KPI ini dilakukan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI yang dihasilkan terdiri dari 21 indikator dan 9 elemen dari 3 pilar pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan). Implementasi KPI dilakukan untuk pengukuran status keberlanjutan Kota Tangerang Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kota ini termasuk dalam tahap awal pembangunan berkelanjutan. Secara umum perkembangan ekonomi dan sosial relatif cukup baik, namun tidak demikian dengan kondisi lingkungannya.
ABSTRACT
Uncontrolled urban development will result in pressure on the environment and the burden of the people. On the contrary, environmental degradation will lead to restricted economic development and decreased quality of life. In order to prevent negative impacts, it is necessary to implement the principles of sustainable city development. Evaluation of the implementation of sustainable city development is needed to determine whether the development of a city is sustainable or not. This study aimed to develop Key Performance Indicators (KPI) to assess the status of sustainable city development. The formulation of KPI is done with Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI generated consists of 21 indicators and 9 elements of the 3 pillars of sustainable development (economic, social, and environmental). Implementation of KPI conducted to measure the sustainable status of South Tangerang City. The results show that the city is in the early stages of sustainable development. In general, economic and social development is relatively good, but not so good with the environmental conditions.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Anonim, 2001. Global Urban Indicator Database Version 2. UN-HABITAT Publications, Nairobi.
Anonim, 2012. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2011. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.
Anonim, 2012. Indicators for Sustainability: How Cities are Monitoring and Evaluating Their Success. The China Sustainable Development (CSD) Database. Beijing..
Anonim, 2013. Kota Tangerang Selatan dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik, Tangerang Selatan.
Anonim, 2013. Indikator Pembangunan Berkelanjutan 2013. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Chen, M.C., Ho, T.P., dan Jan, C.G., 2006. A System Dynamics Model of Sustainable Urban Development: Assessing Air Purification Policies at Taipei City. Asian Pacific Planning Review, 4(1):29-52.
Diaz, R.A., 2011. Planning for Sustainable Development: Strategic Alignment in Peruvian Regions and Cities. Futures, 43: 908–918.
Dou, X., Li, S., dan Wang, J., 2013. Ecological Strategy of City Sustainable Development. APCBEE Procedia, 5:429 – 434.
Guan, D., Gao,W., Su, W., Li, H., dan Hokao, K., 2011. Modeling and Dynamic Assessment of Urban Economy–Resource–Environment System with a Coupled System Dynamics – Geographic Information System Model . Ecological Indicators, 11:1333–1344.
Li, F., Liu, X., Hu, D., Wang, R., Yang, W., Li, D., dan Zhao, D., 2009. Measurement Indicators and an Evaluation Approach for Assessing Urban Sustainable Development: A Case Study for China’s Jining City. Landscape and Urban Planning, 90:134-142.
Mori, K. dan Christodoulou, A., 2012. Review of Sustainability Indices And Indicators: Towards a New City Sustainability Index (CSI). Environmental Impact Assessment Review, 32:94–106
Setiadi, R., Jawoto, S., Sophianingrum, M., dan Rosalia, D., 2008. Indikator Pembangunan Berkelanjutan Kota Semarang. Riptek, 1(2):1-15.
Saaty, T.L., 1983. Decision Making For Leaders: The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World. RWS Publication, Pittsburgh.
Setyowati, D.L., 2008. Iklim Mikro dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 15(3):125-140.
Todaro, M.P. dan Smith, S.C., 2012. Economic Development. 11th Ed.. Pearson Education Inc, Boston.
Visvaldisa, V., Ainhoab, G., dan Ralfsc, P., 2013. Selecting Indicators for Sustainable Development of Small Towns: The Case of Valmiera Municipality. Procedia Computer Science, 26:21 – 32.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18750
Article Metrics
Abstract views : 8889 | views : 7236Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats